Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Seperti biasa kalau hari selasa adalah hari sastra dalam hidup ku. Aku berjalan sendiri sepanjang koridor kampusku. Aku merasa seperti selebriti hari ini.
"Selamat pagi Dosen," aku menegurnya.
"Anda tahu ini jam berapa?"
"Wuih, jangan galak-galak Dosen nanti saya lulus kuliah Dosen kena azab dari saya. Enggak takut?"
"Azab apa? Kamu mau mengancam?"
Aku mendekat dan berbisik ditelinganya.
"Azab cinta saya untuk Dosen!"
"Pang!" Aku terduduk dia pergi.
"Dia menamparku?"lirihku pelan.
5 tahun berlalu
Hari ini ulang tahun Dosen yang pernah menamparku dahulu. Aku mau beri kejutan untuk dirinya.
"Mana dia?"
Ramai tapi tak ada dia. Aku lihat seorang wanita dewasa tapi masih cantik dan bergaya. Dia adalah Dosen yang kucari, tapi kenapa matanya? Aku mendekatinya.
"Hai. Selamat ulang tahun ya. Semoga sehat selalu dan cepat dapat jodoh."
"Wanda. Aku sudah dapat azab cinta darimu," ujarnya padaku.
"Dia masih ingat 5 tahun dahulu."
Aku angguk.
"Nah, kado ini gaji pertamaku sebagai kuli bangunan."
"Kamu S2 jadi kuli bangunan apa?
"Kuli bangunan tentang mengorek sejarah cinta yang tertunda, dan panda ini sebagai tanda kalau aku kurang tidur karena terfikirkan bagaimana sejarah cintaku selanjutnya?"
"Makna tersirat? Saya paham."
"Terus kalau paham buat apa?"
"Jadikan hari ulang tahun ini menjadi hari pernikahan kita. Gimana?
Aku diam dan melihat kado yang kubawa.
"Tapi aku cuma ada panda saja, gimana?
"Enggak apa-apa itu lebih dari cukup kok. Panda sebagai bukti kalau kamu memang mencintaiku slama ini. Buktinya matanya hitam."
"Pandaku oh pandaku, karena bola matamu yang hitam akhirnya Aku mendapatkan jodohku."
Singkat cerita.
Akhirnya kami menikah dan membuka kedai makan.
"FOOD PANDA"