Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
PAYAH
3
Suka
4,694
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Kau sudah coba hubungi dia belum?" JB mengernyit sembari tersenyum setipis kulit bawang.

"Sudah tiga kali. Cukuplah segitu, kalo memang dia niat mau membantuku--"

"Pastilah ada niatnya, Brader. Sudah lima belas tahun kita berteman, 'kan? mungkin belum ada lowongan yang pas untukmu."

"Tapi dia punya network yang luas lo, J?! kalo dia mau, gampang saja sebenarnya, 'kan? Dia cukup bilang: ini ada temanku yang lagi jobless, kualifikasinya bla ... bla ... bla."

"Barangkali dia sudah lakukan itu--"

"Aku yakin--belum, J!" CK menatap sahabatnya, "tapi sudahlah, tak apa. Aku takkan menanyakan dia lagi."

"Bersabarlah, Brader--"

"Kurang sabar apa lagi aku ini? sudah dua tahun berusaha. Kirim resume ke sana-sini, tanya si A si B. Payah memang kalo belum rezeki."

JB tertunduk--bingung mau bilang apa lagi untuk menghibur CK. Dia maklum akan kegelisahan sahabatnya itu. Tentu bukan masalah ekonomi yang memberatkan CK--keluarganya sangat berada untuk menyuplai kebutuhannya.

"Baiklah, Brader. Aku usahakan juga cari info, ya?! JB bangkit dari kursi.

"Thanks, J."

Mereka 'bersalam kepal' lalu meninggalkan kafe itu dengan kendaraannya masing-masing.

-0-

Ri tidak habis pikir, kenapa CK belum juga dapat pekerjaan sampai saat ini, padahal dahulu CK termasuk karyawan performer di perusahaan yang memberinya pesangon, saat efisiensi besar-besaran akibat parahnya situasi pandemi kala itu.

Sebagai kekasih, Ri berusaha memahami beban psikologis yang ditanggung oleh CK sebagai jobseeker, namun menurutnya idealisme CK untuk mencari posisi yang sama dengan posisi terakhirnya waktu bekerja, tidak tepat untuk situasi seperti ini. Lagian, CK kurang agresif dalam ber-job hunting.

"Kayaknya kamu harus mengalah, Bang, yang penting dapat kerja aja dulu. Turun posisi enggak masalah kok--" Ri menoleh pada CK yang sedang menyetir mobil. Sejak jobless, CK jadi rutin mengantar-jemput dirinya ke kantor.

"Kamu tahu gimana beratnya perjuangan meniti karier, 'kan?"

"Iya, tapi kalo terlalu lama nganggur susah juga, Bang."

"Biar saja susah, asalkan posisi tidak turun."

"Kalo kelamaan, gimana kita mau menikah? Aku mau 28 lo, Bang?"

CK tersentak dan memperlambat kecepatan mobil. Ditolehnya Ri dengan sedikit kesal.

"Jadi kamu tidak mau menikah kalo aku belum kerja?"

"Bang, buatku itu bukan masalah, tapi buat keluargaku?" Suara Ri agak meninggi.

"Kalo begitu, ikuti saja keinginan keluargamu. Aku tak bisa seperti yang mereka mau."

"Ah, sudahlah, Bang. Tak usah dibahas lagi. Aku langsung pulang aja."

"Oke, tak masalah." CK membelok ke kanan di pertigaan itu. Topik sore ini membuatnya kecewa. Tadinya dia berharap, status dirinya bukanlah syarat untuk menikah dengan Ri--kekasihnya selama 5 tahun ini. Bukankah cinta layak lebih dipentingkan daripada status sosial? Kalau memang Ri tidak mempermasalahkannya-artinya dia juga cinta-kenapa dia harus mempertimbangkan pendapat keluarganya? Bukankah ini soal waktu saja bagi CK untuk nanti dapat bekerja lagi?

Tak lama kemudian, mereka tiba di rumah Ri.

"Makasih, Bang," ujar Ri dingin sembari keluar dari mobil. Tak ada senyuman, tak ada ajakan untuk singgah barang sebentar.

"Hmm ... terserahmu, Ri." CK berlalu dengan santai sambil men-search channel FM di dashboard.

"Payah! sabar dikit kenapa sih?" bisik CK sinis.

Apapun yang terjadi, dia tidak akan melamar, apalagi menerima pekerjaan yang mendegradasi karier yang dengan susah payah dicapainya waktu itu.

#

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@carsun18106 : Makasih kak...Bisa ya, bisa enggak..krn cinta punya kekuatan tersendiri yg seringkali tak terduga..🤗
Memang tepat keputusan Ri ngga menikah dgn CK
Rekomendasi dari Drama
Flash
PAYAH
KH_Marpa
Novel
Bronze
UNQUALIFIED
Putri Lailani
Komik
Bronze
Rolling Days
MINT
Novel
Tergapaikah?
Aditya Maulana Yusuf
Novel
Bronze
Ketika Cinta Berbuah Dusta
Khairul Azzam El Maliky
Flash
I'm Fine
iam_light.blue
Flash
Derita Diri
Dian N Khan
Novel
Bronze
Pintu Tauhid 1&2 (Bundling)
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
I WANT TO DIE, BUT I HAVE TO PAY BILLS
Rizky Kurniawan
Novel
Semestaku Sebelum dan Sesudah Dia Datang
Niken Karsella
Novel
Bronze
TUK-TUK
Herman Trisuhandi
Novel
Gold
KKPK The Happy Doll
Mizan Publishing
Flash
Manusia Biasa
NUR C
Flash
Bronze
Pulang dari Perang
Sulistiyo Suparno
Novel
Kais Manis
Louis Sabin
Rekomendasi
Flash
PAYAH
KH_Marpa
Novel
Bronze
SAPUTANGAN TANDA CINTA
KH_Marpa
Flash
DIALOG FAJAR
KH_Marpa
Novel
Bronze
BRAD
KH_Marpa
Novel
Rumah di Tengah Hutan
KH_Marpa
Flash
SEBELUM AKU PERGI
KH_Marpa
Flash
2021
KH_Marpa