Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Salah Sambung
12
Suka
11,284
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Argh ….” Suara Gebi yang aku dengar dari dalam kamar kosku.

Sepertinya dia sedang kesal kepada seseorang.

Aku kembali mendengar suaranya.

“Hallo,” ucap Gebi dengan nada tinggi. “Mas, lain kali jangan kirim apa-apa ke rumah! Aku tidak suka kayak gitu. Uang Mas buat ditabung saja, tidak usah membeli barang-barang atau kue ke rumah!” titah Gebi. “Oh ya, aku juga gak mau lagi dikirimin bunga mawar atau boneka. Di kamarku sudah penuh dengan boneka.”

Aku melihat boneka yang ada di kasurku. Ada sekitar sepuluh boneka pemberian Gebi. Ternyata itu dari sosok yang ia telepon. Aku mengangguk-anggukkan kepala, memanyunkan bibir.

Gebi terus berceloteh, “ Bunga mawarnya juga. Di kamarku sudah penuh, sampai ada yang sudah mengering, daunnya rontok. Mas, jangan kirim-kirim bunga mawar lagi! Aku tidak suka bunga mawar! Kamarku jadi penuh. Mas suka banget buang-buang uang.”

Terdengar samar langkah kaki Gebi berjalan, lalu mengunci pintu.

Aku menoleh ke samping, melihat buket bunga mawar merah yang mekar. Benar sekali, bunga mawar di sampingku adalah pemberian Gebi. Sudah tiga bulan berjalan dan hampir setiap minggu dia memberiku satu buket bunga mawar. Akupun merawatnya dengan memasukkannya ke dalam bekas botol air mineral 500 mili Liter yang aku potong bagian atasnya. Setiap pagi aku mengganti air dalam botol mineral tersebut, berharap bunganya tak layu. Aku menunduk, memperhatikan setangkai bunga mawar merah yang sudah kering di dalam bukuku.

“Hallo, Mas?” tanya Gebi. “Kok diem?”

Aku tak mendengar apa yang dikatakan sosok yang ia ajak bicara. Aku masih berharap Gebi menyebutkan nama sosok itu.

Beberapa saat kemudian.

“Oh, ya …. Maaf, salah sambung. Maaf Buk,” kata Gebi cukup pelan dan sangat sopan.

Aku sedih, karena tak sempat tahu siapa nama sosok itu. Aku juga sedikit tertawa sendiri di dalam kamar. Mungkin Gebi memencet nomor Ibu Kos atau nomor Ibu laundry, karena yang aku tahu dia tidak menyimpan kedua nomor orang penting itu.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Kali Kedua
Euis Lina HF
Flash
Salah Sambung
Sena N. A.
Flash
Titik Elaborasi
Chika Manupada
Novel
Gold
I Love Cooking
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Menunggu Bulan *Novel*
Herman Sim
Novel
Bronze
Jangan Ambil Surgaku
Ari Keling
Novel
Bronze
Antara Rasa
Keefe R.D
Novel
Bronze
Setinggi Puncak Sumatera
intan elsa lantika
Novel
Bronze
Lensa Argan
rekhasandy
Flash
Bronze
ORCA : Masa Lalu
Faisal Susandi
Novel
Bronze
DAUN JATI BERBISIK
DENI WIJAYA
Skrip Film
REMEMBER YOU CAROUSELLY
Raja Alam Semesta
Novel
Bronze
Orang Orang Tangguh (Antologi Cerpen Pilihan Ketiga)
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
Morning Coffee
Ang.Rose
Novel
Putih Yang Menyamar Hitam
Senna Simbolon
Rekomendasi
Flash
Salah Sambung
Sena N. A.
Flash
Di Kereta: Kursi Kita
Sena N. A.
Novel
Bronze
Gerbang Ke Empat
Sena N. A.
Flash
Mimpi Kita
Sena N. A.
Flash
Jangan Makan Pisang Itu! Pamali!
Sena N. A.
Flash
Jam Tangan
Sena N. A.
Flash
Kapan Aku Bangun?
Sena N. A.
Novel
Bronze
Dawuh
Sena N. A.
Flash
Di Sebuah Hutan
Sena N. A.
Flash
Batal Berbuka
Sena N. A.
Flash
Bangku Ujian
Sena N. A.
Flash
Brownies (O)Rasa Bayar
Sena N. A.
Flash
Mengejar Pesawat Pembawa Uang
Sena N. A.
Flash
Yang Tak Nyata
Sena N. A.
Flash
Lelaki dengan Sepatu Jebolnya
Sena N. A.