Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
SIPIR
1
Suka
4,577
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

      Itu terlihat agak berantakan tapi entah kenapa aku menyukainya, goresan merah itu benar-benar indah dan yang paling bagus dari semuanya adalah itu berhasil membuat sipirnya diam.

           Hampir setahun setelah aku lulus dari perguruan tinggi, aku pulang untuk kembali tinggal dipenjara hingga saat ini. Penjara ini sebenarnya tidak banyak berubah, aku bahkan hampir tidak menemukan perbedaannya, orang-orangnya hanya menjadi lebih tua dan lebih sakit-sakitan.

           Aku pikir aku melarikan diri untuk mengurangi masa tahanan dengan agenda melajutkan pendidikan, semakin jauh akan semakin bagus, uang menghentikan langkahku, sipir penjara tidak ingin mengirimiku uang lagi. Salah satu dari mereka bahkan terus menerus menerorku saat mengetahui bahwa orang lain yang seusiaku menyelesaikan masa studinya lebih cepat. Aku hanya terlambat beberapa bulan, hubunganku dengan pembimbing akademik tidak begitu bagus, kami tidak mengerti satu sama lain, dia tidak ingin mendengar omong kosong dan aku hanya bisa mengatakan omong kosong.

           Sipir mengamuk diujung telpon, dia terdengar tidak sabaran, dia mungkin mulai menyadari angenda pelarianku atau mungkin hanya karena telinganya cukup memenas mendengar tahanan-tahanan penjara lain telah kembali lebih cepat. Egonya terluka, dia tidak tahanan lain lebih baik dari miliknya, dia menarik tali telpon dileherku, rasanya sangat sesak, sangat menyakitkan, rasa pedih memenuhi rongga dadaku bersamaan dengan menipisnya udara disana. Aku menutup telponnya, rasanya jauh lebih melegakan.

           “Kenapa kau tidak keluar menemui orang-orang? Kenapa kau tidak berpakaian bagus dan menarik perhatian orang lain lalu menikah? Kenapa tahanan lain mendapatkan pekerjaan yang lebih bagus darimu?” para sipir mengatakan hal ini setelah beberapa bulan aku kembali dari tempat pelarian.

Aku tidak tahu kenapa sipir penjara sangat terobesi untuk terlihat jauh lebih baik dari pada orang lain, ego telah menelan jati diri meraka, mereka bahkan tak keberatan untuk menjilat ludahnya kembali. Tak akan jadi masalah besar jika mereka menyimpan semua hal buruk itu untuk mereka sendiri tapi mereka mengingkan aku ikut-ikutan dengan cara menarik tali dileherku, memasang besi dikakiku.

Ahh, aku hampir gila, harus sampai kapan lagi aku mendengar ocehan sampah. seperti itu. Aku tidak perduli bahwa orang-orang merasa iri padaku atau merasa kasihan padaku.

Dari pada malu karena tidak berdandan dengan baik dan tidak ada pria yang menyukaiku, aku malu pada diriku yang telah menggadaikan hidup dan mimpi-mimpuku pada para sipir penjara demi uang.

Sipir penjara masih melihatku sebagai barang yang disbanding-bandingkan, nilaiku tergantung pada perkataan orang diluar sana, apa yang kurasakan tidak penting, aku ini cuma boneka tahanan.

Sipir penjara yang memarahi dan mengejekku ketika aku belum lancer membaca di usia 5 tahun, sipir penjara yang memukul, mencubit dan memarahiku saat aku pulang dengan nilai berantakan dari sekolah, sipir penjara yang meneriakiku bahwa mereka malu akan diriku ketika aku berada di rangking ke-2 dikelas.Tuntutan mereka belum ada ujungnya, mereka seperti binatang buas yang tidak mempunyai perasaan puas, aku tidak akan pernah cukup.

Aku menjadi lelah.

Aku memecahkan kaca diruang sel lalu melempar serpihan-serpihan tajamnya pada sipir penjara, hidup tidak pernah semenyenangkan ini. Aku menggambarkan peta kode pelarianku berikutnya di dinding sel dengan warna merah, sipir penjara menutup mulutnya. Hari ini terasa sangat tenang dan damai.

 

 

       

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
relate banget sama kehidupan banyak orang. menurutku sipir itu orang tua atau keluarga. 😭
Rekomendasi dari Drama
Novel
STORY OF FRIENDSHIP
Rahmanur Mumpuni
Flash
SIPIR
Riska Irmayadi
Cerpen
Bronze
Jangan Berurusan dengan Polisi
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
DENDAM YANG HILANG SEBELUM MATAHARI TENGGELAM
Rahmayanti
Novel
Gold
AYAH
Bentang Pustaka
Flash
Menahan
Jaydee
Novel
Bronze
The Pieces of Memories
Moon Satellite
Novel
Bronze
Tentang Asa
Vivian Hong
Novel
Bronze
Surat Untuk Ayah
Diary
Novel
The Day We Find Love
L
Komik
More Than Love
Yunita Islamiati
Novel
Goresan Pena Azmia (catatan kecil Bram)
R Hani Nur'aeni
Flash
Sahabat Pena
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
MY LOVELY SALWA
Onet Adithia Rizlan
Novel
Bronze
When You Believe
Mell Shaliha
Rekomendasi
Flash
SIPIR
Riska Irmayadi
Flash
Kopi dan Kata
Riska Irmayadi
Novel
Bronze
Living Dead youth
Riska Irmayadi
Flash
Pesan Bunga Matahari Sekarat
Riska Irmayadi
Flash
PREPARE MY BAGGAGE
Riska Irmayadi
Flash
Mimpi Orang Mati
Riska Irmayadi
Komik
Bronze
Nah...
Riska Irmayadi
Flash
The Second Person On The Movie
Riska Irmayadi
Flash
APPLY PURPLE LIPSTIK ON MY LIP
Riska Irmayadi
Flash
52 Hz
Riska Irmayadi