Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Tamu si Bungsu
3
Suka
4,662
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kemarin di waktu yang sama, tepatnya pukul setengah 8 kurang dua menit malam, si Bungsu telah mendapatkan kabar baru tentang tamunya yang lama tidak menyapa dirinya. Walaupun hanya sekadar menampakkan nama tanpa menanyakan kabar, itu sudah cukup membahagiakan bagi si Bungsu. Yah ... Mau bagaimana lagi, si Bungsu belum mampu melupakan si dia seperti belum ada yang dapat menggantikannya, si pemberi harapan.

Si Bungsu sudah berpikir berulang kali sebelum memilih dia untuk menjadi angan-angannya, mulai dari penggemarnya hingga kemungkinan dia akan menyukai si Bungsu. Semua pemikiran yang menunjang ikatan mereka berdua juga telah ia sadari berulang kali, dan hal itu tidak mencakup meski 0,1%-pun. Betapa payahnya si Bungsu dalam hal ini, bisa memahami realita, namun tidak bisa menerimanya.

Ia mengatakan yang sejujurnya, apa yang tengah dipikirkan oleh si bungsu saat si pemberi harapan muncul sebagai tamu lewat saja. Si Bungsu selalu mengingat kembali ketika si dia memberikan sebuah pesan yang seharusnya tidak ia kirim pada si Bungsu yang sangat lugu, "Apakah kamu tidak merindukanku?" Mungkin bagi beberapa dari kalian yang melihat ini sangatlah konyol - Bagaimana bisa si Bungsu bisa jatuh hati hanya dengan ucapan begitu saja? Bahkan, si Bungsu juga merasakan hal yang sama seperti kalian dan ia juga tahu jika si pemberi harapan itu sepertinya justru jatuh hati dengan temannya. Tapi, pernahkah kalian berpikir jika, "Bahkan si Bungsu memahami perspektif kalian, tetapi bisakah kalian memahami keluguan si Bungsu?"

Kembali pada topik. Ya, jadinya si pemberi harapan hanya menjadi tamu lewatnya saja. Seperti yang si Bungsu katakan, "Terkadang terlintas dan lewat begitu saja layaknya udara, dan raib begitu saja tanpa menyapanya layaknya ia tak pernah ada." Tetapi, si Bungsu tetap selalu merasa beruntung pernah memiliki percakapan yang seru dibahas dengannya dan juga beruntung bisa mengenalnya. Hal inilah yang selalu menjadi penguat angan-angan si Bungsu hingga sekarang. Terima kasih pada kalian para penggemar si Bungsu yang sudah ingin mendengar kisah si Bungsu hingga serion ini. Karena kalianlah pendengar kisah sekaligus teman si Bungsu yang sesungguhnya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
salam hangat buat si bungsu. Salam kenal dari saya. 🤗🙏
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Tamu si Bungsu
Musrifah Anjali
Novel
Bronze
ALeha
Lovaerina
Novel
Seberkas Cinta untuk Dia (SETIA)
Ablagate Rifera
Novel
Bronze
Bulan dan bintang
Permanaputr.a
Novel
Bronze
Kita yang Dipaksa Mati Berkali-kali
Adel Yuhendra
Komik
Bronze
BU-LE
jeruksankiss
Cerpen
Yang Mengutuk Diri Kita
Fazil Abdullah
Novel
Arsena
Gulla
Novel
Gold
Caramel Macchiato
Bentang Pustaka
Flash
Bronze
Kala itu aku cemburu
Antrasena
Novel
Di Antara Bintang Di Langit
Lirin Kartini
Flash
GOTCHA!
V.N.Lietha / Vica Lietha
Novel
FANA
Herlita Rahmanda Putri
Novel
Bronze
Pangeran Kodok Kesandung : Kisah Cinta Pertama 2003
Mariatul Qiftiah
Novel
Bronze
Bittersweet
Unira Rianti Ruwinta
Rekomendasi
Flash
Tamu si Bungsu
Musrifah Anjali
Novel
PHOSPHENES
Musrifah Anjali
Flash
Si Bungsu Emas
Musrifah Anjali
Flash
Kekosongan si Bungsu
Musrifah Anjali
Flash
Kepunahan si Bungsu
Musrifah Anjali
Flash
Memori Pekat si Bungsu
Musrifah Anjali
Flash
Kemalangan si Bungsu
Musrifah Anjali