Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Salah Sambung
12
Suka
11,300
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Argh ….” Suara Gebi yang aku dengar dari dalam kamar kosku.

Sepertinya dia sedang kesal kepada seseorang.

Aku kembali mendengar suaranya.

“Hallo,” ucap Gebi dengan nada tinggi. “Mas, lain kali jangan kirim apa-apa ke rumah! Aku tidak suka kayak gitu. Uang Mas buat ditabung saja, tidak usah membeli barang-barang atau kue ke rumah!” titah Gebi. “Oh ya, aku juga gak mau lagi dikirimin bunga mawar atau boneka. Di kamarku sudah penuh dengan boneka.”

Aku melihat boneka yang ada di kasurku. Ada sekitar sepuluh boneka pemberian Gebi. Ternyata itu dari sosok yang ia telepon. Aku mengangguk-anggukkan kepala, memanyunkan bibir.

Gebi terus berceloteh, “ Bunga mawarnya juga. Di kamarku sudah penuh, sampai ada yang sudah mengering, daunnya rontok. Mas, jangan kirim-kirim bunga mawar lagi! Aku tidak suka bunga mawar! Kamarku jadi penuh. Mas suka banget buang-buang uang.”

Terdengar samar langkah kaki Gebi berjalan, lalu mengunci pintu.

Aku menoleh ke samping, melihat buket bunga mawar merah yang mekar. Benar sekali, bunga mawar di sampingku adalah pemberian Gebi. Sudah tiga bulan berjalan dan hampir setiap minggu dia memberiku satu buket bunga mawar. Akupun merawatnya dengan memasukkannya ke dalam bekas botol air mineral 500 mili Liter yang aku potong bagian atasnya. Setiap pagi aku mengganti air dalam botol mineral tersebut, berharap bunganya tak layu. Aku menunduk, memperhatikan setangkai bunga mawar merah yang sudah kering di dalam bukuku.

“Hallo, Mas?” tanya Gebi. “Kok diem?”

Aku tak mendengar apa yang dikatakan sosok yang ia ajak bicara. Aku masih berharap Gebi menyebutkan nama sosok itu.

Beberapa saat kemudian.

“Oh, ya …. Maaf, salah sambung. Maaf Buk,” kata Gebi cukup pelan dan sangat sopan.

Aku sedih, karena tak sempat tahu siapa nama sosok itu. Aku juga sedikit tertawa sendiri di dalam kamar. Mungkin Gebi memencet nomor Ibu Kos atau nomor Ibu laundry, karena yang aku tahu dia tidak menyimpan kedua nomor orang penting itu.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Overcast Wedding
Ayu Andini Sekarmelati
Flash
Salah Sambung
Sena N. A.
Novel
Bronze
Hai Bos
Tri Utari
Novel
Gold
The Red Haired Woman
Mizan Publishing
Novel
SEJAK
sisniwati
Novel
ARADHEA
Rudie Chakil
Flash
SURGA UNTUK ANAKKU
Embart nugroho
Novel
Bronze
Sang Pelancong
Adrian Syahminur
Novel
Bronze
Romantic Love Story #2
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Bronze
Kalam Kalam Cinta
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Gelanggang Di Bulan Mei
Lady Mia Hasneni
Novel
Bronze
Melamar Guru Negeri
Mustofa P
Flash
Yang Berubah dari Waktu
Isna Hartatik
Novel
End to Start
Flaminstalized
Novel
Bronze
BETTER HALF
KUMARA
Rekomendasi
Flash
Salah Sambung
Sena N. A.
Novel
Bronze
Dawuh
Sena N. A.
Flash
Jangan Makan Pisang Itu! Pamali!
Sena N. A.
Flash
Di Kereta: Kursi Kita
Sena N. A.
Flash
Batal Berbuka
Sena N. A.
Flash
Mengejar Pesawat Pembawa Uang
Sena N. A.
Flash
Bangku Ujian
Sena N. A.
Novel
Bronze
Gerbang Ke Empat
Sena N. A.
Flash
Mimpi Kita
Sena N. A.
Flash
Di Sebuah Hutan
Sena N. A.
Flash
Jam Tangan
Sena N. A.
Flash
Kapan Aku Bangun?
Sena N. A.
Flash
Suapan Terakhir
Sena N. A.
Flash
Lelaki dengan Sepatu Jebolnya
Sena N. A.
Flash
Yang Tak Nyata
Sena N. A.