Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
HARI YANG TELAH KITA LALUI AKAN MENJADI DEBU
1
Suka
4,405
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Aku memandangi wajah kekasih kemudian menyibak rambut yang menutupi keningnya. Kami saling bertatap, saling melempar senyum, kemudian dia sedikit salah tingkah.

"Kenapa?" tanya dia.

"Bisa tidak sih setiap hari kita mesra seperti ini?" jawabku.

Dia tidak menjawab. Hanya memegang tanganku kemudian dibimbing menyentuh pipinya. Telapak tanganku menjadi hangat, sementara air matanya jatuh. Cepat aku menyeka air matanya.

"Kenapa?" aku bertanya.

"Sudah cukup kamu berjuang. Kamu sudah sangat jauh mempertahankan hubungan ini. Nyatanya hubungan yang tulus ini akan kalah dengan restu orangtua."

Aku tidak bisa menimpali kalimat itu. Teramat akan sangat pedih jika aku selalu berpura-pura tegar di depannya. Aku paksa melepaskan tanganku yang masih dia pegang. Namun, sisa hangat dari pipinya masih aku rasakan.

"Kenapa?" tanya dia.

"Kelak di suatu ketika, akan ada lelaki yang lebih tabah dariku, lebih memahamimu, lebih disayangi orangtuamu, lebih tampan, lebih baik dariku. Kelak di suatu ketika, kita akan bertemu sebagai sepasang sahabat. Kelak aku akan menanyakan kabarmu, kabar orangtuamu, kabar suamimu, dan kabar anak-anakmu. Dan kelak hari-hari yang sudah kita lalui akan menjadi debu. Tidak ada yang perlu dikenang atau ditangisi. Ingatlah yang baik dariku, lupakan yang buruk dariku. Kamu berhak bahagia. Biarkan aku mencari ketenangan dalam melepaskanmu. Tidak baik juga calon istri orang ngobrol lama-lama dengan orang lain. Tidak seperti biasanya, kali ini aku tidak akan mengantarmu pulang."

Tangisan kekasihku semakin menjadi-jadi. Aku yang tidak tega pun menyekanya sekali lagi. Kali ini tanganku sendiri yang mengusap kepalanya. Mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja. Bahwa semua yang ada di dunia ini mempunyai jodohnya masing-masing. Cinta dengan benci, pertemuan dengan perpisahan, mengingat dengan melupakan.

Kekasihku telah menemukan jodohnya. Masa-masa dan kenanganku bersamanya akan aku kubur dalam-dalam. Sehingga ketika suatu saat nanti aku bertemu dengannya, maka aku tidak akan sakit hati atau frustasi. Aku akan bahagia melihatnya bahagia. Namun, setelah ini, ketika dia menangis aku tidak bisa menyeka lagi air matanya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
HARI YANG TELAH KITA LALUI AKAN MENJADI DEBU
Arai Merah
Novel
Dua Sisi
HumairaLiska
Novel
Diary untuk Arland
Rika Kurnia
Novel
Bronze
Selimut Merah
Elefen9
Novel
ALBERT EFFENDI
Nada Lingga Afrili
Novel
Mengejar Matahari
Tasya Maria
Novel
KELINDAN
Hilda KiandraAesha
Flash
BUJANGAN BAJINGAN
Wiji Lestari
Novel
Big Dream Princess
Sukma Maddi
Cerpen
Bronze
Penjudi juga Boleh Berdoa
Sulistiyo Suparno
Novel
LETTERS: Apakah Kamu Mencintaiku?
Yehezkiel Eko Prasetyo
Novel
Bronze
BERTUALANG DI PESANTREN
Nun Urnoto
Novel
Bronze
REMINISCENCE ELEGY
mahes.varaa
Cerpen
Salam Sayang Kekasih Hati
Larasatijingga
Cerpen
Bronze
Interviu
Xavier Benedick
Rekomendasi
Flash
HARI YANG TELAH KITA LALUI AKAN MENJADI DEBU
Arai Merah
Flash
KUPILIHKAN UNDANGAN TERBAIK UNTUKMU
Arai Merah
Novel
BUNGAKU
Arai Merah
Flash
HILANGNYA SEORANG GADIS
Arai Merah
Flash
AZAB BAGI WANITA YANG SUKA BILANG TERSERAH
Arai Merah
Novel
Senandika Kata Sayang
Arai Merah
Novel
KANDAS
Arai Merah
Flash
SEBARIS PESAN UNTUK KEKASIH
Arai Merah
Flash
LUPAKAN MANTANMU YANG TIDAK SEBERAPA ITU
Arai Merah
Flash
BAWALAH AKU DI MANA TERCIPTA DAMAI
Arai Merah