Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Beauty Scratch
1
Suka
4,552
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Cantik. Kata yang mudah dikatakan pada sesuatu yang indah. Seperti halnya bunga yang bermekaran, menebarkan harum yang membuat penyesap sari bunga mendekat, tergoda.

Cantik. Ucapan yang ringan di lidah untuk sesuatu yang memanjakan mata. Segala perhatian dan kasih yang tak diminta pun diberi dengan suka rela. Entah itu hanya dalam sekejap waktu atau sepanjang bulan berganti rotasi.

Cantik. Entah mengapa menjadi suatu keharusan yang dimiliki sosok wanita. Tolak ukur yang dijunjung tinggi dalam hidup. Kehormatan menjadi balasan yang didapatkan ketika dirimu menyandang hal itu.

Ibu pernah bercakap bahwa aku adalah anak yang cantik. Parasku elok, menarik. Cara dirinya berbicara memastikan bahwa diriku pasti akan disukai orang lain, terutama oleh kaum laki-laki.

Hanya saja, sepanjang usia yang kujejaki, aku mengenal kata “tapi” di buntut kalimat yang terurai.

Cantik tapi bodoh, misalnya.

Selain itu, kukenal juga istilah kata “untung”. Bagai peruntungan dari segala kekurangan, “....untungnya cantik.” ujar mereka, melengkapi kalimat yang entah harus aku syukuri atau tidak.

Semakin lama, tentu kata terakhir ini yang aku sukai pada akhirnya. Aku bisa menjadi bunga di mana pun aku berada. Senyum yang kutunjukkan seperti halnya wewangian yang memanjakan. Aku yang cantik membuat mereka menyukaiku. Aku yang cantik, membuat mereka berlaku baik padaku. Cantik menjadi nilai yang berharga dan kuakui keberadaannya. Maka, aku pun harus menjaganya.

Setidaknya itu yang kupikirkan sampai usia yang belum beranjak matang.

Pada akhirnya menjadi bunga itu sulit. Angin bukan lagi teman menari, angin juga menantang diri untuk tetap hidup dan mekar. Bukan lagi tentang hangat mentari yang bersahabat dan rembulan pengantar dinginnya malam.

Bunga yang harum mulai sulit dijaga. Banyak penyesap sari bunga yang serakah. Warna mahkota kian memudar dan sari bunga sudah tidak lagi menebarkan wanginya.

Cantik, terlalu tinggi harganya. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Beauty Scratch
Keyda Sara R
Novel
HAPPY : Hari ini, esok atau nanti.
Yohanna Claude
Flash
You Ain't Perfect But I Still Want You
d Curly Author
Novel
Sacred Promised
Dudun Parwanto
Komik
Bronze
Rolling Days
MINT
Flash
Selamat Ultah, Bocil!
Ralali Sinaw
Novel
Bronze
DI TITIK 8760
Dalilah Razan, Rauf Adila
Flash
Bronze
Perilaku Aneh Paman Go
Sulistiyo Suparno
Novel
Destroyed
Nia Ramadani
Flash
Bronze
Arti Senyum
B12
Cerpen
Bronze
Langkah Ratu
Kemal Ahmed
Cerpen
Bronze
Tiga Perempuan Satu Atap
Silvarani
Novel
Bronze
Aku di Sudut Kota pada 90'
Andhika Fadlil Destiawan
Novel
Bronze
No More Utopia
Vera Herawati
Flash
Monokrom
Nadia Auliyah
Rekomendasi
Flash
Beauty Scratch
Keyda Sara R
Flash
Dear, Crush!
Keyda Sara R
Flash
Dream
Keyda Sara R
Flash
Wish
Keyda Sara R
Cerpen
Day to day
Keyda Sara R
Novel
Anthology: Day to Day (Kumpulan Mini Story)
Keyda Sara R
Flash
Nicotiana Tabacum
Keyda Sara R
Flash
Flower Crown
Keyda Sara R