Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Tamu si Bungsu
3
Suka
4,443
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kemarin di waktu yang sama, tepatnya pukul setengah 8 kurang dua menit malam, si Bungsu telah mendapatkan kabar baru tentang tamunya yang lama tidak menyapa dirinya. Walaupun hanya sekadar menampakkan nama tanpa menanyakan kabar, itu sudah cukup membahagiakan bagi si Bungsu. Yah ... Mau bagaimana lagi, si Bungsu belum mampu melupakan si dia seperti belum ada yang dapat menggantikannya, si pemberi harapan.

Si Bungsu sudah berpikir berulang kali sebelum memilih dia untuk menjadi angan-angannya, mulai dari penggemarnya hingga kemungkinan dia akan menyukai si Bungsu. Semua pemikiran yang menunjang ikatan mereka berdua juga telah ia sadari berulang kali, dan hal itu tidak mencakup meski 0,1%-pun. Betapa payahnya si Bungsu dalam hal ini, bisa memahami realita, namun tidak bisa menerimanya.

Ia mengatakan yang sejujurnya, apa yang tengah dipikirkan oleh si bungsu saat si pemberi harapan muncul sebagai tamu lewat saja. Si Bungsu selalu mengingat kembali ketika si dia memberikan sebuah pesan yang seharusnya tidak ia kirim pada si Bungsu yang sangat lugu, "Apakah kamu tidak merindukanku?" Mungkin bagi beberapa dari kalian yang melihat ini sangatlah konyol - Bagaimana bisa si Bungsu bisa jatuh hati hanya dengan ucapan begitu saja? Bahkan, si Bungsu juga merasakan hal yang sama seperti kalian dan ia juga tahu jika si pemberi harapan itu sepertinya justru jatuh hati dengan temannya. Tapi, pernahkah kalian berpikir jika, "Bahkan si Bungsu memahami perspektif kalian, tetapi bisakah kalian memahami keluguan si Bungsu?"

Kembali pada topik. Ya, jadinya si pemberi harapan hanya menjadi tamu lewatnya saja. Seperti yang si Bungsu katakan, "Terkadang terlintas dan lewat begitu saja layaknya udara, dan raib begitu saja tanpa menyapanya layaknya ia tak pernah ada." Tetapi, si Bungsu tetap selalu merasa beruntung pernah memiliki percakapan yang seru dibahas dengannya dan juga beruntung bisa mengenalnya. Hal inilah yang selalu menjadi penguat angan-angan si Bungsu hingga sekarang. Terima kasih pada kalian para penggemar si Bungsu yang sudah ingin mendengar kisah si Bungsu hingga serion ini. Karena kalianlah pendengar kisah sekaligus teman si Bungsu yang sesungguhnya.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
salam hangat buat si bungsu. Salam kenal dari saya. 🤗🙏
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Tamu si Bungsu
Musrifah Anjali
Novel
Gold
Menikah Untuk Bahagia
Noura Publishing
Novel
Bronze
DID (Dissosiative Identity Disorder): Mengejar Jiwamu hingga Napas Terakhir
Riskaninda Maharani
Novel
Gold
Anne of Avonlea
Mizan Publishing
Novel
Friendship and Love
Aldy Purwanto
Novel
Bronze
Gho(st)alker
Snow Write
Novel
Wicked Game
Hendra Purnama
Novel
Bronze
Membalas Perselingkuhan Suamiku
LeeNaGie
Cerpen
That Man
ika nulis
Novel
Bronze
Aku Terjemput
Cia Ajeng Anjelisdya
Novel
SEMPITERNAL
Anas stasia paskalina sufi mangu
Novel
SATU SATUNYA JALAN MENUJU DIRIMU
Haryani
Flash
"Teman"
Faristama Aldrich
Novel
Gold
Placebo
Noura Publishing
Novel
SANTRI SESAT dan TIGA BIDADARI
Dimas Midzi
Rekomendasi
Flash
Tamu si Bungsu
Musrifah Anjali
Novel
PHOSPHENES
Musrifah Anjali
Flash
Kekosongan si Bungsu
Musrifah Anjali
Flash
Si Bungsu Emas
Musrifah Anjali
Flash
Kepunahan si Bungsu
Musrifah Anjali
Flash
Kemalangan si Bungsu
Musrifah Anjali
Flash
Memori Pekat si Bungsu
Musrifah Anjali