Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Image dan Gengsi
0
Suka
13,513
Dibaca

Sebuah mobil sedan berhenti mulus di depan pagar besi megah yang menjulang tinggi. Suara tawa terdengar dari dalam mobil ketika salah satu pintu belakang terbuka, menampilkan seorang remaja perempuan berambut hitam sepunggung.

"Besok kita main lagi, ya!" katanya dengan riang.

"Oke, deh! Dadah Rika!" Suara di dalam mobil sahut-menyahut mengucapkan selamat tinggal.

Senyum Rika begitu lebar saat melambaikan tangan seiring mobil sedan menjauh, dan saat mobil itu tidak terlihat, senyumnya turut memudar. Ia berbalik menatap rumah megah berlantai tiga di hadapannya, hunian yang lebih cocok disebut istana.

"Andai ini beneran rumah gue," gumamnya seraya menghela napas.

Rika mulai berjalan dengan kepala tertunduk, berpikir mengapa ia bisa berteman dengan keempat orang di dalam mobil itu selama hampir tiga tahun. Yah, tadinya mereka memang hanya murid kelas sepuluh yang kebetulan memiliki kepribadian cocok satu sama lain.

Persahabatan mereka berjalan sempurna, sampai Rika mengetahui tiga di antara sahabatnya adalah anak pengusaha sukses, satu lagi anak dokter, sedangkan yang satunya lagi anak mantan model terkenal.

Rumah mereka paling kecil bertingkat tiga, penuh barang-barang mewah. Sedangkan rumah Rika hanya kontrakan dua kamar di tempat terpencil. Pakaian mereka bermerek dari kepala sampai kaki, sementara benda paling mahal pada tubuh Rika hanya sepatu Adidas-nya.

Keempat teman Rika sering memintanya menjadi tuan rumah, tapi Rika selalu punya cara untuk berdalih. Membual ini dan itu sehingga teman-temannya lelah meminta. Sekarang dia malah berbohong memiliki rumah gedongan, yang entah siapa pemiliknya.

Rika sadar dirinya bodoh dan berpotensi menimbulkan masalah, tapi rasa malunya lebih besar. Ia tidak sanggup dan tidak mau mengetahui tanggapan keempat temannya, bahwa dia hanya anak tidak mampu yang ingin dianggap keren. Air mata Rika mengalir di pipi, terkadang kenyataan ini begitu memilukan.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Love In My Pastry
Sri Lusiawati Indriani
Skrip Film
AURORA
Yustini Kusumadewi
Flash
Image dan Gengsi
Impy Island
Flash
Bronze
Ekspektasi
Ron Nee Soo
Cerpen
Bronze
Tentang Burung dan Pohon Kersen
Suryawan W.P
Novel
Biru
Lintang Chandra
Novel
Waktu Itu
Arutadha
Novel
Bronze
STILL YOU
Siti nurhasanah
Novel
Bronze
Sofia
silvi budiyanti
Novel
Gold
MY BASTARD PRINCE
Coconut Books
Novel
Another Winda Story
Renita Sylvia
Novel
Bronze
Ini aku, bukan dia
Kartika kurniati
Cerpen
Bronze
Putri Beras Putih's Love Story
Silvarani
Novel
Primadona
Rizka W. A
Novel
Turiyan Runtuh (Bukan Durian Runtuh)
Ais Aisih
Rekomendasi
Flash
Image dan Gengsi
Impy Island
Flash
Sejatinya Dunia
Impy Island
Flash
Kebiasaan Buruk
Impy Island
Flash
Year '39
Impy Island
Flash
Nyanyian Sepi
Impy Island
Novel
Bronze
Goldwind Family
Impy Island
Flash
12
Impy Island
Novel
Impy Island
Impy Island
Novel
Saturday Class
Impy Island
Flash
Di Luar Jendela
Impy Island
Flash
Berlayar di Danau
Impy Island
Flash
Persekongkolan Roh dan Malam
Impy Island
Flash
Ikan
Impy Island
Flash
Asap dan Kabut
Impy Island
Novel
The Rugrats Theory
Impy Island