Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Yang Tak Nyata
12
Suka
11,293
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Samar-samar terdengar alunan instrumen musik tokoh Kenny G. yang berjudul Forever in Love.

Qenis yang dipandu seorang pramusaji berjalan santai, lalu duduk di sebuah kursi dengan meja yang sudah dihiasi lilin serta bunga mawar merah. Pramusaji itu lantas meninggalkan Qenis sendiri. Qenis memejamkan mata, mencium aroma ruangan yang menurutnya tak asing. Suhu ruangan cukup dingin untuk seorang diri.

Ia melihat ke sekeliling ruangan. Tak tampak siapa-siapa di sana. Ia memegang bunga mawar yang ada di depannya, lalu mencium bunga mawar tersebut. Ia menarik napas sembari memejamkan mata.

Konsentrasinya buyar saat terdengar langkah kaki mendekatinya. Wajahnya belum tampak.

Tek ….

Tek ….

Kemudian … terlihat sosok Dimas—laki-laki gagah berwajah manis. Ia memakai pakaian yang sangat rapi. Berbeda dari biasanya, yang hanya memakai kaos oblong dan celana jeans andalan anak muda.

Qenis yang berkerudung rapi dengan blazer hitam di tubuhnya seketika berdiri.

“Dimas?”

Dimas tersenyum dan mendekati meja—tempat Qenis duduk.

“Kapan kamu datang?”

Masih tidak ada jawaban dari sosok yang ada di depannya.

“Dimas, benarkah ini kamu?”

“Iya Qenis,” jawabnya sembari duduk di depan Qenis. “Apakah kamu sudah melupakanku?”

Qenis tersenyum.

Kemudian datang dua orang pramusaji membawakan sebuah hidangan.

“Kapan kamu datang?”

“Bisakah kamu tidak bertanya banyak hal?” ucap Dimas. “Apakah kamu begitu merindukanku?”

“Tentu saja,” jawab Qenis.

“Qenis, makanlah!” ucap Dimas.

“Baiklah,” jawab Qenis.

Mata Qenis terbelalak saat memotong steak yang ada di depannya.

“Kenapa?” tanya Dimas.

Qenis berusaha memotong steak secara vertikal di bagian tengah. Tapi ada sesuatu yang meganjal di sana. Ia membuka bagian tersebut. “Apa ini?”

“Qen—”

***

Qenis membuka matanya. Berkedip beberapa kali. Menarik napas panjang dan menghembuskannya pelan-pelan. Ia menoleh ke sebuah foto yang ada di meja—di samping tempat tidurnya. Lalu ia menarik selimut untuk menutupi wajahnya dan memeluk guling dengan sangat erat. Isak tangisnya terdengar samar memecah keheningan. Ingatannya kembali saat melihat tubuh Dimas terbujur kaku berbalut kain putih. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Renata
Cikie
Novel
The Liar and His Flower
Sf_Anastasia
Novel
Meet Again "Devano"
shania kristiani
Novel
Gold
Alang
Republika Penerbit
Flash
Yang Tak Nyata
Sena N. A.
Flash
Penggali Kubur
Writer In Box
Flash
WULAN
kndln
Flash
HAMPARAN SAJADAH TERAKHIR UNTUK BAPAK
Siraru
Novel
A Part Of Earth
iam_light.blue
Novel
Gold
KKPK Lets Sing with me
Mizan Publishing
Novel
Layak
Fauziyah Nur Aulia
Novel
Bronze
Aku Ingin Ayahku Mati!
Putri Zulikha
Novel
Gold
KKPK Kenangan di Velicia Toward
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Sebuah Subuh di Lawang
Redhite K.
Novel
Agent of Change
Rina F Ryanie
Rekomendasi
Flash
Yang Tak Nyata
Sena N. A.
Novel
Bronze
Gerbang Ke Empat
Sena N. A.
Flash
Mimpi Kita
Sena N. A.
Flash
Salah Sambung
Sena N. A.
Flash
Kapan Aku Bangun?
Sena N. A.
Flash
Brownies (O)Rasa Bayar
Sena N. A.
Flash
Mengejar Pesawat Pembawa Uang
Sena N. A.
Flash
Di Sebuah Hutan
Sena N. A.
Flash
Batal Berbuka
Sena N. A.
Flash
Di Kereta: Kursi Kita
Sena N. A.
Flash
Suapan Terakhir
Sena N. A.
Flash
Jangan Makan Pisang Itu! Pamali!
Sena N. A.
Novel
Bronze
Dawuh
Sena N. A.
Flash
Lelaki dengan Sepatu Jebolnya
Sena N. A.
Flash
Bangku Ujian
Sena N. A.