Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Hujan
0
Suka
4,785
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Motor ku melaju menembus gerimis hujan malam ini. Di dalam bagasi motor ku ada sebungkus cokelat yang rencananya hendak ku berikan pada Mawar. Tidak ada momen penting, hari ini hanya malam minggu seperti biasanya. Cokelat itu inisiatif ku sebagai kejutan untuk menghangatkan kembali hubungan kami yang belakangan ini dingin. Tidak, kami tidak pernah bertengkar, Hanya sedang dingin. Normal saja seperti kopi susu yang awalnya disuguhkan panas panas namun akhirnya akan mendingin seiring waktu. Gerimis yang sedari sore membuat jalanan lebih sepi. Aku kini melewati jalan gelap padahal biasanya sepanjang jalanan ini selalu diterangi lampu abang abang yang jualan.

Wusshh.

Sesuatu berwarna putih muncul sekelebat di depan ku. Aku kaget dan motorku menjadi oleng. Untung saja aku tidak jatuh. Sontak laju motor ku percepat ke rumah Mawar.

Aku kini mau berbelok di pertigaan gang rumah Mawar. Aku melihat Mawar sudah ada di depan rumah. Ia tersenyum dan melambai ke arah mobil yang sudah siap pergi. Mobil itu lalu pergi dan melewati ku yang terpaku melihat pemandangan itu. Aku mengenal jelas plat mobil nya. Mawar mau menutup pagar rumahnya dan ia tak sengaja melihat kearah ku. Ia kaget. Motor ku mendatanginya yang sedang mematung.

"Eh kamu. Eh Iya Ini, Anu, ki...kita mau pergi kan? Aku ambil tas dulu kedalam." Mulut nya terbata bata dan masuk kedalam.Tak lama kemudian Mawar keluar tapi tidak membawa tas seperti yang ia bilang. Hanya berganti baju saja.

Aku menyalakan motor dan kami pun pergi.

"Kita mau kemana?" Tanya Mawar. Mulut ku terkatup rapat dan tak mampu meresponnya. Aku hanya diam. Mawar sepertinya mengerti alasan ku diam. Kami berdua menjadi diam sepanjang jalan.

Hujan semakin deras.

Aku memutuskan berteduh sebentar di halte depan. kami kebetulan melewati jalanan kampus ku dulu. Aku melihat pak Bejo, satpam kampus ku dulu ternyata juga berteduh disitu. Aku menyapa nya. Tetapi pak Bejo hanya diam melihat kearah jalan.

Fokus ku teralihkan oleh Mawar yang marah marah karena sekujur badannya basah kuyup dan rambutnya menjadi lepek. Ia mengoceh panjang lebar dan akhirnya ia membahas dengan penyesalan kenapa aku tidak punya mobil.

"Tadi itu mobil si Brian kan?" Kata ku.

Ia kaget.

"Iya tadi dia kebetulan lewat rumah . Dia cuman nganterin makanan doang kok."

"Kebetulan lewat gimana, rumah kamu itu jauh dari jalan besar. Masuk masuk jauh kedalam gang! Jauh Mawar, jauh!" Nada suara ku meninggi.

Kemudian aku teringat disitu ada pak Bejo. Aku malu karena ia harus ikut mendengarkan kami. Aku melirik kearah tempat pak Bejo tadi berdiri. Tetapi ia sudah tidak ada. Aku keheranan.

"Gibrannn." suara Mawar membuat ku menoleh lagi ke arahnya.

"Aku gak bisa disalah salahin kaya ini, ini yang ngebuat hubungan kita sulit dipertahanin. Kita kayanya gak cocok bran," Kata Mawar.

"Sejak kapan?"

"Hah ?"

"Sejak kapan kamu selingkuh dengan Brian yang katanya cuman teman itu?"

Mawar gugup setengah mati.

"Baru dua minggu lalu."

Hujan berhenti. Aku tetap mengantar Mawar Pulang.

Besoknya grup whatsapp alumni heboh dengan kabar pak Bejo mati ketabrak kemarin sore tepat di depan halte kampus. Aku merinding mengingat aku yang semalam putus disaksikan oleh hantu.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Kilatan Api di Langit Biru
Hargo Trapsilo
Flash
Hai... Orang Asing.
Anisah Ani06
Flash
Hujan
Bungaran gabriel
Novel
PTSD
diana rahmatika
Novel
THE LIGHT OF TEARS
Indy Nurliza Zulfianti
Novel
No Matter What You Are
Adristia Kusumo P
Novel
Tekad Dalam Jiwa
Zsa Zsa Eki Liztyasari
Novel
Broken Angel
Andrea Jevan
Flash
(Bukan) Pulang
iam_light.blue
Novel
Ketika Badai Kembali Datang
Umia Salamah
Novel
Sanguine
Zsaruma
Novel
Salju Terakhir
Liliyanti
Novel
DARMA INDAH
Aditya Maulana Yusuf
Novel
Bronze
Untill We Meet Again
Nany Parker
Novel
Bronze
Baihaqi98 (Perjalanan dan Tujuan)
Anggita Syarah Salsabila
Rekomendasi
Flash
Hujan
Bungaran gabriel
Novel
Bronze
Sekolah petarung
Bungaran gabriel
Novel
Bronze
Tanah orang hilang
Bungaran gabriel
Flash
Hadiah
Bungaran gabriel
Flash
Uang berdarah
Bungaran gabriel
Flash
This valentine
Bungaran gabriel
Flash
Lapar
Bungaran gabriel
Flash
Bronze
Salam untuk Ikhlas
Bungaran gabriel
Flash
Teman baik
Bungaran gabriel
Novel
Loja
Bungaran gabriel
Flash
Superhero Baru
Bungaran gabriel
Flash
Kursi tertawa
Bungaran gabriel
Flash
Badut ulang tahun
Bungaran gabriel
Flash
Hei bro!
Bungaran gabriel
Flash
Ayam kampus
Bungaran gabriel