Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
DRAMAMU
3
Suka
4,610
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

DRAMAMU

Aku menatap matanya yang menatapku tajam pula. Pada dasarnya mata itu memang bersorot tak begitu ramah pada setiap orang. Alisnya yang menukik, dan tebal membuatnya terlihat begitu galak. Aku tidak menyangkal kalau dia memang terlihat begitu dingin ketika marah. Tapi percaya atau tidak dia itu orang yang begitu lembut sebenarnya, aku mengenalnya dengan baik.

Dia duduk tepat di hadapanku dengan bersikukuh bertahan dalam kebisuannya.

“Kamu itu kenapa sih? Masalah begini diributkan lagi?” 

“Masalah begini saja katamu? Aku itu peduli loh Ben, aku itu nunggu kabar dari kamu! Aku itu khawatir loh Ben kalau kamu nggak bales- bales chat aku!” Bibir tipis itu berucap dengan panjang.

“ Oke! Oke! Maaf! Aku tapi kan udah bilang aku ada urusan Din, aku ada tamu dan handphoneku juga ditinggal dikamar. Urusanku itu bukan hanya pegang handphone dan bales chat kamu aja!” ucapku kesal.

“ Oh gitu? Ya udah maaf, tapi, kita nggak bisa lanjutin hubungan kita lagi, kalau begitu.” 

Rasanya hari itu tidak mendung sama sekali, tapi ucapan Dina itu seketika membuatku tertegun dikursi. Bukan sekali kami bertengkar dan berakhir memutuskan hubungan. Tapi kali ini hanya karena masalah aku yang telat memberi kabar, dia memutuskan hubungan. Dina mendorong kursinya ke belakang dan mengangkat tas kecilnya, beranjak hendak pergi.

“ Din, kita udah sering banget bahas soal ini, udah 5 tahun kita bareng, jangan cuma karena masalah ini kita putus” aku menarik pergelangan tangannya.

“ Iya, tapi, maaf aku nggak bisa lanjutin lagi Ben” dia melepaskan tanganku dari pergelangannya dan pergi begitu saja.

Tidak menyangka hari itu, pertengkaran saat itu, akan berakhir dengan kandasnya hubungan kami. Lagi dan lagi keputusan dasar emosi dia ambil. Padahal, baru berapa hari sebelumnya aku dan dia membicarakan hubungan kami untuk berlanjut ke arah yang lebih serius. Karena pertengkaran ini bukan pertama kalinya, sebelumnya pun sama, tapi tidak sampai terucap kata-kata itu dari dia dan aku. Aku telah meminta maaf dan menjelaskan, aku bahkan meminta pengertian padanya untuk tidak terlalu memperbesar masalah seperti ini. Katanya dia mengerti dan akan belajar untuk lebih sabar. Tapi, kali ini dia bertindak jauh sekali sepertinya. 

Setelah beberapa minggu dari hari, itu dimana perasaan dan emosiku dihancurkan, aku mencoba membangun dan menata kembali semuanya. Aku bahkan sempat mencoba menghubunginya dan mencoba memperbaiki hubunganku dengan Dina. Tapi, sore ini aku cukup terkejut ketika undangan pernikahan tertuju atas namaku diantar oleh Seno, salah satu teman satu sekolahku dan Dina.

“Mantan lu nikah, tanggal resepsi nya ada di undangan, baca aja. Dateng ya, bareng gue” ucap lelaki itu menyerahkan undangan.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Buku Harian Alana
Nur Chayati
Flash
DRAMAMU
Ragel
Novel
Gold
Jodoh
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
ALDRICK.
N. Sabrina Putri
Flash
Bronze
Mawar Tak Berduri
Herman Sim
Cerpen
Bronze
Aku memilih yang baik, dan meninggalkan yang terbaik, aku memilih cinta dan meninggalkan yang setia.
Yanti suryanti
Novel
Bronze
I Want You, Uncle
Melon Soda Honey Lemon
Novel
Bronze
10% : Sepuluh Persen
Hendra Setiawan
Novel
I'm sorry... Vania
moeycha ryu
Novel
I ( Everything In My Life )
Liepiscesha
Cerpen
Bronze
Pisau
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Skenario Hazel
Niaclara
Novel
Cinta Seorang Politisi pada Pelacurnya
Aji Najiullah Thaib
Novel
Bronze
Anak Elang Vivian
Annsilly Junisa
Novel
Bronze
Tuah Kasih
Mfathiar
Rekomendasi
Flash
DRAMAMU
Ragel
Novel
Bronze
Jingga dari Fajar
Ragel