Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Jangan Dimakan!
0
Suka
4,567
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Di pesta pernikahan biasanya akan ada acara makan namun sayangnya aku tidak termasuk tamu undangan tetapi masih bisa menikmati berbagai hiburan gratis. Pesta yang dilangsungkan malam hari memang agak sedikit berbeda rasanya sehingga aku harus memakai jaket tebal hanya untuk melihat pengantin pria dan wanitanya naik kuda renggong.

Lama menonton membuat perut terasa lapar kemudian aku mencari makanan untuk pengganjal perut ini dan akhirnya pilihanku jatuh pada pedagang bakso eh tunggu dulu, entahlah namanya apa tapi sekilas mirip bakso karena beberapa orang juga tengah lahap menikmati sampai lupa daratan. Maksudnya mereka sibuk makan sampai melupakan pelanggan lain ingin makan ditempat juga.

Capek menunggu akhirnya ada tempat duduk juga kemudian aku memesan satu porsi. Ada hal aneh ketika si Abang malah asyik membuat makanan tanpa menjawab permintaan pembeli tapi balik lagi kan sifat perorangan itu berbeda jadi… maklumi saja.

Pesanan pun datang di depan mata dengan asap masih mengepul karena aku suka pedas, ku ambil sambal di samping salah satu pembeli yang malah melotot marah padahal aku juga ingin sambal, masa iya makannya semangkok sambalnya juga ikut semangkok. Pembeli ini kerasukan atau bagaimana?

Ku tuang beberapa tetesan dan terjadilah hal aneh. Makanan mirip bakso itu berubah menjadi bola mata melotot lalu berkedip beberapa kali ditemani cacing-cacing tanah berwarna hitam menggeliat bersamanya. Aku mendadak mual sontak menggeser mangkuk ke samping selanjutnya lebih memilih pura-pura membenarkan tali sepatu dan tidak menangkap bayangan apapun dibawah kecuali diriku sendiri. Lalu mereka dan si penjual apa dong?

Oke ini mulai seram terasa, aku memutuskan untuk membayar saja lagipula hiburan di… kemana semua orang dan dimana aku?

Napasku tercekat berusaha tenang tapi tidak bisa setelah semua pembeli bahkan tukang bakso menatapku dengan wajah mengerikan. Ada juga matanya sampai lepas tercebur dalam kuah.

Kakiku gemetaran dan kegelapan menamparku.

Jangan dimakan!

Itu kata terakhir yang terucap dari si penjual makanan dengan seringai misterius.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Jangan Dimakan!
Yaraa
Novel
Bronze
DEBAT
Bakasai
Flash
Sepuluh Tim Gegana
MosaicRile
Flash
Saudara Kembar
BANYU BIRU
Flash
The Singing Bride
KOJI
Novel
Meja Bundar
Hendra Purnama
Novel
Gold
Different Seasons
Noura Publishing
Novel
Bronze
The Last Blow
Amirullah Bandu
Flash
Bronze
The Happiness
Hamli Akbar Pramulyana
Novel
Bronze
Mereka yang Dipanggil Monster
IyoniAe
Novel
Bronze
Innocent
ArinaAsh
Novel
Gold
Carmine
Noura Publishing
Flash
Bertemu Klien
Roy Rolland
Flash
Your Sweet Rabbit
Alviona Himayatunisa
Novel
Bronze
BEHIND THE STAGE
I. Majid
Rekomendasi
Flash
Jangan Dimakan!
Yaraa
Novel
Jejak Rasa
Yaraa
Flash
Aku Tidak Jelek
Yaraa
Novel
Bronze
Koin 98
Yaraa
Novel
Petualangan Keluarga Gaje
Yaraa
Flash
Kabur
Yaraa
Novel
Pasar Malam Terkutuk
Yaraa
Cerpen
Berisik
Yaraa
Flash
Pelangi Tiga Warna
Yaraa
Novel
But You
Yaraa
Novel
Airin : Kekuatan Air
Yaraa
Skrip Film
Ketika Aku Tidur Script
Yaraa
Skrip Film
Selangkah Maju (Script)
Yaraa
Flash
Manusia Yang Tak Dianggap
Yaraa