Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Badai Yang Terlewat
1
Suka
4,571
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kalau dilihat lagi. Di dunia kerja, aku tak selamanya sedih terus. Memang, ada kalanya aku menangis karena pekerjaan. Itu karena aku merasa, pekerjaan ku terasa berat dan secara sadar atau tidak aku melakukan kesalahan, baik kesalahan kecil maupun skala besar. Itu membuat ku sedih dan menyalahkan diri. 

"Kenapa aku begitu?"

"Kenapa aku begini?"

"Seharusnya aku lebih teliti lagi."

"Seharusnya aku bertanya dulu."

"Ayo dong, kamu jangan begitu."

"Dasar!! Kau bodoh sekali Ni."

Tapi dengan sikap ku yang seperti itu kepada diriku sendiri. Aku merasa diriku ini terlalu lebay atau over. Gak ngerti juga kenapa aku bisa begitu.

Rasanya sangat sulit untuk bertahan dan memperbaiki keadaan menjadi lebih baik lagi. Wajar juga kalau aku menerima keluhan yang disampaikan secara halus kepada ku. Walaupun disampaikan secara halus tetap saja terasa menyakitkan, atau terasa menyakitkan karena aku yang terlalu merasa bersalah. Gak becus dalam pekerjaan ku. Sedih. Wajar aku bersedih. Tapi aku tidak boleh lari atau menyerah.

"Wajar Ni kalau salah. Tapi jadikan motivasi ya, jangan terulang lagi. Jangan mau diperdaya lagi atau jangan lagi kamu ceroboh Ni. Yuk kamu bisa Ni. Sabar ya. Aku bersama mu kok. Kamu gak sendiri," kiranya itu saja yang bisa ku katakan kepada diriku sendiri setelah aku puas mengutuk, menyumpahi diriku sendiri.

Rasanya ingin sekali ada yang bilang begitu kepada ku. Tapi karena tidak ada ungkapan kata yang sama persis seperti itu. Jadinya aku sendiri yang menyemangati diriku yang sudah terlanjur lemah terjerembab. Rasanya aku tak pantas berdiri tegak, hanya sanggup menunduk memohon maaf.

Tapi aku rasa. Permintaan maaf ku tak berarti banyak kalau diriku sendiri tidak memberikan perubahan yang berarti. Seperti, semakin giat bekerja atau lebih teliti dan hati-hati lagi saat bekerja.

Kalau ditanya, "Mau gak sih kerjaan lancar-lancar aja. Gak ada kendala yang berarti atau masalah serius yang buat kamu sakit hati."

Aku akan bilang. "Ya. Aku mau. Tapi aku juga tau. Di dunia ini. Gak ada yang namanya manusia sempurna. Semua manusia pada dasarnya sama. Sama-sama mempunyai kekurangan dan kelebihan yang beraneka ragam. Ada yang serupa tapi tak sama. Manusiakan makhluk sosial yang seharusnya saling bantu dan mengingatkan dalam hal yang positif bukan negatif. Wajar saja kalau ada salah atau cacat. Karena kalau tanpa semua itu, manusia bukanlah manusia."

Tapi seiring berjalannya waktu. Aku malah melupakan semua kesedihanku itu. Semua hal yang membuat ku menangis sampai aku bosan menangis dalam diam ku. Makin hari aku semakin terbiasa walaupun terbiasanya itu tak jarang merasa sedih untuk kesekian kalinya, tapi kali ini aku lebih ikhlas mungkin karena aku berusaha lebih dewasa dalam menjalani masalah di bidang pekerjaanku.

Ada satu titik aku merasa bahagia setelah berhasil melewati semua kesedihan itu. Saat rekan kerja ku kembali tersenyum saat berbicara kepada ku. Satu momen itu yang membuat ku makin semangat untuk berusaha lebih. Sungguh pada dasarnya aku tidak mau membuat siapa saja kecewa akan performa ku.

Sebisa mungkin akan ku lakukan yang terbaik yang bisa ku lakukan dan aku sangat senang kalau usahaku itu disambut dengan senyuman.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
HAUPUKU
Kinarian
Flash
Bronze
Kangen
Eva yunita
Flash
Badai Yang Terlewat
Anisah Ani06
Novel
Hasrat Abu
Tiara Khapsari Puspa Negara
Novel
Bronze
Sejak Mimpi tak Lagi Mimpi
Choirunisa Ismia
Novel
Gold
KKPK Happy Camp
Mizan Publishing
Novel
Sudah Tiba Saatnya
Martha Melank
Novel
Bronze
Berharga
Egi David Perdana
Flash
I'm Fine
iam_light.blue
Flash
Yosep Sang Pemimpin
Maldalias
Cerpen
Senyum Matahari
renny yulia
Novel
Dear, diary
Liepiscesha
Novel
Secercah Asa di Desa Lada
Steffy Hans
Novel
Bukan Drakor
Eva yunita
Flash
Bronze
Mengejar Cinta Paris
Herman Sim
Rekomendasi
Flash
Badai Yang Terlewat
Anisah Ani06
Flash
Bronze
Sengaja Mengaku
Anisah Ani06
Flash
Hai... Orang Asing.
Anisah Ani06
Flash
Bronze
Riana -Selamat Jalan- eps 3 end
Anisah Ani06
Flash
Riana -Perkenalan- eps 1
Anisah Ani06
Flash
Dear Diriku
Anisah Ani06
Flash
Terikat Oleh Waktu
Anisah Ani06
Flash
Bronze
SEDAYU, Di Sore Hari
Anisah Ani06
Flash
Bronze
Hujan Rintik-Rintik
Anisah Ani06
Flash
Sebuah Keraguan
Anisah Ani06
Flash
Salah ku atau Cuaca
Anisah Ani06
Flash
Aku satu-satunya
Anisah Ani06
Flash
Bronze
Naluri Diskon
Anisah Ani06
Novel
The World Of The Twins
Anisah Ani06
Cerpen
Bronze
Bukan Sekedar Tanggal
Anisah Ani06