Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
KoiN 2
2
Suka
4,536
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Awan mendung menghias langit malam, menimbulkan hawa dingin, hingga Nara memutuskan menutup jendelanya. Perempuan itu berjalan ke meja belajar, mengerjakan PR yang akan dikumpulkan minggu depan. Lebih baik dikerjakan lebih awal, pikirnya. Suara gerimis mulai terdengar, tergantikan rintikkan hujan membasahi tanah, genteng, dan menimbulkan cipratan ke kaca jendela. Nara bersandar pada lipatan tangan di atas meja, menghadap buku catatannya bersama sepasang mata mengantuk.

Ketukan yang berasal dari jendela terdengar begitu saja. Entah karena sudah hapal siapa seseorang yang mengetuk kamar, Nara tidak lagi terkejut. Dia menegakkan tubuh, berdiri membuka jendela mempersilakan Langit untuk masuk. Nara menghela napas, mengambil handuk biru untuk mengeringkan Langit yang basah kuyup.

"Ra lihat gue bawa apa?" Langit bertanya sembari menunjukkan sebuah DVD film aksi. Nara segera menyadari malam ini Langit tidak memakai alat bantu dengarnya, setelahnya perempuan itu sibuk mengeringkan rambut sahabat.

"Lo basah kuyup Lang."

"Ra gue pingin banget nonton ini sama lo, makannya gue beli bajakannya hehe." Dia mengabaikan pernyataan Nara, malah membalas dengan senyum tanpa dosa. Nara mendengus sudah terbiasa diperlakukan seperti itu.

Sebenarnya meski Langit tidak menggunakan alat bantu dengar, lelaki itu mampu mengetahui dengan cara memperhatikan gerakan bibir lawan bicaranya. Meski hal itu membuat dirinya harus sangat berkonsenterasi. Namun bersama Nara, Langit sering kali tak memasang alat tersebut pada kedua telinganya. Langit pernah mengatakan bahwa begitu mudah membaca gerakan bibir Nara yang berbicara. Terlebih, Nara jarang mengeluarkan kalimat.

Setelah Nara merasa sudah mengeringkan helaian rambut Langit. Ia mengambil sepasang pakaian dan celana yang memang milik pemuda itu yang sengaja ditinggalkan di lemari Nara--Langit sering mengunjungi kamar Nara. Si perempuan menyodorkannya ke arah sahabat, menyuruh Langit untuk berganti pakaian segera.

Selang waktu Langit berganti pakaian, Nara memilih membereskan peralatan belajar dan mempersiapkan laptop juga cemilan untuk mereka bagi berdua menonton film bersama.

"Ra kata Aldi filmnya bagus banget, intinya tentang orang miskin yang jual obat ilegal demi hasilin uang buat Ibunya, sampe ikut organisasi gelap gitu." Langit sudah terlebih dahulu mengoceh tiada jelas, dia adalah tipe yang bila diberitahu alur cerita film malah semakin penasaran untuk menontonnya. Nara mengangguk-ngangguk mengiyakan saja, menarik telapak tangan Langit, menyeretnya dan memaksa pemuda itu menerima cokelat panas buatan Nara.

Langit yang ingin bercerita lebih banyak, segera terdiam dan menyantap cokelat panas tersebut. Hal itu tak luput dari pandangan Nara, perempuan itu memperhatikan bagaimana cara Langit meminum isi dari cangkir itu. Langitnya yang sering mengeluarkan kalimat riang, Langitnya yang sering tersenyum lebar, dan Langitnya yang selalu bertindak semaunya, adalah Langit yang menjadi alasan Nara merasakan perasaan jatuh cinta sejak awal mereka menjalin pertemanan.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
so sweet. 🥰 ♥️♥️♥️/♥️♥️♥️♥️♥️
Rekomendasi dari Romantis
Flash
KoiN 2
Art Fadilah
Flash
Pengawal Putri
Donquixote
Novel
Gold
Rival
Bentang Pustaka
Novel
I Love You, Mas Duda
Sifra Timothy
Novel
Bronze
FATE
Fero P.
Novel
Bronze
Imaginfinity
astrid nur alfaradais
Novel
Gold
Fallen
Republika Penerbit
Novel
Miss primadona
winda nurdiana
Novel
Gold
Kenang - Kenangan Seorang Wanita Pemalu
Bentang Pustaka
Cerpen
Bronze
CINTA TERHALANG TAKDIR
Citra Rahayu Bening
Novel
Wira
Nazarulloh R
Novel
Dia Datang,.,
Dinda Puspitasari
Novel
Bronze
Persepsi
Pachira
Novel
Single, Ready to Mingle
Viky Aulia Safitri
Novel
Gold
Arjuna dan Kirana
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
KoiN 2
Art Fadilah
Cerpen
Naive
Art Fadilah
Novel
Darkpunzel
Art Fadilah
Flash
Kedamaian di Dalam Air
Art Fadilah
Flash
MAMA
Art Fadilah
Flash
Banjir yang Tidak Jadi Datang
Art Fadilah
Flash
Naive
Art Fadilah
Flash
Empati Sederhana
Art Fadilah
Novel
Peti Uang
Art Fadilah
Cerpen
Mereka Menyebutnya Pemeran Antagonis
Art Fadilah
Flash
Monster1024
Art Fadilah
Flash
Hujan dan Bunga
Art Fadilah
Flash
Mereka Menyebutnya Pemeran Antagonis
Art Fadilah
Flash
ToxiC
Art Fadilah
Flash
Perempuan Evolusi
Art Fadilah