Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Image dan Gengsi
0
Suka
16,672
Dibaca

Sebuah mobil sedan berhenti mulus di depan pagar besi megah yang menjulang tinggi. Suara tawa terdengar dari dalam mobil ketika salah satu pintu belakang terbuka, menampilkan seorang remaja perempuan berambut hitam sepunggung.

"Besok kita main lagi, ya!" katanya dengan riang.

"Oke, deh! Dadah Rika!" Suara di dalam mobil sahut-menyahut mengucapkan selamat tinggal.

Senyum Rika begitu lebar saat melambaikan tangan seiring mobil sedan menjauh, dan saat mobil itu tidak terlihat, senyumnya turut memudar. Ia berbalik menatap rumah megah berlantai tiga di hadapannya, hunian yang lebih cocok disebut istana.

"Andai ini beneran rumah gue," gumamnya seraya menghela napas.

Rika mulai berjalan dengan kepala tertunduk, berpikir mengapa ia bisa berteman dengan keempat orang di dalam mobil itu selama hampir tiga tahun. Yah, tadinya mereka memang hanya murid kelas sepuluh yang kebetulan memiliki kepribadian cocok satu sama lain.

Persahabatan mereka berjalan sempurna, sampai Rika mengetahui tiga di antara sahabatnya adalah anak pengusaha sukses, satu lagi anak dokter, sedangkan yang satunya lagi anak mantan model terkenal.

Rumah mereka paling kecil bertingkat tiga, penuh barang-barang mewah. Sedangkan rumah Rika hanya kontrakan dua kamar di tempat terpencil. Pakaian mereka bermerek dari kepala sampai kaki, sementara benda paling mahal pada tubuh Rika hanya sepatu Adidas-nya.

Keempat teman Rika sering memintanya menjadi tuan rumah, tapi Rika selalu punya cara untuk berdalih. Membual ini dan itu sehingga teman-temannya lelah meminta. Sekarang dia malah berbohong memiliki rumah gedongan, yang entah siapa pemiliknya.

Rika sadar dirinya bodoh dan berpotensi menimbulkan masalah, tapi rasa malunya lebih besar. Ia tidak sanggup dan tidak mau mengetahui tanggapan keempat temannya, bahwa dia hanya anak tidak mampu yang ingin dianggap keren. Air mata Rika mengalir di pipi, terkadang kenyataan ini begitu memilukan.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
KALA ITU
Lirin Kartini
Novel
Sang Multitalenta : Tahun Pertama
M. Ferdiansyah
Komik
Real Friend
kesia mora
Flash
Image dan Gengsi
Impy Island
Flash
Tuhan, Jadikan Hariku Senin Selalu
Jasma Ryadi
Novel
Gold
Lika-Liku Luka
Republika Penerbit
Novel
Gold
KKPK The Naughty Girl
Mizan Publishing
Novel
Terima Kasih Sudah Menjadi Istriku
Mario Matutu
Novel
Kehancuran
Franches Cila
Novel
Bronze
Rahasia Rasri
Ariyanto
Novel
First Love
Ika nurpitasari
Skrip Film
Sebelum Kita Menikah
Ressy
Flash
Bronze
Kalau bangun duluan, bangunin ya!
Reyan Bewinda
Flash
Bronze
Aku Memang Monyet
Silvarani
Flash
Bronze
Nama Istimewa
Sulistiyo Suparno
Rekomendasi
Flash
Image dan Gengsi
Impy Island
Flash
Sejatinya Dunia
Impy Island
Flash
Orang Menyebalkan
Impy Island
Novel
Saturday Class
Impy Island
Flash
Year '39
Impy Island
Novel
The Rugrats Theory
Impy Island
Novel
Aku Ingin Terus Menari
Impy Island
Novel
Bronze
After Fair Ending (Phillip and Lillian)
Impy Island
Flash
Jamuan Makanan
Impy Island
Flash
Di Luar Jendela
Impy Island
Flash
Persekongkolan Roh dan Malam
Impy Island
Flash
Asap dan Kabut
Impy Island
Flash
Ikan
Impy Island
Flash
Kebiasaan Buruk
Impy Island
Flash
Berlayar di Danau
Impy Island