Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
Jangan Dimakan!
0
Suka
4,538
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Di pesta pernikahan biasanya akan ada acara makan namun sayangnya aku tidak termasuk tamu undangan tetapi masih bisa menikmati berbagai hiburan gratis. Pesta yang dilangsungkan malam hari memang agak sedikit berbeda rasanya sehingga aku harus memakai jaket tebal hanya untuk melihat pengantin pria dan wanitanya naik kuda renggong.

Lama menonton membuat perut terasa lapar kemudian aku mencari makanan untuk pengganjal perut ini dan akhirnya pilihanku jatuh pada pedagang bakso eh tunggu dulu, entahlah namanya apa tapi sekilas mirip bakso karena beberapa orang juga tengah lahap menikmati sampai lupa daratan. Maksudnya mereka sibuk makan sampai melupakan pelanggan lain ingin makan ditempat juga.

Capek menunggu akhirnya ada tempat duduk juga kemudian aku memesan satu porsi. Ada hal aneh ketika si Abang malah asyik membuat makanan tanpa menjawab permintaan pembeli tapi balik lagi kan sifat perorangan itu berbeda jadi… maklumi saja.

Pesanan pun datang di depan mata dengan asap masih mengepul karena aku suka pedas, ku ambil sambal di samping salah satu pembeli yang malah melotot marah padahal aku juga ingin sambal, masa iya makannya semangkok sambalnya juga ikut semangkok. Pembeli ini kerasukan atau bagaimana?

Ku tuang beberapa tetesan dan terjadilah hal aneh. Makanan mirip bakso itu berubah menjadi bola mata melotot lalu berkedip beberapa kali ditemani cacing-cacing tanah berwarna hitam menggeliat bersamanya. Aku mendadak mual sontak menggeser mangkuk ke samping selanjutnya lebih memilih pura-pura membenarkan tali sepatu dan tidak menangkap bayangan apapun dibawah kecuali diriku sendiri. Lalu mereka dan si penjual apa dong?

Oke ini mulai seram terasa, aku memutuskan untuk membayar saja lagipula hiburan di… kemana semua orang dan dimana aku?

Napasku tercekat berusaha tenang tapi tidak bisa setelah semua pembeli bahkan tukang bakso menatapku dengan wajah mengerikan. Ada juga matanya sampai lepas tercebur dalam kuah.

Kakiku gemetaran dan kegelapan menamparku.

Jangan dimakan!

Itu kata terakhir yang terucap dari si penjual makanan dengan seringai misterius.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Thriller
Flash
Jangan Dimakan!
Yaraa
Novel
HOME SCHOOL
Anonim people
Novel
Bronze
Pembunuhan sang Ratu
Dimas Adiputra
Novel
SASAR
ALDEVOUT
Novel
BUKAN KISAH SINETRON
Rudie Chakil
Novel
Janji Nusantara
simson rinekso
Novel
Bronze
True Colour
Yudith Maretha
Novel
Bronze
Rantai Mawar
Mega
Novel
Bronze
Jurnal Para Arwah: ATMA
Bakasai
Novel
Anjelica
Ziendy Zizaziany
Novel
The Candles and Their Owners
Aning Lacya
Novel
Gold
In A Dark, Dark Wood (Indonesian Edition)
Bentang Pustaka
Novel
Landscape Juna
Nicanser
Novel
Gold
Hush Little Baby
Noura Publishing
Novel
Perempuan Tanpa Nama
Daras Resviandira
Rekomendasi
Flash
Jangan Dimakan!
Yaraa
Novel
But You
Yaraa
Novel
Bronze
Koin 98
Yaraa
Novel
Pasar Malam Terkutuk
Yaraa
Skrip Film
Ketika Aku Tidur Script
Yaraa
Novel
Jejak Rasa
Yaraa
Flash
Pelangi Tiga Warna
Yaraa
Flash
Aku Tidak Jelek
Yaraa
Novel
Petualangan Keluarga Gaje
Yaraa
Flash
Manusia Yang Tak Dianggap
Yaraa
Novel
Airin : Kekuatan Air
Yaraa
Flash
Kabur
Yaraa
Cerpen
Berisik
Yaraa
Skrip Film
Selangkah Maju (Script)
Yaraa