Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Taman Sore
0
Suka
4,827
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Aku sendirian di bangku taman yang mestinya muat untuk dua orang. Dudukku di sebelah kiri. Sengaja menyisakan tempat di sebelah kanan. Berharap seseorang bersedia menempatinya, menemani kesepianku di tengah meriahnya suasana taman kota ini.

Rutinitas sore hari selalu begini. Menenangkan pikiran usai lelah bekerja seharian. Sebuah earphone terpasang di telingaku. Lagu yang sama setiap sore; Astronaut dari Simple Plan.

Kesepian. Itulah satu kata yang paling cocok denganku. Merasa sendiri di muka bumi, tak punya seorang teman pun.

Lihatlah orang-orang itu; anak-anak dan dewasa. Aku sering berpikir apakah kesedihan tidak pernah singgah ke hidup mereka. Atau muda-mudi di sudut taman sana, bagaimana bisa mereka bermesraan seolah dunia hanya milik berdua. Atau orang tua renta di kursi roda itu, aku tidak melihat kemurungan di wajahnya. Dan putrinya yang tidak merasa bosan mendorong ke sana kemari. Atau orang-orang yang juga sendiri itu, tetapi tampaknya sangat menikmati kesendiriannya—membaca buku atau berjalan-jalan dengan anjing peliharaan.

Ada juga yang mendengarkan musik, duduk sendirian di bangku taman sepertiku. Namun, raut wajahnya kelihatan bahagia. Ia menarikan jari-jemarinya di lutut seperti memainkan piano. Mengentakkan kaki mengikuti irama musik. Sesekali kulihat ia berjoget kecil. Dan yang lebih penting, ia duduk tepat di tengah bangku—seakan tidak membutuhkan siapa pun untuk menemaninya. 

Setiap hari, semua pemandangan sore di taman ini hanya semakin memojokkanku. Entah kenapa, aku tetap ke sini. Duduk di bangku yang sama, menyisakan ruang di sebelahku. Seakan-akan suatu hari datang seseorang yang menempatinya, mengakhiri kesepianku.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Anak rantau diujung Bagan
Suyanti
Flash
Taman Sore
eko s
Cerpen
Bronze
Salju Turun di Alun-Alun
Gin Teguh
Novel
Bronze
Money Baby
Naomi Saddhadhika
Novel
Bronze
Cinta Dua Hati "Novel"
Herman Sim
Flash
Bronze
Berhenti Ceritakan Mereka Kepadaku dan Jangan Ceritakan Aku Kepada Mereka
Silvarani
Novel
Bronze
10% : Sepuluh Persen
Hendra Setiawan
Novel
Membingkai Kata
rudy
Flash
Permen
Rena Miya
Novel
Bronze
Langkah: Romantic Love Story #2
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
ALUNA
Reza Lestari
Novel
Bronze
Sebelum Mentari Tenggelam
Viona_kamiila
Novel
Lima Alasan Untuk Hidup
Tazkia Irsyad
Cerpen
Bronze
Kota Sihir Menghilang
Kemal Ahmed
Novel
Bronze
Tomorrow Me
Ahdrayaat
Rekomendasi
Flash
Taman Sore
eko s
Flash
Malam Pergantian Tahun
eko s
Flash
Rencana Pembunuhan
eko s
Flash
Langit Permen Kapas
eko s
Flash
Lima Tahun dari Sekarang
eko s