Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Jam Tangan
10
Suka
23,735
Dibaca

“Pak yang ini harganya berapa?” Sema menunjuk satu jam tangan yang ada di dalam etalase.

“Yang ini mbak?” tanya pemilik toko.

“Yang warna coklat Pak.” Jari telunjuk sema menekan kaca etalase, tepat di atas jam tangan yang ia maksud. “Yang ini!” 

“Dua ratus lima puluh ribu mbak,” balasnya dengan sangat jelas.

“Boleh ambilkan gak Pak! Mau lihat.”

Pemilik toko membuka etalasenya dan menyerahkan jam tangan itu kepada Sema.

Sema mengangkat tangan kirinya setinggi dada dan memperlihatkan jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya kepada Irma, teman setianya yang telah menemaninya sedari subuh. “Bagus gak?”

Irma mengangguk-angguk lemas.

“Harganya gak bisa kurang Pak?”

“Sudah pas Mbak.”

Sema berkali-kali menanyakan dan mencoba jam tangan yang ada di toko tersebut.

Irma terlihat menyanggah dagunya dengan tangan kanannya, melihat sepuluh jam tangan yang sudah ada di atas etalase.

“Oh ya Pak, kalau yang itu berapa?” Sema menunjuk satu jam tangan lagi. “Boleh aku lihat gak?”

Ini yang kesebelas.

Pemilik toko mengambil jam tangan berwarna coklat tua elegan tersebut bersama dengan kotaknya yang berhiaskan ukiran tangan indah.

Sema mengambil jam tangan tersebut dari tempatnya. “Wah … bagus banget!” Ia mencoba jam tangan tersebut ke tangannya. “Berapa Pak yang ini?”

“Itu dua juta lima ratus mbak?”

Sema menelan ludah. “Gak bisa kurang Pak?”

“Jadi beli yang mana Mbak?”

Sema melihat kotak jam tangan yang ada di atas meja. Dia membolak-balik kotak itu, memperhatikan setiap ukiran yang ada di lapisan atas kotak. “Emm, pantesan mahal. Emang indah banget ukirannya.” Sema meletakkan kotak jam tangan. “Enggak jadi deh Pak.”

“Yang ini mbak?” tanya pemilik toko menunjuk jam tangan yang ditanyakan Sema pertama kali.

“Hehe, enggak juga.” Sema tersenyum memperihatkan giginya yang ginsul. “Ayo Ir!” Ia berbalik badan mengajak Irma beranjak dari depan toko tersebut.

“Mbak …!” panggil pemilik toko.

“Eh, Sem, jam tagannya lepasin dulu,” ucap Irma.

“Ow, ya ampun. Maaf Pak.” Sema melepas jam tangan terakhir yang ia pilih dan memberikannya kepada pemilik toko. “Maaf Pak.”

Irma membuntuti langkah kaki Sema. “Eh tunggu!”

Sema berhenti, membalikkan badan.

“Kamu mau beli gak sih? Kita udah keliling mall ini lima jam, lima toko jam tangan, dan tidak ada satupun yang kamu beli.”

Mereka berjalan beriringan.

“Kamu tau jam tangan merek Rolex?”

Irma menggelengkan kepala.

“Ah, kamu ini. Kerjaannya ngitung benih padi di sawah!” Sema berhenti di salah satu Outlet minuman, “Mbak buble tea satu. Kamu apa?”

“Sama aja,” jawab Irma.

Sema mendekati Irma dan berbisik, “Jadi sebenenya. Aku gak mau beli jam tangan. Aku Cuma mau beli buble tea di sini. Karena rasanya enak.”

Irma menautkan kedua alisnya. “Apa?”

“Kamu tau sendiri keuanganku bagaimana, mana mungkin aku beli jam tangan. Aku enggak seheboh itu. Membuang uang untuk membeli jam tangan bermerek. Jam tangan ini masih bisa aku gunakan bukan?” senyum Sema memperlihatkan jam tangan antik pemberian ayahnya.

Irma memiringkan kepalanya dan mengedipkan mata pelan. “Entahlah ….”

“Mbak, ini!”

Sema mengambil dua gelas buble tea pesannya. Setelah membayar, ia berjalan dan merangkul Irma. “Makasih ya, udah mau nemenin aku.”

“Lain kali, males,” sahut Irma sembari melepas rangkulan Sema. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Goodbye Popularity
Putri Prasasti
Novel
Bronze
25 TAHUN PERNIKAHAN
Lisnawati
Novel
Baru Satu
#diksidisuduthari
Flash
Jam Tangan
Sena N. A.
Novel
Gold
Senandung Talijiwo
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Dawuh
Sena N. A.
Novel
Cahaya di Balik Kegelapan
suryana
Flash
Kondangan rasa reuni
Devita Sukma Nur Alifa
Cerpen
Dua Puluh Enam Makam Tanpa Nama
Muhammad Ilfan Zulfani
Novel
Bronze
Cinta dan Rahasia
Cesssy
Novel
Fiksi Daripada Empat Windu, Atau Empat Windu Daripada Fiksi?
Petrus Setiawan
Flash
Bronze
KEGILAAN
Yadani Febi
Cerpen
Bronze
Sekar Kumbara
Arroyyan Dwi Andini
Novel
Soft Boy, Hard Goodbye
Arti Damayanti
Skrip Film
Ruang Rahasia Ibu
DMRamdhan
Rekomendasi
Flash
Jam Tangan
Sena N. A.
Novel
Bronze
Dawuh
Sena N. A.
Flash
Di Kereta: Kursi Kita
Sena N. A.
Flash
Bangku Ujian
Sena N. A.
Flash
Yang Tak Nyata
Sena N. A.
Novel
Bronze
Gerbang Ke Empat
Sena N. A.
Flash
Salah Sambung
Sena N. A.
Flash
Jangan Makan Pisang Itu! Pamali!
Sena N. A.
Flash
Brownies (O)Rasa Bayar
Sena N. A.
Flash
Suapan Terakhir
Sena N. A.
Flash
Mimpi Kita
Sena N. A.
Flash
Batal Berbuka
Sena N. A.
Flash
Kapan Aku Bangun?
Sena N. A.
Flash
Di Sebuah Hutan
Sena N. A.
Flash
Lelaki dengan Sepatu Jebolnya
Sena N. A.