Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Engkaulah Takdirku
11
Suka
13,031
Dibaca

"Seluruh kalimat dalam paragrafku ini bernapaskan dirimu, semua penafsiran terhadapnya adalah usahaku untuk memahamimu," kutulis status whatsapp pukul 00:30. Sepuluh menit kemudian kuhapus status itu. Sepuluh menit kemudian kutulis lagi status yang sama dengan memprivat beberapa nomor. Sepuluh menit kemudian kuhapus lagi status itu.

Pukul 01:00. Kau biasanya terjaga dalam tidurmu, mengapa di saat kubutuhkan dirimu, kau tak pernah menampakkan diri, meskipun hanya lewat status whatsapp. Biasanya kau selalu melihat statusku di malam gigil seperti ini. Tapi ketika aku menulis status whatsapp yang hanya benar-benar untuk dirimu, sampai kuprivat semua nomor kecuali dirimu, kau malah tak melihatnya. Jadi untuk apa status whatsapp itu tetap bertengger di berandamu, kalau kau tak melihatnya. Tunggu-tunggu, ini kan hanya status whatsapp, tidak ada hubungannya dengan kepedulian seseorang. Payah!

Subuh datang dan aku masih terjaga. Lelah, bingung, cemas, serba salah. Kau sungguh tak ingin diberi kesempatan padahal aku telah menunggumu sampai matahari terbit lagi. Tapi malah orang lain yang akan datang kepadaku, lalu merenggutku dari keluargaku, dari anganku, dari sahabatku.

Kau, bahkan sampai air mataku yang berbicara, kau takkan pernah peka bahwa aku telah memohonkan dirimu kepada Tuhan sebagai takdirku. Bodoh! Aku yang bodoh karena berharap kau adalah asal muasal diriku dan aku akan kembali kepada asalku.

Kau tahu, setiap saat aku menikam hatiku berkali-kali agar dapat melupakan dan mengikhlaskanmu. Karena tak sanggup, aku pun berdoa pada Tuhan, cara paling lembut untuk melupakan dan mengikhlaskanmu. Tetapi perasaan ini semakin dalam menenggelamkan.

Di hari seharusnya dia datang kepadaku. Di hari saat aku mulai merasakan keikhlasan dan kepasrahan. Aku menyadari sebuah fakta bahwa sebenarnya kau mematikan laporan baca whatsappmu, sehingga kau baca atau tidak statusku, aku takkan tahu itu. Di hari itu juga, aku dengar dering telepon yang menyuarakan duka. Dia tak jadi datang karena tiada.

Tiba-tiba kau berdiri gagah di hadapanku. Kau ulurkan tanganmu dan usap tangisku.

"Aku sangat memahamimu, lebih baik daripada penafsiran-penafsiranmu dalam memahamimu, jika aku adalah napasmu maka kau adalah nyawaku, engkaulah takdirku," ucapmu dengan senyuman yang sangat kurindukan dan tanpa rasa bersalah sedikit pun.

"Bodoh! Seharusnya aku yang berkata begitu: engkaulah takdirku, "

Aku tenggelam sangat dalam. Dingin. Hangat. Sangat dalam.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (2)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
How to Run from The Billionaires
Rosa L.
Skrip Film
Sarang-gemblong-yo (Script)
Wiwien Wintarto
Flash
Engkaulah Takdirku
Wirdatun Nafi'ah
Novel
KETUA GENG MOTOR VS BADGRIL
Simbaradiffa
Novel
TASTE OF YOUTH
Dwirulianti Midori Putri
Skrip Film
Dia Datang,., [Script]
Dinda Puspitasari
Novel
Orang Yang Sama
Noveria Retno Widyaningrum
Cerpen
Secangkir Moccacino untuk Nona Manis
anjel
Novel
Dibeli Nona Muda Arogan
Sarah Jihan
Cerpen
Bronze
Direstui Oleh Ayah
Rafi Asamar Ahmad
Novel
JATUH HATI TANPA JEDA
Kingdenie
Novel
Bronze
DI kejar Dosa Masa Lalu
Pricilia Zhany
Flash
Gasan Rahmi
Donny Setiawan
Novel
Bronze
Aku, Kau, Dia dan Cinta
Anggun Kartika
Skrip Film
Sketch Within Words
Misaka Takashi
Rekomendasi
Flash
Engkaulah Takdirku
Wirdatun Nafi'ah
Skrip Film
Bismahanta
Wirdatun Nafi'ah
Skrip Film
Manuscript Hunters
Wirdatun Nafi'ah
Flash
Ngeteh
Wirdatun Nafi'ah
Novel
Bronze
Bunga Darah di Malam Anyir
Wirdatun Nafi'ah
Flash
Terancam
Wirdatun Nafi'ah
Flash
Wisanggeni
Wirdatun Nafi'ah