Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Alarm peringatan berbunyi nyaring. Lima ksatria pembela kebenaran segera mengambil seragam dan perlengkapan tempur mereka. Mereka melaju dengan kecepatan penuh dengan kendaraan mereka. Semua orang bersorak saat mereka datang.
"Batik Ranger! Batik Ranger!"
Kelima ksatria pembela kebenaran segera berubah menjadi Batik Ranger dan siap beraksi.
"Khu. Khu. Akhirnya kalian datang juga, Batik Ranger. Aku sudah sangat menantikan kedatanganmu," ucap sang monster Kalengking berperisai cangkang kepiting.
"Kami juga sudah sangat gatal ingin menghajarmu," ucap Ranger Batik Hitam.
"Khu. Khu. Aku akan mengalahkanmu lebih dulu Ranger Hitam."
"Jangan sombong! Kami berlima sedangkan kau hanya seorang diri!" ucap Ranger Batik Awan Biru dengan lantang.
"Aku hanya sendiri? Lihat ini. Khu. Khu. Datanglah anak-anakku!!!"
Seketika muncullah monster-monster kecil yang sama dengan monster itu namun lebih ganas.
Tanpa basa-basi lagi pertempuran pun dimulai. Para rangers melawan monster-monster kecil itu dengan gagah berani. Semua penonton terpukau. Para wanita sangat tersepona(baca: terpesona) dengan sang ketua, yaitu Ranger Batik Phoenix Merah dan mengkhayal bahwa mereka akan hidup bahagia(?).
Pertarungan dengan monster kalajengking bercangkang kepiting pun tiba. Ranger Batik Merah maju dan melayangkan beberapa pukulan. Para gadis langsung terpukau akan kharisma sang ketua. Ranger Batik Merah pun melakukan serangan akhir yaitu-
"Tinju Api Phoenix!!!" ucap seorang pemuda yang sukses membuat semua mahasiswa kaget.
Bu dosen pun segera melempar buku diktatnya ke arah pemuda itu. Pemuda terjungkal dan akhirnya bangun.
"Ada apa?" tanyanya kepada teman-temannya yang serempak melihat ke arahnya.
"Purwo!!!"
Pemuda itu-Purwo-tersentak kaget.
"Kerjakan semua soal di latihan Bab 2 dan dikumpul hari ini! Akan saya tunggu sampai jam 4 sore!"
Purwo hanya bisa cengo. Rupanya ia masih setengah sadar.
FF karya tahun 2014