Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Thriller
PENGKI
8
Suka
7,095
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Aku dan teman – teman Reunian di restoran Mall. Selesai makan, kami bercerita tentang pengalaman tergokil.

“Gila emang gue. Masih SD udah ngerti nonjok orang.” Tasya menghakhiri cerita. 

“Tapi gedenya lu malah feminim.” Balas Oktia.

“Benar – Benar.” Sambung Ayu.

“Kalo gue kebalikan dari lu. Gue dibacok pake pengki.” Ucapku.

“Pengki?” Detia bingung. “Anjir dibacok.”

Stevani ketawa. “Oh gue tau itu. Dia berantem sama cowok namanya Richand. Ceritain sel."

“Jadi, Richand ini suka banget godain teman gue, gak cacat tapi gak normal gitu dari lahir, namanya Melisa. Dia berbeda lah dari kita semua. Ya.. karena kasihan gue belain dong, tapi gue malah kena petakanya. Eh dia ngeledek bokap gue.”

*FLASHBACK*

Kelas sedang bebas padahal jam pelajaran. Namanya juga sekolah akreditasi "B". Di kelasku, siswanya bisa dihitung dengan jari. Aku dan teman – teman sedang main Hp, tapi aku risih, mendengar Richand menggodai Melisa terus. “Richand! Udah kek. Gak punya hati banget sih lu jadi cowok. Kasihan tau Melisanya.” 

“Oh lu mau gue godai juga?” Balasnya tengil.

“Apaan sih.” Aku kembali ke Hp.

Richand berjalan ke depan kelas. “Hansel.” Aku menoleh. Richand di depan mengejekku dengan berjalan pincang. Aku menahan marah ditambah mendengar teman – temannya tertawa. 

“Jangan didengarin sel. Orang gila.” Ujar Stevani.

“Udah bege chand, hobi banget lu godain orang.” Ucap gilang. Richand kembali ke kursinya dengan ekspresi senang.

Aku geram dan kesal. “Dasar hidung besar!” Richand mensinisiku. “Kenapa? Marah? Lu bisa ngejek bapa gue, tapi lu dikatain marah kan. Makanya jangan suka ngeledek orang.” 

“Anjing lu! ribut yok!” Richand bangkit berdiri, sigap ditahan teman – temannya.

“Ayo!”

“Chand udah chand. Masa lu sama perempuan ribut.” Balas Kelvin.

“Banyak gaya ih amit – amit. Dasar hidung besar.” Aku bergumam sambil main Hp.

Richand mendengar. Melangkah kearah pintu. Dia mengambil pengki dari balik pintu. “Hansel…!”

Awalnya aku tidak tau kalau dia mau menyerangku, tapi saat dia sudah mengangkat pengki ke atas, aku segera keluar dari meja untuk menghindarinya karena ketakutan. Richand mendekatiku dan langsung membacokku. Sigap aku melindungi diri dengan tangan.

Ketika aku membuka mata. Aku melihat tangan kananku berdarah. Kulitku mengelupas, tapi aku tidak menangis. Pengki sudah hancur dan berserakan. Teman – temanku yang hanya lima orang, mendekatiku dan panik.

“Richand! Gila lu ya jadi cowo, kasar banget ih.” Marah Fenti.

“Ayo kita ke ruangan bu Donda.” Ajak Stevani. Kami bergegas ke ruangan Kepala sekolah.

Yusuf gendut terpukau, tersisa batang pengki. “Gila... Utuh."

*END OF FLASHBACK*

“Itu menjadi pengalaman gue ter-ter-ter gak tau gue harus menamainya apa. Pokoknya menjadi sejarah dalam hidup gue. Parah emang.”

“Horor njir. Trus dia dipanggil gak orangtuanya?” Tanya Tasya.

“Dipanggil. Bapaknya datang ke sekolah. Mukanya sangar banget, sama kaya anaknya lah.”

“Gak ada akhlak tuh cowo. Gak mikir – mikir dulu siapa mangsanya, asal main bacok aja.” Sambung Avi.

“Eh eh guys udah yuk. Kita dari tadi dilihatin sama pelayan loh, kita sudah selesai makan tapi gak pergi – pergi. Kita udah bayarkan.” Ucap Nadia sambil membereskan barang-barangnya. Aku dan teman-teman buru-buru bergegas keluar.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Enggak sih. Aku nanya aja, pengki itu sejenis apa?
@tidakadashinahariini : Maaf apakah ada yang salah dengan kata pengki?
Kamu tahu nggak pengki dalam bahasa Indonesia itu apa?
Rekomendasi dari Thriller
Flash
PENGKI
Yohanna Claude
Novel
Bronze
The Last Blow
Amirullah Bandu
Novel
F[R]IKSI
Mas AldMan113
Novel
Bronze
Sebelum Saya Bertemu dengan Aku
Aliensi
Novel
Bronze
13 Hari ~Novel~
Herman Sim
Flash
Bronze
Kamar Maut
Abdi Husairi Nasution
Novel
Bronze
'98 di Negeri Antah-berantah
🕯Koo Marko✨
Novel
Merah Putih
Kenny Marpow
Flash
Cincin batu akik
Mahmud
Novel
MAJO
Hesty Purnamasari
Novel
The Thread
Anna Onymus
Novel
Bronze
Villa Cinta
Herman Sim
Flash
Bronze
TAKUT
Lirin Kartini
Novel
Bronze
AIMER - Emergence of New Hero
Hazsef
Flash
Bronze
Matinya Senja
Hanifa Rahma
Rekomendasi
Flash
PENGKI
Yohanna Claude
Novel
HAPPY : Hari ini, esok atau nanti.
Yohanna Claude
Novel
VLINDER
Yohanna Claude
Flash
Pacar Bohongan
Yohanna Claude
Novel
Mora & Nining
Yohanna Claude
Skrip Film
Happy = Hari ini, esok atau nanti.
Yohanna Claude