Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Lapar
1
Suka
4,724
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Udin sudah dua hari bersembunyi dari preman yang mengejarnya. Ia mengendap endap diantara deretan toko roti dengan wajah lemas dan ketakutan sambil tangan kanannya mencengkeram perut yang terus menggeram minta di isi. Tangan kirinya digunakan untuk memegang erat tangan kecil makhluk yang sudah dianggapnya sebagai adik sendiri. Mereka berdua bukan siapa siapa. Udin baru kenal adik kecil itu hampir tiga hari yang lalu. Udin bahkan tidak tahu namanya. Hal yang menyatukan mereka berdua adalah sama sama "dijual" oleh keluarga miskin mereka kepada preman untuk dijadikan kumpulan pengemis dikota. Adik kecil itu tuli dan bisu. Masih kecil dan punya berbagai keterbatasan membuatnya menjadi sasaran untuk diganggu. makanannya sudah dua kali direbut oleh anak anak yang lebih besar. Hal itu membuat Udin merasa iba. Ia ingin berbagi dengan adik kecil itu, sayangnya jatah makanan Udin juga dirampas dengan tidak adil oleh anak paling gendut dan beringas di kawanan itu. Udin tidak berdaya karena ia berbadan kecil dan masih berusia sepuluh tahun. Ia mencoba melapor pada kepala preman tetapi tidak diindahkan.

"Nanti saja kalau mau makan lagi, jatah makanan sudah dihitung pas untuk kalian semua, nanti cari uang yang banyak, biar kalian bisa makan enak," Kata kepala preman itu lalu pergi sambil membawa nasi padang ditangannya. Kepala preman itu merasa Udin belum menghasilkan uang. Jadi ia enggan menggelontorkan dana lebih. Apalagi Udin dan yang lain baru saja ia boyong dari kampung, hal itu tentu menguras biaya yang lumayan. Udin merasa kecewa dengan perlakuan seperti itu. Malam itu juga Udin memutuskan kabur. Tak lupa ia membawa adik kecil yang malang itu.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Semoga berhasil Udin🥺
Rekomendasi dari Drama
Novel
Our Galaxy
Pyoo
Flash
Lapar
Bungaran gabriel
Flash
Bronze
Kalau Jalanan Bisa Menangis...
Shabrina Farha Nisa
Novel
PERSEVERANCE
Hanawan Risa
Novel
Bronze
Sujud Terakhir Bapak
Alfian N. Budiarto
Novel
Bronze
1 Rumah 2 Cinta
Herman Sim
Novel
Bronze
Daun-Daun yang Merayu Angin (Antologi Novelette)
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
Tuah Kasih
Mfathiar
Novel
Gold
Smart Melly
Mizan Publishing
Novel
Bronze
KKN
ine dwi syamsudin
Novel
Bronze
Buku Harian Alana
Nur Chayati
Novel
Bronze
Untuk Ratusan Hari Aku Menanti
Joannes Rhino
Novel
Bunga Kertas
Aku Ria
Novel
Chandlina
Al Szi
Novel
Bronze
Secangkir Rasa Cukup
Martha Melank
Rekomendasi
Flash
Lapar
Bungaran gabriel
Flash
Hadiah
Bungaran gabriel
Flash
Hei bro!
Bungaran gabriel
Flash
Ayam kampus
Bungaran gabriel
Flash
Uang berdarah
Bungaran gabriel
Novel
Bronze
Sekolah petarung
Bungaran gabriel
Novel
Loja
Bungaran gabriel
Flash
Kursi tertawa
Bungaran gabriel
Flash
Superhero Baru
Bungaran gabriel
Novel
Bronze
Tanah orang hilang
Bungaran gabriel
Flash
Teman baik
Bungaran gabriel
Flash
Bronze
Salam untuk Ikhlas
Bungaran gabriel
Flash
Badut ulang tahun
Bungaran gabriel
Flash
This valentine
Bungaran gabriel
Flash
Hujan
Bungaran gabriel