Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Beauty Scratch
1
Suka
4,499
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Cantik. Kata yang mudah dikatakan pada sesuatu yang indah. Seperti halnya bunga yang bermekaran, menebarkan harum yang membuat penyesap sari bunga mendekat, tergoda.

Cantik. Ucapan yang ringan di lidah untuk sesuatu yang memanjakan mata. Segala perhatian dan kasih yang tak diminta pun diberi dengan suka rela. Entah itu hanya dalam sekejap waktu atau sepanjang bulan berganti rotasi.

Cantik. Entah mengapa menjadi suatu keharusan yang dimiliki sosok wanita. Tolak ukur yang dijunjung tinggi dalam hidup. Kehormatan menjadi balasan yang didapatkan ketika dirimu menyandang hal itu.

Ibu pernah bercakap bahwa aku adalah anak yang cantik. Parasku elok, menarik. Cara dirinya berbicara memastikan bahwa diriku pasti akan disukai orang lain, terutama oleh kaum laki-laki.

Hanya saja, sepanjang usia yang kujejaki, aku mengenal kata “tapi” di buntut kalimat yang terurai.

Cantik tapi bodoh, misalnya.

Selain itu, kukenal juga istilah kata “untung”. Bagai peruntungan dari segala kekurangan, “....untungnya cantik.” ujar mereka, melengkapi kalimat yang entah harus aku syukuri atau tidak.

Semakin lama, tentu kata terakhir ini yang aku sukai pada akhirnya. Aku bisa menjadi bunga di mana pun aku berada. Senyum yang kutunjukkan seperti halnya wewangian yang memanjakan. Aku yang cantik membuat mereka menyukaiku. Aku yang cantik, membuat mereka berlaku baik padaku. Cantik menjadi nilai yang berharga dan kuakui keberadaannya. Maka, aku pun harus menjaganya.

Setidaknya itu yang kupikirkan sampai usia yang belum beranjak matang.

Pada akhirnya menjadi bunga itu sulit. Angin bukan lagi teman menari, angin juga menantang diri untuk tetap hidup dan mekar. Bukan lagi tentang hangat mentari yang bersahabat dan rembulan pengantar dinginnya malam.

Bunga yang harum mulai sulit dijaga. Banyak penyesap sari bunga yang serakah. Warna mahkota kian memudar dan sari bunga sudah tidak lagi menebarkan wanginya.

Cantik, terlalu tinggi harganya. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Gold
PBC My Brother and A Flower
Mizan Publishing
Flash
Beauty Scratch
Keyda Sara R
Novel
Bronze
LdR
Lindania
Novel
Ayah dan Salah
meliahalim
Novel
Bronze
Ini aku, bukan dia
Kartika kurniati
Flash
Kau akan mengerti Setelah aku Tiada
Aries Supriady
Novel
Little Sun
Ei
Novel
Perempuan Berwajah Duka
Goebahan R
Novel
Bronze
Darah dan Pankreas Abel
Silvia Oktaviani Puspandini
Novel
Aku selalu besedih
Dwi Agus Setyawan
Novel
Bronze
1 Hati 2 Raga
Nur Fitriani
Novel
Bronze
KENNIE
Asrina Lestari
Novel
Bronze
Gerbang Kenang
Panji Yogasara
Novel
Detik Masa
Nurul Jefa
Novel
Bronze
Karir & Cinta
Lusi permata sari
Rekomendasi
Flash
Beauty Scratch
Keyda Sara R
Flash
Flower Crown
Keyda Sara R
Flash
Wish
Keyda Sara R
Flash
Dear, Crush!
Keyda Sara R
Flash
Dream
Keyda Sara R
Flash
Nicotiana Tabacum
Keyda Sara R
Novel
Anthology: Day to Day (Kumpulan Mini Story)
Keyda Sara R
Cerpen
Day to day
Keyda Sara R