Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Beauty Scratch
1
Suka
4,684
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Cantik. Kata yang mudah dikatakan pada sesuatu yang indah. Seperti halnya bunga yang bermekaran, menebarkan harum yang membuat penyesap sari bunga mendekat, tergoda.

Cantik. Ucapan yang ringan di lidah untuk sesuatu yang memanjakan mata. Segala perhatian dan kasih yang tak diminta pun diberi dengan suka rela. Entah itu hanya dalam sekejap waktu atau sepanjang bulan berganti rotasi.

Cantik. Entah mengapa menjadi suatu keharusan yang dimiliki sosok wanita. Tolak ukur yang dijunjung tinggi dalam hidup. Kehormatan menjadi balasan yang didapatkan ketika dirimu menyandang hal itu.

Ibu pernah bercakap bahwa aku adalah anak yang cantik. Parasku elok, menarik. Cara dirinya berbicara memastikan bahwa diriku pasti akan disukai orang lain, terutama oleh kaum laki-laki.

Hanya saja, sepanjang usia yang kujejaki, aku mengenal kata “tapi” di buntut kalimat yang terurai.

Cantik tapi bodoh, misalnya.

Selain itu, kukenal juga istilah kata “untung”. Bagai peruntungan dari segala kekurangan, “....untungnya cantik.” ujar mereka, melengkapi kalimat yang entah harus aku syukuri atau tidak.

Semakin lama, tentu kata terakhir ini yang aku sukai pada akhirnya. Aku bisa menjadi bunga di mana pun aku berada. Senyum yang kutunjukkan seperti halnya wewangian yang memanjakan. Aku yang cantik membuat mereka menyukaiku. Aku yang cantik, membuat mereka berlaku baik padaku. Cantik menjadi nilai yang berharga dan kuakui keberadaannya. Maka, aku pun harus menjaganya.

Setidaknya itu yang kupikirkan sampai usia yang belum beranjak matang.

Pada akhirnya menjadi bunga itu sulit. Angin bukan lagi teman menari, angin juga menantang diri untuk tetap hidup dan mekar. Bukan lagi tentang hangat mentari yang bersahabat dan rembulan pengantar dinginnya malam.

Bunga yang harum mulai sulit dijaga. Banyak penyesap sari bunga yang serakah. Warna mahkota kian memudar dan sari bunga sudah tidak lagi menebarkan wanginya.

Cantik, terlalu tinggi harganya. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Kutitipkan Wajahmu Pada Bulan (Edisi Cerbung)
Khairul Azzam El Maliky
Flash
Beauty Scratch
Keyda Sara R
Novel
Searoma
Dinda Okza D.
Novel
Bronze
Skenario Hazel
Niaclara
Novel
RIFAYYA
Humairoh
Komik
Promise
franofran
Novel
Gold
The Nutcracker and the Mouse King
Mizan Publishing
Novel
Royal Rock
Una
Novel
Titik Terang
Adira Putri Aliffa
Novel
Pabrik Bahagia
Ariyanto
Flash
Si bungsu
Singkat Cerita
Flash
Bronze
Terus Terbang
Silvarani
Cerpen
Bronze
NARTI
ina marlena
Novel
Bronze
Fadilat CInta
Revia
Flash
Jalan, Yuk!
hyu
Rekomendasi
Flash
Beauty Scratch
Keyda Sara R
Flash
Dream
Keyda Sara R
Flash
Flower Crown
Keyda Sara R
Flash
Wish
Keyda Sara R
Flash
Nicotiana Tabacum
Keyda Sara R
Cerpen
Day to day
Keyda Sara R
Flash
Dear, Crush!
Keyda Sara R
Novel
Anthology: Day to Day (Kumpulan Mini Story)
Keyda Sara R