Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Geografi
2
Suka
4,682
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Hari ini, kelasku kedatangan tamu spesial katanya. Namanya Bang Hanif, mahasiswa semester akhir yang berkunjung ke sekolahku. Tapi bukan itu masalahnya, seseorang yang berdiri di samping Bang Hanif. Sedari tadi menatapku.

"Hei! Pojok sana, kenapa diam?"

Aku berjenggit. Astaga! Jantungku!

Aku terkesiap, mataku refleks menatap ke arah dia yang tersenyum tipis mengamati kameranya. "Salsa mikirin Bang Geo, Bang!" Balas Nadia.

Mataku melotot, menatap tajam ke arah Nadia yang sedang menyeringai tipis. Dasar!

"Oh, Salsa suka Bang Geo, ya. Yo, noh ... hahahah," Bang Hanif mengerling jahil ke arahku. Geografi Apri atau yang kerap dipanggil Bang Geo, tiba-tiba berjalan ke arahku. Namanya unik, seunik pemiliknya. Apakah dia memang sesulit pelajaran geografi untukku? Sepertinya.

Bulu kudukku merinding. Bukan ... aku bukan takut, melainkan gugup. Aku memang jarang sekali berinteraksi dengan laki-laki. Dia berhenti tepat di sampingku. Dudukku kaku, aroma maskulin bercampur kopi menusur indra penciuman. Nadia menepuk-nepuk pahaku, "busyet wangi banget, kalo dia suami gue. Udah gue kekepin setiap hari," ujarnya sembari terkekeh.

"Ga usah kaku. Gue nggak gigit."

Manusia di sampingku hanya tersenyum miring sembari mengambil gambar di depan sana. Ucapannya membuatku semakin berkeringat dingin. 60 menit sudah kulewati dengan jantung yang nggak bisa kuajak kompromi.

"Nif!"

"Apa, Bro?"

"Fotoin gue."

Ekor mataku menatap Bang Hanif yang melotot sembari menatap Bang Geo dan aku bergantian. "Wah, gila sih ini. Lo ternyata normal juga."

"Heh apa?! Ajak sendiri lah. Orang lo yang foto." Bang Hanif memberenggut kesal. Aku mengambil buku paket pelajaran selanjutnya, mengabaikan dua cowok yang berdebat di sampingku.

Aku berjenggit kaget ketika rambut kriwilku ditarik. Melotot kesal, "heh! Apaan sih, Bang!"

Hening. Semua melirik ke arahku. Hal yang paling aku hindari seumur-umur. Semua menatapku kaget, jarang-jarang aku bisa sekesal ini.

"Foto."

Hah? Aku tidak salah dengar? Lagi-lagi suara histeris memenuhi ruang kelasku. Heh! Aku lagi kesal ya. Bisa kan diajak baik-baik? Ini jambak rambut.

"Bang, Salsa itu kayak phobia kamera tau. Dia takut difoto," ujak Nadia seperti mengejekku.

Bang Geo mendekat. Menumpukan kedua tangannya di mejaku. Kepalanya merunduk. "Phobia itu harus dilawan. Besok aku ajarin. Sekarang ajuin proposal dulu, foto berdua."

Aku mengernyit. Sedikit tak paham dengan ucapannya. 

"Nih, serasi amat lo berdua. Gue jadi iri."

Bang Hanif menyerahkan kameranya. Bang Geo hanya tersenyum puas, mengacak rambutku. Lalu, berlalu tanpa pamitan, hanya Bang Hanif saja yang mewakili. Aku masih setengah sadar. Sedangkan Nadia sudah jumpalitan tak jelas di sampingku. 

"Cowok pendiam kalo suka sama orang gitu ya?! Aaaaa gue juga mauuuuu."

Phobia itu harus dilawan. Besok aku ajarin. Sekarang ajuin proposal dulu, foto berdua.

Maksudnya apa?

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Geografi
Safania Elda
Novel
Sebelum, saat dan setelah kamu pergi.
Aliyya Prayitno
Novel
Our Lie
Dini Salim
Novel
Cerita Di Perantauan
marliana syaadah
Novel
Bronze
DROPE
kasetia
Novel
Thawiyyah
Daud Farma
Novel
Bronze
Kumpul Kebo
Soh
Novel
Gold
The Mocha Eyes
Bentang Pustaka
Komik
Bronze
Pacar Settingan
morningmoonmoon.id
Novel
Bronze
Day and Night
Stella
Novel
SATU SATUNYA JALAN MENUJU DIRIMU
Haryani
Novel
Annoying Healer
Harisa Maksalini
Novel
Gold
Luka yang Kau Tinggal Senja Tadi
Mizan Publishing
Novel
The Innocent of Us
Lenny
Novel
Lovestory About Choirmaster
princess bermata biru
Rekomendasi
Flash
Geografi
Safania Elda
Flash
Hati, Jangan Lemah!
Safania Elda
Novel
Bum Your Heart!
Safania Elda