Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Beauty Scratch
1
Suka
4,551
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Cantik. Kata yang mudah dikatakan pada sesuatu yang indah. Seperti halnya bunga yang bermekaran, menebarkan harum yang membuat penyesap sari bunga mendekat, tergoda.

Cantik. Ucapan yang ringan di lidah untuk sesuatu yang memanjakan mata. Segala perhatian dan kasih yang tak diminta pun diberi dengan suka rela. Entah itu hanya dalam sekejap waktu atau sepanjang bulan berganti rotasi.

Cantik. Entah mengapa menjadi suatu keharusan yang dimiliki sosok wanita. Tolak ukur yang dijunjung tinggi dalam hidup. Kehormatan menjadi balasan yang didapatkan ketika dirimu menyandang hal itu.

Ibu pernah bercakap bahwa aku adalah anak yang cantik. Parasku elok, menarik. Cara dirinya berbicara memastikan bahwa diriku pasti akan disukai orang lain, terutama oleh kaum laki-laki.

Hanya saja, sepanjang usia yang kujejaki, aku mengenal kata “tapi” di buntut kalimat yang terurai.

Cantik tapi bodoh, misalnya.

Selain itu, kukenal juga istilah kata “untung”. Bagai peruntungan dari segala kekurangan, “....untungnya cantik.” ujar mereka, melengkapi kalimat yang entah harus aku syukuri atau tidak.

Semakin lama, tentu kata terakhir ini yang aku sukai pada akhirnya. Aku bisa menjadi bunga di mana pun aku berada. Senyum yang kutunjukkan seperti halnya wewangian yang memanjakan. Aku yang cantik membuat mereka menyukaiku. Aku yang cantik, membuat mereka berlaku baik padaku. Cantik menjadi nilai yang berharga dan kuakui keberadaannya. Maka, aku pun harus menjaganya.

Setidaknya itu yang kupikirkan sampai usia yang belum beranjak matang.

Pada akhirnya menjadi bunga itu sulit. Angin bukan lagi teman menari, angin juga menantang diri untuk tetap hidup dan mekar. Bukan lagi tentang hangat mentari yang bersahabat dan rembulan pengantar dinginnya malam.

Bunga yang harum mulai sulit dijaga. Banyak penyesap sari bunga yang serakah. Warna mahkota kian memudar dan sari bunga sudah tidak lagi menebarkan wanginya.

Cantik, terlalu tinggi harganya. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Beauty Scratch
Keyda Sara R
Novel
Bronze
SESAL
Prihatiningsih
Novel
Bronze
Setengah Ibu
Larose
Novel
It's okay, Sunny
Sunza
Flash
Bronze
HOBI NYONTEK
Shabrina Farha Nisa
Flash
Selisih
Sika Indry
Flash
Sepenggal Doa di Ujung Malam
Areta Swara
Novel
Bronze
Balada Kacung: The Frontline Warrior
Gie Salindri
Novel
THE PAGEANT: Brain, Beauty, Bitchaviour
Ardhi Widjaya
Flash
Broken love
Hideyo Sakura
Flash
Orang Tanpa Penghasilan
Berkat Studio
Cerpen
Bronze
Waktu Yang Berharga
Kokonoka
Novel
Bronze
Di Tepi Sungai Pangkajene
F Daus AR
Novel
Pharmaceutical Love
Shinta Jolanda Moniaga
Novel
Bronze
Cinta di Balik Pesantren (Buku Kedua)
Khairul Azzam El Maliky
Rekomendasi
Flash
Beauty Scratch
Keyda Sara R
Novel
Anthology: Day to Day (Kumpulan Mini Story)
Keyda Sara R
Cerpen
Day to day
Keyda Sara R
Flash
Dear, Crush!
Keyda Sara R
Flash
Dream
Keyda Sara R
Flash
Nicotiana Tabacum
Keyda Sara R
Flash
Wish
Keyda Sara R
Flash
Flower Crown
Keyda Sara R