Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Kekosongan si Bungsu
1
Suka
4,443
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Kini ia tengah meratapi layar ponselnya dengan perasaan gundah akan kesepian. Tidak ada yang istimewa bagi si bungsu dari awal ia masuk Perguruan Tinggi semua terasa sama, hambar dan datar. Karma si bungsu nampaknya berjalan dengan baik, tiada teman yang mendekatinya ketika jati dirinya keluar secara natural. Sejak Senin lalu ia menunggu, menunggu, dan menunggu, ia sadari bahwa dirinya hanya butuh 'Pulang' walaupun tahu dia akan diberikan serentetan pertanyaan serta tips-tips untuk mendapatkan teman.

Si bungsu mulai gundah, apakah dia benar-benar terbiasa dengan rasa sepi atau sebaliknya merasa tidak terbiasa dengan rasa sepi. Hari demi hari ia lalui, tetangganya telah membicarakan 1000 topik sedangkan dirinya, nihil. Mereka menganggap si bungsu tidak pernah ada, mereka menganggapnya hanya sebagai figuran yang datang sebentar lalu pergi. Terkadang si bungsu merasa harus melarikan diri, tapi entah kemana? Kota yang dia injak bukanlah kota dirinya berasal.

Malangnya nasib si bungsu, tahun lalu ia telah di teror dan sekarang berdampak pada kehidupannya. Trauma itu merenggut keberanian si bungsu untuk menjelajah setiap bilik kota, merenggut keberanian dirinya untuk berjalan sendirian tanpa merasa kesepian. Ia merasa tidak aman berada dimanapun dan sensitif dengan banyak orang laki-laki.

Kasur-kursi belajar-kasur-kursi belajar, begitu seterusnya seakan-akan sudah seperti siklus kehidupannya di kos. Sungguh membosankan bagi si Bungsu didalam kandangnya yang selalu terbuka, namun tidak berniat untuk keluar dari zona nyaman. Terkadang ia berharap ada yang menariknya keluar dari zona nyaman, mengajaknya berpetualang dengan murah hati dan mengganti rasa jenuhnya dengan rasa semangat setiap hari, setidaknya itulah yang selalu didambakan oleh si Bungsu. Ia berharap ada yang mengetuk pintunya, mengajaknya berkenalan, berbincang-bincang di setiap kesempatan yang ada, dan berjalan-jalan bersama.

Hal sekecil dan sesederhana ini nyatanya kini tidak mudah didapatkan oleh banyak orang, terutama bagi orang yang merasakan hal yang sama seperti si bungsu. Menorehkan kenangan bahagia cukup sulit bagi si bungsu, semua adalah proses yang benar-benar harus ia cintai dan nikmati setiap saat.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Madah Penyusup
Wiwien Wintarto
Novel
So it begins
tirmlk
Novel
Gold
PCPK Dance Dance Dance
Noura Publishing
Flash
Kekosongan si Bungsu
Musrifah Anjali
Novel
Seperti awan,hujan dan ombak
athifsyaa
Novel
Bronze
The Breakup Notes
Jauza M
Novel
Gold
PCPK Dream Catcher
Noura Publishing
Novel
Bronze
10% : Sepuluh Persen
Hendra Setiawan
Novel
Dua Sisi
HumairaLiska
Novel
Bronze
I Love My Army Wife 3
Author WN
Cerpen
Bronze
JILBAB
Iman Siputra
Novel
Goldfish
Gemi
Novel
Tanda Lahir
Era Chori Christina
Novel
Bronze
Petang Sudah Melayang
Mfathiar
Novel
Gold
KKPK Little Ballerina 2
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Kekosongan si Bungsu
Musrifah Anjali
Novel
PHOSPHENES
Musrifah Anjali
Flash
Memori Pekat si Bungsu
Musrifah Anjali
Flash
Kemalangan si Bungsu
Musrifah Anjali
Flash
Si Bungsu Emas
Musrifah Anjali
Flash
Kepunahan si Bungsu
Musrifah Anjali
Flash
Tamu si Bungsu
Musrifah Anjali