Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Sebatas teman
1
Suka
4,359
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Di sini sangat nyaman, berdua denganmu diantara dedaunan yang gugur di bulan Mei.

Berlarian kesana-kemari, bercerita tentang apa yang terjadi hari ini, dan apa yang akan kita lakukan di esok hari.

Hal sesederhana itu membuat ku merasa seolah semua masalah pergi, segala rasa letih sirna seketika.

Entah kenapa bisa begini, berdua dengan dirimu bisa membuat diriku senyaman ini.

Entah apa yang aku rasakan saat ini?

Apakah ini rasa suka?

Hahahahah....

Tidak mungkin.

Kita sudah bersama dari dulu, berpetualang menyusuri Lika liku kehidupan sebagai teman.

Suka dan duka kita lalui bersama, berbagai cerita senang dan sedih pernah kita ukir bersama, sebagai teman tentunya.

Angin berhembus seolah membisikan sesuatu kepada diriku.

"Heyy... Ini memang rasa suka, katakan selagi bisa, sampaikan selagi ada orangnya. Atau kamu akan menyesal nantinya. Urusan di terima atau tidaknya itu belakangan, mungkin dengan mengungkapkan perasaan mu, kamu bisa lega."

Apakah ini memang saat yang tepat?

Apakah suasana nyaman ini akan menjadi saksi bisu segala rasa yang sulit untuk di ungkapkan ini?

Bukankah ini terlalu cepat?

Bagaimana jika kita tidak lagi berteman setelah aku mengungkapkannya?

Huftttt.... Aku harus berani-!!!

"Beruntung banget... Cuma ada kita berdua di tempat yang indah ini. Oh iya aku pengen ngomong sesuatu." Ucapku

"Ngomong aja, lagi ada masalah ya?" Dia menoleh ke arahku.

Aku menghembuskan nafas sejenak, kemudian aku tersenyum tipis sambil berkata,

"Wajar ga si, Kalo ada orang suka sama temennya sendiri?"

Tanyaku.

"Ya kalo menurutku sih wajar aja, secara hati kan ga bisa milih siapa yang akan dia sukai." Ucapnya.

"Kalo aku suka sama kamu, wajar ga ?" Dia mengenyritkan dahinya.

"Iya aku suka kamu." Ucapku sekali lagi.

"Hahahaha kamu bercanda kan? Ahhh.... Aku merasa terharu, baru pertama kali ini ada seorang cewe yang berani mengungkapkan perasaan nya terlebih dahulu. " Dia hanya menggeleng heran.

"Aku ga bercanda, aku suka kamu. Kamu itu bagai kan bulan di malam hari. Indah..." Seketika aku menunduk tak lagi berani menatap kedua bola matamu.

Hening tak ada jawaban darinya.

"Apakah kamu juga menyukai diriku?" Tanyaku sekali lagi.

"Maaf tapi aku hanya menganggap dirimu sebagai teman. Dan aku hanya ingin tetap menjadi TEMAN TIDAK LEBIH."

Jawaban yang sangat jelas. Menusuk sampai kedalam ulu hati.

Tak terasa air mata jatuh membasahi wajahku.

"Kamu menangis?"

Aku hanya menggelengkan kepalaku.

"Aku kira kamu menangis, sini..." Ucapnya sambil menepuk pundak nya.

"Mari kita tetap berteman." Ucapnya sekali lagi.

Aku hanya mengangguk.

Perasaan yang sungguh berat, banyak sekali hal yang pernah kita lakukan bersama, sikapmu terlalu baik untuk diriku, aku kira kamu suka sama aku. Ternyata sikapmu itu sebagai bentuk penegasan bahwa kita hanyalah sebatas teman.

Aku berharap waktu dapat berjalan mundur, jika bisa... Mungkin aku tak akan pernah mengungkapkan perasaan ku ini.

Tapi semua itu sudah berlalu, yasudah lah terima saja kenyataan bahwa kita ini hanyalah sebatas teman.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Gula
Nurmala Manurung
Flash
Sebatas teman
Anisa Dhea Pratiwi
Novel
Bronze
Na!
TYSPS
Novel
Rindu Yang Tak Pernah Diam
Iir
Novel
Bronze
EX
Amanda S.
Novel
Bronze
3 Jalan Cinta
Ahmad jimi
Cerpen
That Man
ika nulis
Novel
Setelah Patah Hati
Nur Afriyanti
Novel
Lovadira
Rita Rohmawati
Novel
Bronze
Semua Salahku
Basuki Fitrianto
Novel
BISAKAH? (Telah Terbit)
Meyalda Jasmine Shayna
Novel
Bronze
KISAH TAK TERLUPA
Linda Fadilah
Novel
Ambar Merah
Dhea FB
Novel
Bronze
Gamo No Yes!
Ariska Delpi
Novel
Gold
The Fault in Our Stars
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Sebatas teman
Anisa Dhea Pratiwi
Flash
Tak sama
Anisa Dhea Pratiwi
Flash
Mencoba mengikhlaskan dirimu
Anisa Dhea Pratiwi
Flash
Pengagum rahasia mu
Anisa Dhea Pratiwi