Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Badai Yang Terlewat
1
Suka
4,596
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kalau dilihat lagi. Di dunia kerja, aku tak selamanya sedih terus. Memang, ada kalanya aku menangis karena pekerjaan. Itu karena aku merasa, pekerjaan ku terasa berat dan secara sadar atau tidak aku melakukan kesalahan, baik kesalahan kecil maupun skala besar. Itu membuat ku sedih dan menyalahkan diri. 

"Kenapa aku begitu?"

"Kenapa aku begini?"

"Seharusnya aku lebih teliti lagi."

"Seharusnya aku bertanya dulu."

"Ayo dong, kamu jangan begitu."

"Dasar!! Kau bodoh sekali Ni."

Tapi dengan sikap ku yang seperti itu kepada diriku sendiri. Aku merasa diriku ini terlalu lebay atau over. Gak ngerti juga kenapa aku bisa begitu.

Rasanya sangat sulit untuk bertahan dan memperbaiki keadaan menjadi lebih baik lagi. Wajar juga kalau aku menerima keluhan yang disampaikan secara halus kepada ku. Walaupun disampaikan secara halus tetap saja terasa menyakitkan, atau terasa menyakitkan karena aku yang terlalu merasa bersalah. Gak becus dalam pekerjaan ku. Sedih. Wajar aku bersedih. Tapi aku tidak boleh lari atau menyerah.

"Wajar Ni kalau salah. Tapi jadikan motivasi ya, jangan terulang lagi. Jangan mau diperdaya lagi atau jangan lagi kamu ceroboh Ni. Yuk kamu bisa Ni. Sabar ya. Aku bersama mu kok. Kamu gak sendiri," kiranya itu saja yang bisa ku katakan kepada diriku sendiri setelah aku puas mengutuk, menyumpahi diriku sendiri.

Rasanya ingin sekali ada yang bilang begitu kepada ku. Tapi karena tidak ada ungkapan kata yang sama persis seperti itu. Jadinya aku sendiri yang menyemangati diriku yang sudah terlanjur lemah terjerembab. Rasanya aku tak pantas berdiri tegak, hanya sanggup menunduk memohon maaf.

Tapi aku rasa. Permintaan maaf ku tak berarti banyak kalau diriku sendiri tidak memberikan perubahan yang berarti. Seperti, semakin giat bekerja atau lebih teliti dan hati-hati lagi saat bekerja.

Kalau ditanya, "Mau gak sih kerjaan lancar-lancar aja. Gak ada kendala yang berarti atau masalah serius yang buat kamu sakit hati."

Aku akan bilang. "Ya. Aku mau. Tapi aku juga tau. Di dunia ini. Gak ada yang namanya manusia sempurna. Semua manusia pada dasarnya sama. Sama-sama mempunyai kekurangan dan kelebihan yang beraneka ragam. Ada yang serupa tapi tak sama. Manusiakan makhluk sosial yang seharusnya saling bantu dan mengingatkan dalam hal yang positif bukan negatif. Wajar saja kalau ada salah atau cacat. Karena kalau tanpa semua itu, manusia bukanlah manusia."

Tapi seiring berjalannya waktu. Aku malah melupakan semua kesedihanku itu. Semua hal yang membuat ku menangis sampai aku bosan menangis dalam diam ku. Makin hari aku semakin terbiasa walaupun terbiasanya itu tak jarang merasa sedih untuk kesekian kalinya, tapi kali ini aku lebih ikhlas mungkin karena aku berusaha lebih dewasa dalam menjalani masalah di bidang pekerjaanku.

Ada satu titik aku merasa bahagia setelah berhasil melewati semua kesedihan itu. Saat rekan kerja ku kembali tersenyum saat berbicara kepada ku. Satu momen itu yang membuat ku makin semangat untuk berusaha lebih. Sungguh pada dasarnya aku tidak mau membuat siapa saja kecewa akan performa ku.

Sebisa mungkin akan ku lakukan yang terbaik yang bisa ku lakukan dan aku sangat senang kalau usahaku itu disambut dengan senyuman.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
A Straight Rain: A Story about Their Gathering in Tokyo
Anis Maryani
Novel
The Day We Find Love
L
Novel
Gold
Bukan Salah Waktu
Bentang Pustaka
Komik
Bronze
Check Me Doctor
m00nsu
Flash
Badai Yang Terlewat
Anisah Ani06
Novel
What's Wrong with Me?
Andini Lestari
Novel
Bronze
KARMA PALA
Tri harnanik atas asih
Novel
Bronze
Di Sepanjang Rel Kereta
Neneng Hendriyani
Novel
Orang Orang Di Atas Angin
Yovinus
Novel
Awan Jingga
Zahrae
Novel
Bronze
Simulakrum
Dinda Ratri
Novel
Luka Ini Indah
L
Novel
Selamanya
zaky irsyad
Flash
Engkau yang Pergi dengan Tersenyum
Kinalsa
Cerpen
Bergegas Tumbuh
Hai Ra
Rekomendasi
Flash
Badai Yang Terlewat
Anisah Ani06
Cerpen
Bronze
Bukan Sekedar Tanggal
Anisah Ani06
Flash
Sisi Berbeda
Anisah Ani06
Flash
Bronze
Riana -Selamat Jalan- eps 3 end
Anisah Ani06
Flash
Bronze
Sengaja Mengaku
Anisah Ani06
Novel
The World Of The Twins
Anisah Ani06
Flash
Bronze
Naluri Diskon
Anisah Ani06
Flash
Gagal Nonton
Anisah Ani06
Flash
Aku satu-satunya
Anisah Ani06
Flash
Bronze
SEDAYU, Di Sore Hari
Anisah Ani06
Flash
Salah ku atau Cuaca
Anisah Ani06
Flash
Hai... Orang Asing.
Anisah Ani06
Flash
Terikat Oleh Waktu
Anisah Ani06
Flash
Bronze
Hujan Rintik-Rintik
Anisah Ani06
Flash
Riana -Perkenalan- eps 1
Anisah Ani06