Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Tamu si Bungsu
3
Suka
4,461
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kemarin di waktu yang sama, tepatnya pukul setengah 8 kurang dua menit malam, si Bungsu telah mendapatkan kabar baru tentang tamunya yang lama tidak menyapa dirinya. Walaupun hanya sekadar menampakkan nama tanpa menanyakan kabar, itu sudah cukup membahagiakan bagi si Bungsu. Yah ... Mau bagaimana lagi, si Bungsu belum mampu melupakan si dia seperti belum ada yang dapat menggantikannya, si pemberi harapan.

Si Bungsu sudah berpikir berulang kali sebelum memilih dia untuk menjadi angan-angannya, mulai dari penggemarnya hingga kemungkinan dia akan menyukai si Bungsu. Semua pemikiran yang menunjang ikatan mereka berdua juga telah ia sadari berulang kali, dan hal itu tidak mencakup meski 0,1%-pun. Betapa payahnya si Bungsu dalam hal ini, bisa memahami realita, namun tidak bisa menerimanya.

Ia mengatakan yang sejujurnya, apa yang tengah dipikirkan oleh si bungsu saat si pemberi harapan muncul sebagai tamu lewat saja. Si Bungsu selalu mengingat kembali ketika si dia memberikan sebuah pesan yang seharusnya tidak ia kirim pada si Bungsu yang sangat lugu, "Apakah kamu tidak merindukanku?" Mungkin bagi beberapa dari kalian yang melihat ini sangatlah konyol - Bagaimana bisa si Bungsu bisa jatuh hati hanya dengan ucapan begitu saja? Bahkan, si Bungsu juga merasakan hal yang sama seperti kalian dan ia juga tahu jika si pemberi harapan itu sepertinya justru jatuh hati dengan temannya. Tapi, pernahkah kalian berpikir jika, "Bahkan si Bungsu memahami perspektif kalian, tetapi bisakah kalian memahami keluguan si Bungsu?"

Kembali pada topik. Ya, jadinya si pemberi harapan hanya menjadi tamu lewatnya saja. Seperti yang si Bungsu katakan, "Terkadang terlintas dan lewat begitu saja layaknya udara, dan raib begitu saja tanpa menyapanya layaknya ia tak pernah ada." Tetapi, si Bungsu tetap selalu merasa beruntung pernah memiliki percakapan yang seru dibahas dengannya dan juga beruntung bisa mengenalnya. Hal inilah yang selalu menjadi penguat angan-angan si Bungsu hingga sekarang. Terima kasih pada kalian para penggemar si Bungsu yang sudah ingin mendengar kisah si Bungsu hingga serion ini. Karena kalianlah pendengar kisah sekaligus teman si Bungsu yang sesungguhnya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
salam hangat buat si bungsu. Salam kenal dari saya. 🤗🙏
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Tamu si Bungsu
Musrifah Anjali
Novel
Air Mata Bidadari
Erdem Emre
Cerpen
Bronze
Dibutuhkan Segera Seorang Suami
Deasy Wirastuti
Novel
Gold
Lavina
Bentang Pustaka
Novel
Gold
ADIBA
Noura Publishing
Novel
KIMCHI VS KESRUT
yumi aksara
Novel
Hari Hari Terakhirku Bersamamu
Hafizh Isya
Cerpen
Bronze
Di Tepi Laut Sheung Wan
Bonari Nabonenar
Novel
Bronze
Love Hurts
Ninna Rosmina
Novel
Gold
Legitimate Dating
Bentang Pustaka
Novel
Karle Minerva
Gilang Riyadi
Novel
Bronze
Neng Zulfa: Menikah dengan Gus Dingin
Puput Pelangi
Novel
Aku, Dia, dan Masa Lalu
Nur Aini Rasyid
Novel
Bronze
Halu
Ratih Abeey
Novel
Bronze
Still Waiting for A Reason
Roormniax
Rekomendasi
Flash
Tamu si Bungsu
Musrifah Anjali
Flash
Kemalangan si Bungsu
Musrifah Anjali
Flash
Kepunahan si Bungsu
Musrifah Anjali
Flash
Si Bungsu Emas
Musrifah Anjali
Flash
Kekosongan si Bungsu
Musrifah Anjali
Novel
PHOSPHENES
Musrifah Anjali
Flash
Memori Pekat si Bungsu
Musrifah Anjali