Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Image dan Gengsi
0
Suka
15,614
Dibaca

Sebuah mobil sedan berhenti mulus di depan pagar besi megah yang menjulang tinggi. Suara tawa terdengar dari dalam mobil ketika salah satu pintu belakang terbuka, menampilkan seorang remaja perempuan berambut hitam sepunggung.

"Besok kita main lagi, ya!" katanya dengan riang.

"Oke, deh! Dadah Rika!" Suara di dalam mobil sahut-menyahut mengucapkan selamat tinggal.

Senyum Rika begitu lebar saat melambaikan tangan seiring mobil sedan menjauh, dan saat mobil itu tidak terlihat, senyumnya turut memudar. Ia berbalik menatap rumah megah berlantai tiga di hadapannya, hunian yang lebih cocok disebut istana.

"Andai ini beneran rumah gue," gumamnya seraya menghela napas.

Rika mulai berjalan dengan kepala tertunduk, berpikir mengapa ia bisa berteman dengan keempat orang di dalam mobil itu selama hampir tiga tahun. Yah, tadinya mereka memang hanya murid kelas sepuluh yang kebetulan memiliki kepribadian cocok satu sama lain.

Persahabatan mereka berjalan sempurna, sampai Rika mengetahui tiga di antara sahabatnya adalah anak pengusaha sukses, satu lagi anak dokter, sedangkan yang satunya lagi anak mantan model terkenal.

Rumah mereka paling kecil bertingkat tiga, penuh barang-barang mewah. Sedangkan rumah Rika hanya kontrakan dua kamar di tempat terpencil. Pakaian mereka bermerek dari kepala sampai kaki, sementara benda paling mahal pada tubuh Rika hanya sepatu Adidas-nya.

Keempat teman Rika sering memintanya menjadi tuan rumah, tapi Rika selalu punya cara untuk berdalih. Membual ini dan itu sehingga teman-temannya lelah meminta. Sekarang dia malah berbohong memiliki rumah gedongan, yang entah siapa pemiliknya.

Rika sadar dirinya bodoh dan berpotensi menimbulkan masalah, tapi rasa malunya lebih besar. Ia tidak sanggup dan tidak mau mengetahui tanggapan keempat temannya, bahwa dia hanya anak tidak mampu yang ingin dianggap keren. Air mata Rika mengalir di pipi, terkadang kenyataan ini begitu memilukan.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Terima Kasih Ayah, Aku antar ke Syurga Nya
Arwin Suripto
Skrip Film
A Writer and A Liar (Script Film)
Silvia
Flash
Image dan Gengsi
Impy Island
Flash
Sejatinya Dunia
Impy Island
Flash
Berlayar di Danau
Impy Island
Novel
Case in You
Rizki Wulan Ramdini Arbi
Novel
Bronze
Resolusi-Resolusi Gila
Ansito Rini
Flash
Gadis Tunarungu
Kiara Hanifa Anindya
Novel
Bronze
Terima Kasih Sudah Menjadi Adik Perempuanku
Mario Matutu
Novel
Dandelion
Tinta Emas
Novel
Takdir untuk Ashima
Anfa Nawasena
Novel
Bronze
Tentang Sebuah Cerita
AlifatulM
Skrip Film
Rice to Meet You (Screenplay)
Muhammad Ghifari Aldiansyah
Cerpen
Bronze
Ditolak
Titin Widyawati
Novel
Catatan 20 Tahun
Chin Pradigta
Rekomendasi
Flash
Image dan Gengsi
Impy Island
Flash
Sejatinya Dunia
Impy Island
Flash
Berlayar di Danau
Impy Island
Flash
Ikan
Impy Island
Flash
Di Luar Jendela
Impy Island
Novel
The Rugrats Theory
Impy Island
Novel
Impy Island
Impy Island
Flash
Year '39
Impy Island
Flash
Jamuan Makanan
Impy Island
Novel
Aku Ingin Terus Menari
Impy Island
Novel
Saturday Class
Impy Island
Flash
Menjinakkan Naga
Impy Island
Flash
Nyanyian Sepi
Impy Island
Novel
Bronze
Goldwind Family
Impy Island
Flash
12
Impy Island