Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Engkaulah Takdirku
10
Suka
8,054
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

"Seluruh kalimat dalam paragrafku ini bernapaskan dirimu, semua penafsiran terhadapnya adalah usahaku untuk memahamimu," kutulis status whatsapp pukul 00:30. Sepuluh menit kemudian kuhapus status itu. Sepuluh menit kemudian kutulis lagi status yang sama dengan memprivat beberapa nomor. Sepuluh menit kemudian kuhapus lagi status itu.

Pukul 01:00. Kau biasanya terjaga dalam tidurmu, mengapa di saat kubutuhkan dirimu, kau tak pernah menampakkan diri, meskipun hanya lewat status whatsapp. Biasanya kau selalu melihat statusku di malam gigil seperti ini. Tapi ketika aku menulis status whatsapp yang hanya benar-benar untuk dirimu, sampai kuprivat semua nomor kecuali dirimu, kau malah tak melihatnya. Jadi untuk apa status whatsapp itu tetap bertengger di berandamu, kalau kau tak melihatnya. Tunggu-tunggu, ini kan hanya status whatsapp, tidak ada hubungannya dengan kepedulian seseorang. Payah!

Subuh datang dan aku masih terjaga. Lelah, bingung, cemas, serba salah. Kau sungguh tak ingin diberi kesempatan padahal aku telah menunggumu sampai matahari terbit lagi. Tapi malah orang lain yang akan datang kepadaku, lalu merenggutku dari keluargaku, dari anganku, dari sahabatku.

Kau, bahkan sampai air mataku yang berbicara, kau takkan pernah peka bahwa aku telah memohonkan dirimu kepada Tuhan sebagai takdirku. Bodoh! Aku yang bodoh karena berharap kau adalah asal muasal diriku dan aku akan kembali kepada asalku.

Kau tahu, setiap saat aku menikam hatiku berkali-kali agar dapat melupakan dan mengikhlaskanmu. Karena tak sanggup, aku pun berdoa pada Tuhan, cara paling lembut untuk melupakan dan mengikhlaskanmu. Tetapi perasaan ini semakin dalam menenggelamkan.

Di hari seharusnya dia datang kepadaku. Di hari saat aku mulai merasakan keikhlasan dan kepasrahan. Aku menyadari sebuah fakta bahwa sebenarnya kau mematikan laporan baca whatsappmu, sehingga kau baca atau tidak statusku, aku takkan tahu itu. Di hari itu juga, aku dengar dering telepon yang menyuarakan duka. Dia tak jadi datang karena tiada.

Tiba-tiba kau berdiri gagah di hadapanku. Kau ulurkan tanganmu dan usap tangisku.

"Aku sangat memahamimu, lebih baik daripada penafsiran-penafsiranmu dalam memahamimu, jika aku adalah napasmu maka kau adalah nyawaku, engkaulah takdirku," ucapmu dengan senyuman yang sangat kurindukan dan tanpa rasa bersalah sedikit pun.

"Bodoh! Seharusnya aku yang berkata begitu: engkaulah takdirku, "

Aku tenggelam sangat dalam. Dingin. Hangat. Sangat dalam.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@hanantodamardanarto terima kasih 😊
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Engkaulah Takdirku
Wirdatun Nafi'ah
Flash
Kisah Untuk Dia
Alwinn
Novel
Bronze
Heart Blossom
Sy
Flash
Bukan Kamu
Leni Juliany
Novel
Gold
Happy Birthd-die
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
My Hidden Love
Krisna Yosepha
Novel
Gold
Asa Ayuni
Falcon Publishing
Novel
Bronze
SENANDIKA RASA
Dzakayfat Aizawa
Cerpen
Bronze
Kamu dan Impian (1)
Ilfina Azka Najah
Novel
Adaku Lengkapi Adamu
Salmah Nurhaliza
Novel
Gold
The Portrait of a Lady
Mizan Publishing
Novel
Bronze
RAHASIA
Mario Matutu
Novel
DIKARA & STARLIGHT
NANA.
Novel
GIORA
Salwa Auralyra H
Cerpen
Antara Bumi & Angkasa
Sayidina Ali
Rekomendasi
Flash
Engkaulah Takdirku
Wirdatun Nafi'ah
Skrip Film
Manuscript Hunters
Wirdatun Nafi'ah
Novel
Bronze
Bunga Darah di Malam Anyir
Wirdatun Nafi'ah
Flash
Ngeteh
Wirdatun Nafi'ah
Flash
Wisanggeni
Wirdatun Nafi'ah
Flash
Terancam
Wirdatun Nafi'ah
Skrip Film
Bismahanta
Wirdatun Nafi'ah