Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Surat Untuk Tuan Mura
1
Suka
4,059
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Tuan Mura tersayang... 

Sudah tiga hari aku duduk di sini, di depan kamarmu yang putih dan wangi khas sekali. Aku heran kenapa orang dewasa itu bolak-balik ke kamarmu, kadang datang dengan berlari panik, kadang keluar dengan mata sayu, sementara aku tidak diizinkan masuk. Mereka bilang di dalam sana terlalu dingin. Apa kau dapat selimut hangat? 

Sudah tiga hari aku memegang cokelat kesukaanmu. Aku ingat sekali bagaimana cokelat ini membuatmu bahagia, meski kau mengaku bahagia itu disebabkan aku yang memberimu cokelat. Sayang, aku tidak tahu makanan kesukaanmu yang lain, makanya kursi panjang ini hanya berisi cokelat cokelat dan cokelat yang diantarkan kurir setelah ku pesan sebelumnya. Mereka bilang, kamarmu yang dingin bisa saja merenggut bahagia-mu. Mereka tidak tahu bahwa selama ada aku, bahagia-mu aman terjaga. 

Tuan Mura tersayang... 

Kapan aku boleh masuk? Aku sudah lelah dan pegal terus duduk di kursi panjang ini. Aku sudah memakai masker, tapi mereka tidak memberiku baju panjang yang kebesaran itu. Aku diminta terus menunggu karena katanya kau masih tidur lelap di dalam sana. Apa mimpimu terlalu indah sampai kau lupa padaku? Apa wangi cokelat yang kubawa tidak berhasil mengalahkan wangi obat di dalam kamar? 

Tuan Mura tersayang... 

Ini sudah hari ketujuh dan kau masih betah di dalam sana. Orang dewasa itu kembali masuk ke kamarmu dengan tergopoh-gopoh dan diikuti beberapa orang lainnya. Kursi ini sudah penuh dengan cokelat dan aku tidak bisa duduk lagi. 

Orang dewasa itu keluar sambil menunduk dan seseorang menyambutnya dengan tangis. Aku mulai benci cokelat karena ternyata rasanya pahit sekali. Mereka bilang kau akan pindah rumah dan aku mencoba untuk tidak peduli. 

Apa makanan kesukaanmu yang lain? Aku ingin tidak menyukainya agar kau tidak datang padaku untuk mencicipi. Aku ingin segera pulang dan enggan melihat wajahmu sekali lagi. 

Karena jujur, kau egois sekali. 

Kenapa tidak mengajakku pergi? 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Jujur. Maaf saya sama sekali tidak paham dengan ff ini. Bisa dijelaskan? 🙏
@lilislisna : Terima kasih kak 🥰
keren kak.. tetap semangat
@naniksugeng : Terima kasih 🌹
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Surat Untuk Tuan Mura
Dhea FB
Novel
Eerste Liefde
Athena Venus
Novel
DI BALIK DINDING RUMAH TUA GRISSE
Tias Yuliana
Cerpen
Bronze
ChocoTine
LSAYWONG
Novel
Backstreet
Maria Merianti Boru Malau
Novel
Gold
Perikardia
Mizan Publishing
Novel
Cinta dalam Cerita
Sayidina Ali
Novel
Peter & Natasha
Steffy Hans
Novel
Bronze
CINTA DIBALIK CADAR
Herofah
Novel
Bronze
Sekeping Ingatan
Yue Andrian
Novel
Bronze
The Golden Prince
Nnover Purba
Novel
Bronze
Sepenggal Kasih di Negeri Tulip
Zikrina Istighfarah
Novel
Bronze
I LO(lea)VE YOU!
Bellaanjni
Novel
Gold
Barga
Bentang Pustaka
Novel
The Naked Face
Riri
Rekomendasi
Flash
Surat Untuk Tuan Mura
Dhea FB
Novel
Lara Kama; Kisah Anggrek Bulan dan Tuan Sepatu Cokelat
Dhea FB
Novel
Ambar Merah
Dhea FB
Flash
Sang Rembulan
Dhea FB
Flash
Di Balik Kaca Mobil
Dhea FB
Cerpen
Pergi Untuk Selamat
Dhea FB
Cerpen
Rumput (Liar) Tetangga
Dhea FB
Flash
Pria yang Mendua
Dhea FB
Flash
Belum Beranjak
Dhea FB
Flash
Senyum Sabit
Dhea FB
Cerpen
Bronze
perempuan yang merengkuh kosong
Dhea FB