Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Engkaulah Takdirku
10
Suka
8,062
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Seluruh kalimat dalam paragrafku ini bernapaskan dirimu, semua penafsiran terhadapnya adalah usahaku untuk memahamimu," kutulis status whatsapp pukul 00:30. Sepuluh menit kemudian kuhapus status itu. Sepuluh menit kemudian kutulis lagi status yang sama dengan memprivat beberapa nomor. Sepuluh menit kemudian kuhapus lagi status itu.

Pukul 01:00. Kau biasanya terjaga dalam tidurmu, mengapa di saat kubutuhkan dirimu, kau tak pernah menampakkan diri, meskipun hanya lewat status whatsapp. Biasanya kau selalu melihat statusku di malam gigil seperti ini. Tapi ketika aku menulis status whatsapp yang hanya benar-benar untuk dirimu, sampai kuprivat semua nomor kecuali dirimu, kau malah tak melihatnya. Jadi untuk apa status whatsapp itu tetap bertengger di berandamu, kalau kau tak melihatnya. Tunggu-tunggu, ini kan hanya status whatsapp, tidak ada hubungannya dengan kepedulian seseorang. Payah!

Subuh datang dan aku masih terjaga. Lelah, bingung, cemas, serba salah. Kau sungguh tak ingin diberi kesempatan padahal aku telah menunggumu sampai matahari terbit lagi. Tapi malah orang lain yang akan datang kepadaku, lalu merenggutku dari keluargaku, dari anganku, dari sahabatku.

Kau, bahkan sampai air mataku yang berbicara, kau takkan pernah peka bahwa aku telah memohonkan dirimu kepada Tuhan sebagai takdirku. Bodoh! Aku yang bodoh karena berharap kau adalah asal muasal diriku dan aku akan kembali kepada asalku.

Kau tahu, setiap saat aku menikam hatiku berkali-kali agar dapat melupakan dan mengikhlaskanmu. Karena tak sanggup, aku pun berdoa pada Tuhan, cara paling lembut untuk melupakan dan mengikhlaskanmu. Tetapi perasaan ini semakin dalam menenggelamkan.

Di hari seharusnya dia datang kepadaku. Di hari saat aku mulai merasakan keikhlasan dan kepasrahan. Aku menyadari sebuah fakta bahwa sebenarnya kau mematikan laporan baca whatsappmu, sehingga kau baca atau tidak statusku, aku takkan tahu itu. Di hari itu juga, aku dengar dering telepon yang menyuarakan duka. Dia tak jadi datang karena tiada.

Tiba-tiba kau berdiri gagah di hadapanku. Kau ulurkan tanganmu dan usap tangisku.

"Aku sangat memahamimu, lebih baik daripada penafsiran-penafsiranmu dalam memahamimu, jika aku adalah napasmu maka kau adalah nyawaku, engkaulah takdirku," ucapmu dengan senyuman yang sangat kurindukan dan tanpa rasa bersalah sedikit pun.

"Bodoh! Seharusnya aku yang berkata begitu: engkaulah takdirku, "

Aku tenggelam sangat dalam. Dingin. Hangat. Sangat dalam.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@hanantodamardanarto terima kasih 😊
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Engkaulah Takdirku
Wirdatun Nafi'ah
Flash
Pengawal Putri
Donquixote
Flash
Cerita Pendek Tentang Toko Kue
Pikadita
Novel
Jepit Rambut Patah
wdya
Cerpen
Cinta Dalam Secangkir Kopi
Novia Syahidah Rais
Cerpen
CINTA (Kisah nyata)
Voni lilia
Novel
Gold
Dilan 1990
Mizan Publishing
Novel
Love In Quarantine (Amnesia Retrograde)
Fitri Handayani Siregar
Novel
Bronze
Love is Beautiful Pain
Qarina R Jussap
Novel
Gold
Cinta Dalam Ikhlas
Bentang Pustaka
Flash
The Idol
mahes.varaa
Novel
Absurd
Fani Fujisaki
Novel
Bronze
Biar Tersampaikan oleh Semesta
Ansar Siri
Novel
Shades of Cool
Ayuwening Tyaswuri
Novel
Bronze
Neng Zulfa: Menikah dengan Gus Dingin
Puput Pelangi
Rekomendasi
Flash
Engkaulah Takdirku
Wirdatun Nafi'ah
Novel
Bronze
Bunga Darah di Malam Anyir
Wirdatun Nafi'ah
Skrip Film
Bismahanta
Wirdatun Nafi'ah
Flash
Ngeteh
Wirdatun Nafi'ah
Flash
Terancam
Wirdatun Nafi'ah
Flash
Wisanggeni
Wirdatun Nafi'ah
Skrip Film
Manuscript Hunters
Wirdatun Nafi'ah