Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Religi
Saat Tangannya Menyentuh Ujung Jilbabku
10
Suka
10,525
Dibaca

Angin membawaku terus berkendara dari hotel, tempatku menginap tepatnya di dekat National Museum of Cambodia kota Phnom Penh menuju ke arah selatan. Aku ikut saja ke mana hati ingin pergi. Aku selalu menikmati waktu sendiriku mengembara di bumi Allah ini. Sudah sekitar 3 hari aku berada di kota Phnom Penh, wisata terdekat telah aku datangi. Hari itu aku random saja pergi ke sembarang tempat dengan sepeda motor yang aku pinjam dari seorang warga negara Indonesia yang menikah dengan perempuan Cambodia yang berasal dari Pulau Koh Rong.

Langit yang tadinya cerah tiba-tiba redup aku menghentikan laju motorku entah di daerah apa. Yang jelas terlihat jejeran rumah. Ah, sepertinya komplek perumahan warga. Aku berniat mencari tahu di mana keberadaanku, menarik handphone dari dalam tas ranselku. Namun, tiba-tiba aku merasakan jilbabku terasa berat. Aku menoleh.

Entah dari mana datangnya tiga orang perempuan yang lebih tua dariku, mungkin mereka berada dikisaran usia 38-45 tahunan telah berdiri di belakangku. Satu dari mereka dengan rambut hitam legam terurai bergelombang menyentuh ujung jilbab pink-ku. Dua temannya yang berada di samping kiri dan kanannya menatap diriku dengan seksama.

Jantungku mulai berdegup kencang. Aku khawatir ada isu ras atau agama pernah terjadi di tempat itu. Aku menarik napas panjang dan membiarkan ibu itu memengang jilbabku. Dia mulai bicara. Namun, tak satu kata pun dari ucapannya yang aku mengerti.

Aku teringat pada sekantong apel yang aku beli tadi di toko buah, segera aku menarik kantong apel tersebut dan mengeluarkan sebuah apel dan memberikannya pada perempuan yang mengenakan dress berwarna merah yang masih mengengam ujung jilbab segi empatku dengan tangan kanannya. Wajahnya tampak sangat bingung dengan apa yang aku lakukan.

“Bonjour. Je suis d'Indonésie. Cette pomme est pour vouz,” kataku dengan menggunakan sedikit bahasa prancis yang aku ketahui. Ya, aku teringat kalau bahasa prancis salah satu bahasa yang sangat familiar bagi mereka, selain bahasa khmer. Tentunya dengan harapan mereka memahamiku.

Perempuan itu tersenyum dan mengambil apel dari tanganku. Kemudian dia berteriak. “Indonésie… Indonésie…”

Aku pun melihat ibu-ibu lain keluar dari rumahnya. Mereka memelukku satu persatu. Aku yang bingung, membalas pelukan mereka dengan hangat. 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (11)
Rekomendasi dari Religi
Flash
Saat Tangannya Menyentuh Ujung Jilbabku
Lady Mia Hasneni
Novel
BTS : Between Two Sides
Satria Adhika Nur Ilham
Novel
Jangan Panggil Aku Lonte
Ahmad Junaedi
Novel
Gold
Jejak-Jejak Islam
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Di Balik Kerudung Delizta
Nunung Hartati
Novel
Serupa
Delpiariska
Novel
Attar
Nadia Fitri Muliawan
Novel
Bronze
Kesempatan ke dua utk jaeho
Corelitho
Cerpen
Bronze
Cerpen Spesial Jumat: Yasin untuk Sang Mantan
Silvarani
Cerpen
Bronze
Sahabat Tak Terlihat
hyu
Novel
Gold
KIAI UJANG DI NEGERI KANGURU
Noura Publishing
Novel
Gold
On the Way to Jannah
Bentang Pustaka
Flash
Bronze
Jodoh? Biarkan Kami Saling Menentukan
Daud Farma
Novel
Gold
Takdir Allah Tak Pernah Salah
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
Empat Puluh Rumah
De Lilah
Rekomendasi
Flash
Saat Tangannya Menyentuh Ujung Jilbabku
Lady Mia Hasneni
Flash
POHON PEPAYA
Lady Mia Hasneni
Novel
Bronze
Baling Kipas Angin Yang Berputar
Lady Mia Hasneni
Flash
Chat Terakhir
Lady Mia Hasneni
Novel
Bronze
Mr. Melancholic dan Subscriber-nya
Lady Mia Hasneni
Flash
Parang
Lady Mia Hasneni
Flash
Matahari Senja Pergi
Lady Mia Hasneni
Skrip Film
MANIPU(LUV)ION
Lady Mia Hasneni
Novel
Gelanggang Di Bulan Mei
Lady Mia Hasneni
Flash
Dialog Maghrib dan Isya
Lady Mia Hasneni
Flash
Habitat
Lady Mia Hasneni
Flash
ADZAN
Lady Mia Hasneni