Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
MAMA
1
Suka
4,529
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Mama...

Mama cantik sekali, aku bahagia terlahir dari seorang wanita yang sangat cantik seperti mama. Mama, dua warna mata mama juga indah, setiap kali aku melihat mama memandangiku, aku merasakan kebahagiaan. Tetapi, mengapa mama tidak pernah memelukku?

Maaf ma, karena aku terlalu mencintai mama. Aku begitu menyayangi mama. Aku selalu berdoa pada Tuhan agar Dia melindungi mama dari segala macam musibah dan bahaya. Aku selalu berdoa pada Tuhan agar mama dilingkari kebahagiaan, dijauhkan kesukaran. Aku juga selalu berdoa pada Tuhan agar Tuhan mengabulkan segala permintaan dan permohonan yang mama panjatkan.

Mama...

Maaf karena aku terlahir tidak sempurna. Kata dokter aku termasuk bayi yang terlahir down syndrome. Mama, apa itu down syndrome? Apa itu termasuk penyakit mematikan? Lalu mengapa mama menangis? Berikan rasa sakitnya padaku saja ma, agar aku yang akan menanggung kepedihannya.

Aku ingin memeluk mama, maka aku menangis agar mama mau melihatku. Aku ingin memeluk mama, maka kedua tanganku meraih-raih angin kosong, mengepal jari-jemari seperti tingkah bayi kebanyakan, serta menendang-nendang. Aku ingin memeluk mama, maka aku membuat kebisingan. Namun mengapa mama tidak pernah menghampiriku? Tidak apa mungkin mama sedang sibuk. Jangan-jangan mama sedang meracik susu hangat untukku ya? Aku senang sekali membayangkan hal demikian.

Aku berada di atas ranjang, yang berisi kumpulan lipatan kain-kain berantakan berbau amis. Tubuhku lengket, oh atau bisa saja mama sedang menyiapkan air untukku mandi? Mama apa pun yang terjadi aku menyayangi mama, terima kasih sudah melahirkanku, dan memberikanku kesempatan untuk melihat dunia ciptaan Tuhan. Dunia yang menakjubkan karena ada mama.

Aku meredakan tangisan setelah menemukan mama yang telah tiba dari arah dapur. Meski pandanganku buruk, aku tetap bisa melihat mama.

Mama aku mencintaimu. Benda apa yang sedang mama pegang? Benda tersebut berkilat terkena cahaya ruangan, bentuknya tajam, dan runcing di bagian ujung. Aku menangis kencang saat mama menyatukan benda itu mengenai kulitku. Mencatuk dalam sekali tusukan. Mama itu sakit. Jauhkan benda itu ma. Mama akan terluka nantinya jika bermain dengan benda-benda seperti itu. Raunganku bergema memenuhi ruangan setiap kali mama menggores benda tersebut pada tubuhku. Sedikit demi sedikit aku merasa jantungku mulai berhenti berdetak. Tuhan... kumohon lindungi mama, sayangi ia, karena aku mencintainya. Aku senang pada akhirnya bisa memeluk mama meski mama menancapkan benda itu di tubuhku dalam-dalam. Aku tahu, mama pasti juga menyayangiku. Mama hangat sekali.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Thriller
Flash
MAMA
Art Fadilah
Novel
Bronze
Find You
Sonya Mega Flourensia
Novel
Bronze
True Colour
Yudith Maretha
Flash
FINDING MICHAEL
Safinatun naja
Novel
The Silent Gods of Srivijaya
Endri Irfanie
Novel
Bronze
DEBAT
Bakasai
Novel
Gold
Carmine
Noura Publishing
Novel
Bronze
Ritual Pemanggil
Andriani Keumala
Novel
Bronze
BEHIND THE STAGE
I. Majid
Novel
Meja Bundar
Hendra Purnama
Novel
Bronze
AIMER - Emergence of New Hero
Hazsef
Novel
Behind The Window
Rayi Nanda Siti
Flash
Ulang Tahun
Galdev
Flash
Jangan Dekati Mia, Nanti Bisa Mati
Ratifa Mazari
Novel
Bronze
The Last Blow
Amirullah Bandu
Rekomendasi
Flash
MAMA
Art Fadilah
Flash
Monster1024
Art Fadilah
Flash
Mereka Menyebutnya Pemeran Antagonis
Art Fadilah
Flash
Empati Sederhana
Art Fadilah
Cerpen
Naive
Art Fadilah
Flash
Banjir yang Tidak Jadi Datang
Art Fadilah
Novel
Peti Uang
Art Fadilah
Flash
Atensi
Art Fadilah
Flash
Aruna Mengerti
Art Fadilah
Novel
Darkpunzel
Art Fadilah
Flash
KoiN
Art Fadilah
Flash
Naive
Art Fadilah
Cerpen
Mereka Menyebutnya Pemeran Antagonis
Art Fadilah
Flash
Perempuan Evolusi
Art Fadilah
Flash
Hujan dan Bunga
Art Fadilah