Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Tidak Mungkin
0
Suka
4,711
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Kurasa dia berasal dari keluarga kaya. Sangat tidak mungkin jika dia berasal dari keluarga miskin namun berhasil menjadi seorang politikus hebat,” celetuk Aisy yang sedang duduk berdampingan dengan sahabatnya, Milea. Dia sedang membaca sebuah artikel pada laman berita digital di ponselnya.

“Pak Fauzan maksud kamu? Aku ada membaca di artikel lain yang menyebutkan kalau dia adalah anak dari seorang tukang becak,” sahut Milea sambil menunjukkan layar ponselnya.

“Itu informasinya valid?” Aisy ragu.

“Sepertinya begitu. Dia juga pernah diundang di TV mengenai latar belakang keluarganya.”

Aisy mengerutkan keningnya. “Tidak mungkin,” bisiknya.

“Kamu sebegitu tidak percayanya?” Milea menatap sahabatnya itu.

“Sekarang, mana ada orang biasa yang menjadi orang sukses tanpa dana yang besar,” ujar Aisy merenung.

“Bisa.” Milea menyela. “Orang tuanya adalah orang yang gigih. Memiliki pengetahuan luas walau hanya berpendidikan sebatas sekolah dasar. Beliau bekerja keras untuk menguliahkan anaknya, aku juga yakin kalau beliau orang yang rajin beribadah.”

Aisy masih termenung.

“Tidak ada yang tidak mungkin, Aisy. Jika kita ingin maka akan ada jalan. Jika kita yakin, maka akan terkabulkan. Jangan terlalu berprasangka buruk. Itu tidak baik. Nanti kamu malah pusing sendiri, hatimu kotor, lalu kamu ....”

“Ah hentikan Milea! Aku mengaku salah. Jangan memojokanku begini, aku tidak suka.”

“Hehe maaf. Aku cuma mau mengingatkan,” ujar Milea yang menyeringai.

“Hemm ... kamu benar, seharusnya kita tidak melihat sesuatu dari satu sudut pandang saja.” Aisy melemahkan suaranya.

Milea hanya tersenyum, dia paham betul dengan sikap sahabatnya.

Keduanya kembali membaca artikel mengenai politikus muda yang kini menjadi kepala daerah termuda itu. Mereka harus mengaguminya dari segala hal, di tampan, mapan dan sangat cerdas. Nyaris sempurna, kini begitu pikiran Aisy.

 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Dokter dan Chef
Maria Goreti
Novel
Setitik Cahaya Yang Meredup
sandra firnawati
Novel
Ke Anyelir
Maryam Badrul Munir
Novel
Bronze
Setengah Ibu
Larose
Novel
Bronze
Catatan Harian Para Pembohong
hidayatullah
Novel
Bronze
"Tuhan, Aku Capek..."
Diaksa Adhistra
Flash
Tidak Mungkin
SITI NUR AISYAH
Novel
You Are the One
Ahlul Sadu
Novel
Perempuan Merah
Alfian N. Budiarto
Novel
Kesempatan Kedua
Rafael Yanuar
Novel
Harta Tahta Renata
Ratih widiastuty
Flash
The Secret Box
Gadhinia Devi Widiyanti
Novel
Bronze
Rain (Painful)
Rayi Rahmawan
Flash
BARCODE
Alviona Himayatunisa
Cerpen
MUSIM PANAS YANG PANJANG
Rian Widagdo
Rekomendasi
Flash
Tidak Mungkin
SITI NUR AISYAH
Flash
Deburan Ombak Asmara
SITI NUR AISYAH
Novel
Bronze
JOMBLO HALU
SITI NUR AISYAH
Flash
Pulang
SITI NUR AISYAH
Flash
Aku Mencintaiku
SITI NUR AISYAH