Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Engkaulah Takdirku
10
Suka
8,107
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Seluruh kalimat dalam paragrafku ini bernapaskan dirimu, semua penafsiran terhadapnya adalah usahaku untuk memahamimu," kutulis status whatsapp pukul 00:30. Sepuluh menit kemudian kuhapus status itu. Sepuluh menit kemudian kutulis lagi status yang sama dengan memprivat beberapa nomor. Sepuluh menit kemudian kuhapus lagi status itu.

Pukul 01:00. Kau biasanya terjaga dalam tidurmu, mengapa di saat kubutuhkan dirimu, kau tak pernah menampakkan diri, meskipun hanya lewat status whatsapp. Biasanya kau selalu melihat statusku di malam gigil seperti ini. Tapi ketika aku menulis status whatsapp yang hanya benar-benar untuk dirimu, sampai kuprivat semua nomor kecuali dirimu, kau malah tak melihatnya. Jadi untuk apa status whatsapp itu tetap bertengger di berandamu, kalau kau tak melihatnya. Tunggu-tunggu, ini kan hanya status whatsapp, tidak ada hubungannya dengan kepedulian seseorang. Payah!

Subuh datang dan aku masih terjaga. Lelah, bingung, cemas, serba salah. Kau sungguh tak ingin diberi kesempatan padahal aku telah menunggumu sampai matahari terbit lagi. Tapi malah orang lain yang akan datang kepadaku, lalu merenggutku dari keluargaku, dari anganku, dari sahabatku.

Kau, bahkan sampai air mataku yang berbicara, kau takkan pernah peka bahwa aku telah memohonkan dirimu kepada Tuhan sebagai takdirku. Bodoh! Aku yang bodoh karena berharap kau adalah asal muasal diriku dan aku akan kembali kepada asalku.

Kau tahu, setiap saat aku menikam hatiku berkali-kali agar dapat melupakan dan mengikhlaskanmu. Karena tak sanggup, aku pun berdoa pada Tuhan, cara paling lembut untuk melupakan dan mengikhlaskanmu. Tetapi perasaan ini semakin dalam menenggelamkan.

Di hari seharusnya dia datang kepadaku. Di hari saat aku mulai merasakan keikhlasan dan kepasrahan. Aku menyadari sebuah fakta bahwa sebenarnya kau mematikan laporan baca whatsappmu, sehingga kau baca atau tidak statusku, aku takkan tahu itu. Di hari itu juga, aku dengar dering telepon yang menyuarakan duka. Dia tak jadi datang karena tiada.

Tiba-tiba kau berdiri gagah di hadapanku. Kau ulurkan tanganmu dan usap tangisku.

"Aku sangat memahamimu, lebih baik daripada penafsiran-penafsiranmu dalam memahamimu, jika aku adalah napasmu maka kau adalah nyawaku, engkaulah takdirku," ucapmu dengan senyuman yang sangat kurindukan dan tanpa rasa bersalah sedikit pun.

"Bodoh! Seharusnya aku yang berkata begitu: engkaulah takdirku, "

Aku tenggelam sangat dalam. Dingin. Hangat. Sangat dalam.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@hanantodamardanarto terima kasih 😊
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Engkaulah Takdirku
Wirdatun Nafi'ah
Novel
Bidadari Tanpa Wali
Syifa sifana
Novel
Bronze
Senandung-senandung cinta
Zainur Rifky
Novel
Bronze
Menghitung Hari Dalam Isolasi
Rahellya
Novel
HELLO, PARA MANTAN... BAGAIMANA KABARNYA?
Eric Shandy Admadinata
Flash
Seperti Jatuh dari Sepeda
Ratifa Mazari
Novel
Tentang Aku Dan Kelana
Xie Nur
Novel
Gold
Marriagephobia
Noura Publishing
Flash
Cerita Kita Hari Ini
Evi Ratnasari
Novel
Childhood Enemies
Churiani
Novel
Gold
Shana
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Naughty Neighbor
Sari Gian Hartami
Flash
Bronze
Tiga Kali Duduk (Membicarakan Adam Series Part 8)
Silvarani
Novel
Bronze
Love is Dangerous
Juya
Novel
Beautiful Sorrow
Pia Devina
Rekomendasi
Flash
Engkaulah Takdirku
Wirdatun Nafi'ah
Novel
Bronze
Bunga Darah di Malam Anyir
Wirdatun Nafi'ah
Flash
Wisanggeni
Wirdatun Nafi'ah
Flash
Ngeteh
Wirdatun Nafi'ah
Flash
Terancam
Wirdatun Nafi'ah
Skrip Film
Bismahanta
Wirdatun Nafi'ah
Skrip Film
Manuscript Hunters
Wirdatun Nafi'ah