Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Yang Tak Nyata
12
Suka
11,429
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Samar-samar terdengar alunan instrumen musik tokoh Kenny G. yang berjudul Forever in Love.

Qenis yang dipandu seorang pramusaji berjalan santai, lalu duduk di sebuah kursi dengan meja yang sudah dihiasi lilin serta bunga mawar merah. Pramusaji itu lantas meninggalkan Qenis sendiri. Qenis memejamkan mata, mencium aroma ruangan yang menurutnya tak asing. Suhu ruangan cukup dingin untuk seorang diri.

Ia melihat ke sekeliling ruangan. Tak tampak siapa-siapa di sana. Ia memegang bunga mawar yang ada di depannya, lalu mencium bunga mawar tersebut. Ia menarik napas sembari memejamkan mata.

Konsentrasinya buyar saat terdengar langkah kaki mendekatinya. Wajahnya belum tampak.

Tek ….

Tek ….

Kemudian … terlihat sosok Dimas—laki-laki gagah berwajah manis. Ia memakai pakaian yang sangat rapi. Berbeda dari biasanya, yang hanya memakai kaos oblong dan celana jeans andalan anak muda.

Qenis yang berkerudung rapi dengan blazer hitam di tubuhnya seketika berdiri.

“Dimas?”

Dimas tersenyum dan mendekati meja—tempat Qenis duduk.

“Kapan kamu datang?”

Masih tidak ada jawaban dari sosok yang ada di depannya.

“Dimas, benarkah ini kamu?”

“Iya Qenis,” jawabnya sembari duduk di depan Qenis. “Apakah kamu sudah melupakanku?”

Qenis tersenyum.

Kemudian datang dua orang pramusaji membawakan sebuah hidangan.

“Kapan kamu datang?”

“Bisakah kamu tidak bertanya banyak hal?” ucap Dimas. “Apakah kamu begitu merindukanku?”

“Tentu saja,” jawab Qenis.

“Qenis, makanlah!” ucap Dimas.

“Baiklah,” jawab Qenis.

Mata Qenis terbelalak saat memotong steak yang ada di depannya.

“Kenapa?” tanya Dimas.

Qenis berusaha memotong steak secara vertikal di bagian tengah. Tapi ada sesuatu yang meganjal di sana. Ia membuka bagian tersebut. “Apa ini?”

“Qen—”

***

Qenis membuka matanya. Berkedip beberapa kali. Menarik napas panjang dan menghembuskannya pelan-pelan. Ia menoleh ke sebuah foto yang ada di meja—di samping tempat tidurnya. Lalu ia menarik selimut untuk menutupi wajahnya dan memeluk guling dengan sangat erat. Isak tangisnya terdengar samar memecah keheningan. Ingatannya kembali saat melihat tubuh Dimas terbujur kaku berbalut kain putih. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Yang Tak Nyata
Sena N. A.
Novel
Bronze
Selimut Merah
Elefen9
Novel
AKU KAMU BEDA YANG SAMA
Oktaviona Bunga Asmara
Novel
Bronze
Sinar untuk Genta
Rika Kurnia
Novel
Bronze
Stories of 4 An
nilnaulia
Novel
Titik Terang
Adira Putri Aliffa
Flash
Setia
R Fauzia
Novel
Gracias Mi Amor
Lucia Isabella Ari Valdiani
Novel
Bank(rut) Syariah
Dania Oryzana
Novel
Bronze
Hawa Gulana
Fanni Silviana Supenda
Novel
Akresi
Kinalsa
Novel
Zy
Daisy Fuu
Novel
Bronze
Gerimis di Musim Kemarau
Syamsul arif
Novel
Bronze
Hold My Fire
diannafi
Novel
Bronze
Raisan Bara
gilang arum puspita
Rekomendasi
Flash
Yang Tak Nyata
Sena N. A.
Flash
Mengejar Pesawat Pembawa Uang
Sena N. A.
Flash
Jangan Makan Pisang Itu! Pamali!
Sena N. A.
Flash
Salah Sambung
Sena N. A.
Novel
Bronze
Gerbang Ke Empat
Sena N. A.
Flash
Di Sebuah Hutan
Sena N. A.
Flash
Suapan Terakhir
Sena N. A.
Flash
Brownies (O)Rasa Bayar
Sena N. A.
Novel
Bronze
Dawuh
Sena N. A.
Flash
Bangku Ujian
Sena N. A.
Flash
Di Kereta: Kursi Kita
Sena N. A.
Flash
Jam Tangan
Sena N. A.
Flash
Batal Berbuka
Sena N. A.
Flash
Lelaki dengan Sepatu Jebolnya
Sena N. A.
Flash
Mimpi Kita
Sena N. A.