Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Berbahagialah,
1
Suka
5,412
Dibaca

Angin laut meniup pelan, menerpaku yang tengah berdiri di atas sebuah batu besar di tengah lautan. Banyak orang berteriak cemas dari pinggir pantai, namun suara mereka teredam deburan ombak. Pasti mereka menyangka aku akan merenggut nyawaku sendiri. Lucu sekali. Aku sedang menatapi buku yang tengah terbentang di tanganku, dan sama sekali tidak berniat untuk bunuh diri.

Kututup buku itu perlahan, lalu menoleh pada mereka yang masih saja berteriak-teriak. Mereka melambaikan tangan, beberapa tampak membawa perahu motor dan bicara pada penjaga pantai. Seseorang di tengah kerumunan tampak membatu, menatap nanar ke arahku. Aku menyeringai tipis sebelum memasukkan buku tadi ke dalam tas, lalu melompat ke dalam laut. Teriakan-teriakan itu terdengar histeris sebelum telingaku dibekap air.

Suara mesin perahu motor terdengar dekat. Tepat sebelum baling-baling perahu motor itu memutar, aku memunculkan diri dari dalam air. Kerumunan itu terkesiap. Penjaga pantai langsung turun dari perahu motor untuk membantuku berjalan. Aku tersenyum tipis ke arahnya sebelum mengatakan aku baik-baik saja, lalu melangkah santai ke bawah pohon kelapa. Sosok yang tadi membatu itu segera menyusulku.

“Apa kau sudah gila?” tanyanya gusar.

“Kalau itu yang membuatmu akhirnya mau bicara padaku lagi, ya, aku sudah gila,” jawabku tenang.

“Kau tidak boleh begini. Aku kini bahagia bersama Dini!”

“Oh, jangan membawa-bawa ‘kebahagiaan’mu dengan perempuan itu padaku. Kau yang tak boleh begini!”

“Berapa kali lagi harus kukatakan, meskipun aku punya pacar, aku akan selalu menyayangimu. Tak ada yang bisa mengubah itu. Kita ini saudara kembar!” serunya frustrasi.

“Apa kamu tak mau melihatku bahagia? Kau akan menemukan pasanganmu sendiri nanti, begitu pula aku. Jadi tolong, hentikan tingkah kekanakanmu itu. Kau sudah terlalu tua untuk terus merasa cemburu pada setiap orang yang kupacari.”

Aku mendengus dan tertawa sinis mendengar perkataannya.

“Kau benar. Aku terlalu tua untuk melabrak perempuan-perempuan itu.” Aku membuka tas anti-airku dan mengeluarkan sebuah buku. “Kurasa sudah saatnya aku beraksi.”

Kubuka buku itu dan menunjukkan isinya pada kembaranku. Matanya membelalak.

“...dan kurasa, sudah saatnya aku membiarkanmu bahagia dengan Dini-mu itu,” ucapku seraya menghunuskan sebilah belati ke dada kirinya dengan gerakan cepat. Dia menatapku dengan tatapan tak percaya sebelum ambruk. Aku melihatnya menggelepar sesaat di pasir pantai dengan dada yang mengucurkan darah segar. Kuoleskan darahnya yang melumuri belatiku ke jantung kekasihnya yang tak lagi berdetak, tergeletak tak berdaya di dalam bukuku.

“Berbahagialah bersamanya di neraka.”

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Berbahagialah,
Bintang Redup / Amanda Kartika
Novel
Delapan Bidak
Jimmy Alexander
Novel
The Anagram
Alice Gio
Novel
Bronze
ARSENIK
Dito Aditia
Novel
Red Umbrella
Citra Wardani
Novel
Bronze
Deathskull
Rama Sudeta A
Novel
Died In The Secret Room
Adine Indriani
Novel
Bronze
JAHAT
Cantik Rizqy
Novel
Bronze
Red Shoes Murderer
Cathalea
Flash
Bronze
TAKUT
Lirin Kartini
Novel
Orion & Maharani: Cinta Terakhir Sang Bangsawan
Wiselovehope
Flash
Givers Of Death
Desi Ra
Novel
Bronze
Jakarta Blues (1998)
Awang Nurhakim
Novel
Aksioma
Maria Veronica S
Komik
BLOODY LOVE STORY
Magnific Studio
Rekomendasi
Flash
Berbahagialah,
Bintang Redup / Amanda Kartika
Novel
Amanda's Stories
Bintang Redup / Amanda Kartika
Skrip Film
The Crush
Bintang Redup / Amanda Kartika
Flash
666.66
Bintang Redup / Amanda Kartika