Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Jangan Dimakan!
0
Suka
4,565
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Di pesta pernikahan biasanya akan ada acara makan namun sayangnya aku tidak termasuk tamu undangan tetapi masih bisa menikmati berbagai hiburan gratis. Pesta yang dilangsungkan malam hari memang agak sedikit berbeda rasanya sehingga aku harus memakai jaket tebal hanya untuk melihat pengantin pria dan wanitanya naik kuda renggong.

Lama menonton membuat perut terasa lapar kemudian aku mencari makanan untuk pengganjal perut ini dan akhirnya pilihanku jatuh pada pedagang bakso eh tunggu dulu, entahlah namanya apa tapi sekilas mirip bakso karena beberapa orang juga tengah lahap menikmati sampai lupa daratan. Maksudnya mereka sibuk makan sampai melupakan pelanggan lain ingin makan ditempat juga.

Capek menunggu akhirnya ada tempat duduk juga kemudian aku memesan satu porsi. Ada hal aneh ketika si Abang malah asyik membuat makanan tanpa menjawab permintaan pembeli tapi balik lagi kan sifat perorangan itu berbeda jadi… maklumi saja.

Pesanan pun datang di depan mata dengan asap masih mengepul karena aku suka pedas, ku ambil sambal di samping salah satu pembeli yang malah melotot marah padahal aku juga ingin sambal, masa iya makannya semangkok sambalnya juga ikut semangkok. Pembeli ini kerasukan atau bagaimana?

Ku tuang beberapa tetesan dan terjadilah hal aneh. Makanan mirip bakso itu berubah menjadi bola mata melotot lalu berkedip beberapa kali ditemani cacing-cacing tanah berwarna hitam menggeliat bersamanya. Aku mendadak mual sontak menggeser mangkuk ke samping selanjutnya lebih memilih pura-pura membenarkan tali sepatu dan tidak menangkap bayangan apapun dibawah kecuali diriku sendiri. Lalu mereka dan si penjual apa dong?

Oke ini mulai seram terasa, aku memutuskan untuk membayar saja lagipula hiburan di… kemana semua orang dan dimana aku?

Napasku tercekat berusaha tenang tapi tidak bisa setelah semua pembeli bahkan tukang bakso menatapku dengan wajah mengerikan. Ada juga matanya sampai lepas tercebur dalam kuah.

Kakiku gemetaran dan kegelapan menamparku.

Jangan dimakan!

Itu kata terakhir yang terucap dari si penjual makanan dengan seringai misterius.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Jangan Dimakan!
Yaraa
Novel
Bronze
Mie Di Bulan Mei
Bakasai
Novel
Bronze
Intrik
Eko Hartono
Novel
SPATULA AYA
R Hani Nur'aeni
Novel
Bronze
Dua Sejiwa
hyu
Novel
BROKEN BUTTERFLY; Beyond the Night That Differs Love and Lust
iswana suhendar
Flash
Nona
Ujang Nurjaman
Novel
Bronze
Four Day's
cimollll
Novel
Bronze
Keris Puspa Dumilah
Nanang Hadi Sucipto
Novel
Gold
The Good Neighbor
Noura Publishing
Novel
Bronze
Sebatas topeng
Ciplukzz
Novel
Gold
Playing Victim
Noura Publishing
Cerpen
Bronze
Hush!
Rezt Elliot
Flash
Aquarium
Pikadita
Novel
Bronze
The Last Winter
Mell Shaliha
Rekomendasi
Flash
Jangan Dimakan!
Yaraa
Novel
But You
Yaraa
Novel
Petualangan Keluarga Gaje
Yaraa
Novel
Bronze
Koin 98
Yaraa
Flash
Manusia Yang Tak Dianggap
Yaraa
Novel
Airin : Kekuatan Air
Yaraa
Flash
Kabur
Yaraa
Flash
Aku Tidak Jelek
Yaraa
Novel
Jejak Rasa
Yaraa
Novel
Pasar Malam Terkutuk
Yaraa
Flash
Pelangi Tiga Warna
Yaraa
Cerpen
Berisik
Yaraa
Skrip Film
Selangkah Maju (Script)
Yaraa
Skrip Film
Ketika Aku Tidur Script
Yaraa