Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Berbahagialah,
1
Suka
4,077
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Angin laut meniup pelan, menerpaku yang tengah berdiri di atas sebuah batu besar di tengah lautan. Banyak orang berteriak cemas dari pinggir pantai, namun suara mereka teredam deburan ombak. Pasti mereka menyangka aku akan merenggut nyawaku sendiri. Lucu sekali. Aku sedang menatapi buku yang tengah terbentang di tanganku, dan sama sekali tidak berniat untuk bunuh diri.

Kututup buku itu perlahan, lalu menoleh pada mereka yang masih saja berteriak-teriak. Mereka melambaikan tangan, beberapa tampak membawa perahu motor dan bicara pada penjaga pantai. Seseorang di tengah kerumunan tampak membatu, menatap nanar ke arahku. Aku menyeringai tipis sebelum memasukkan buku tadi ke dalam tas, lalu melompat ke dalam laut. Teriakan-teriakan itu terdengar histeris sebelum telingaku dibekap air.

Suara mesin perahu motor terdengar dekat. Tepat sebelum baling-baling perahu motor itu memutar, aku memunculkan diri dari dalam air. Kerumunan itu terkesiap. Penjaga pantai langsung turun dari perahu motor untuk membantuku berjalan. Aku tersenyum tipis ke arahnya sebelum mengatakan aku baik-baik saja, lalu melangkah santai ke bawah pohon kelapa. Sosok yang tadi membatu itu segera menyusulku.

“Apa kau sudah gila?” tanyanya gusar.

“Kalau itu yang membuatmu akhirnya mau bicara padaku lagi, ya, aku sudah gila,” jawabku tenang.

“Kau tidak boleh begini. Aku kini bahagia bersama Dini!”

“Oh, jangan membawa-bawa ‘kebahagiaan’mu dengan perempuan itu padaku. Kau yang tak boleh begini!”

“Berapa kali lagi harus kukatakan, meskipun aku punya pacar, aku akan selalu menyayangimu. Tak ada yang bisa mengubah itu. Kita ini saudara kembar!” serunya frustrasi.

“Apa kamu tak mau melihatku bahagia? Kau akan menemukan pasanganmu sendiri nanti, begitu pula aku. Jadi tolong, hentikan tingkah kekanakanmu itu. Kau sudah terlalu tua untuk terus merasa cemburu pada setiap orang yang kupacari.”

Aku mendengus dan tertawa sinis mendengar perkataannya.

“Kau benar. Aku terlalu tua untuk melabrak perempuan-perempuan itu.” Aku membuka tas anti-airku dan mengeluarkan sebuah buku. “Kurasa sudah saatnya aku beraksi.”

Kubuka buku itu dan menunjukkan isinya pada kembaranku. Matanya membelalak.

“...dan kurasa, sudah saatnya aku membiarkanmu bahagia dengan Dini-mu itu,” ucapku seraya menghunuskan sebilah belati ke dada kirinya dengan gerakan cepat. Dia menatapku dengan tatapan tak percaya sebelum ambruk. Aku melihatnya menggelepar sesaat di pasir pantai dengan dada yang mengucurkan darah segar. Kuoleskan darahnya yang melumuri belatiku ke jantung kekasihnya yang tak lagi berdetak, tergeletak tak berdaya di dalam bukuku.

“Berbahagialah bersamanya di neraka.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Berbahagialah,
Bintang Redup / Amanda Kartika
Novel
Bronze
Kami (bukan) Tinta Berdasi
Martha Z. ElKutuby
Flash
The Singing Bride
KOJI
Cerpen
Lucid Dream
Varenyni
Novel
Meja Bundar
Hendra Purnama
Novel
Tsurat Abadi
Harjo S. Royani
Flash
Bronze
TAKUT
Lirin Kartini
Cerpen
Bronze
Rumah Cemara
Magnific Studio
Novel
Bronze
Sebatas Pernah
Bella
Novel
Bronze
The Rogue
IyoniAe
Cerpen
Andai Saja Kamu Cerita
Diano Eko
Novel
Bronze
Dalam Semesta Jiwa
hyu
Novel
Jakarta 18m
gatot prakosa
Novel
Darling, bisa aku bedah kepalamu?
mahes.varaa
Novel
Merah Putih
Kenny Marpow
Rekomendasi
Flash
Berbahagialah,
Bintang Redup / Amanda Kartika
Flash
666.66
Bintang Redup / Amanda Kartika
Skrip Film
The Crush
Bintang Redup / Amanda Kartika
Novel
Amanda's Stories
Bintang Redup / Amanda Kartika