Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Geografi
2
Suka
4,673
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Hari ini, kelasku kedatangan tamu spesial katanya. Namanya Bang Hanif, mahasiswa semester akhir yang berkunjung ke sekolahku. Tapi bukan itu masalahnya, seseorang yang berdiri di samping Bang Hanif. Sedari tadi menatapku.

"Hei! Pojok sana, kenapa diam?"

Aku berjenggit. Astaga! Jantungku!

Aku terkesiap, mataku refleks menatap ke arah dia yang tersenyum tipis mengamati kameranya. "Salsa mikirin Bang Geo, Bang!" Balas Nadia.

Mataku melotot, menatap tajam ke arah Nadia yang sedang menyeringai tipis. Dasar!

"Oh, Salsa suka Bang Geo, ya. Yo, noh ... hahahah," Bang Hanif mengerling jahil ke arahku. Geografi Apri atau yang kerap dipanggil Bang Geo, tiba-tiba berjalan ke arahku. Namanya unik, seunik pemiliknya. Apakah dia memang sesulit pelajaran geografi untukku? Sepertinya.

Bulu kudukku merinding. Bukan ... aku bukan takut, melainkan gugup. Aku memang jarang sekali berinteraksi dengan laki-laki. Dia berhenti tepat di sampingku. Dudukku kaku, aroma maskulin bercampur kopi menusur indra penciuman. Nadia menepuk-nepuk pahaku, "busyet wangi banget, kalo dia suami gue. Udah gue kekepin setiap hari," ujarnya sembari terkekeh.

"Ga usah kaku. Gue nggak gigit."

Manusia di sampingku hanya tersenyum miring sembari mengambil gambar di depan sana. Ucapannya membuatku semakin berkeringat dingin. 60 menit sudah kulewati dengan jantung yang nggak bisa kuajak kompromi.

"Nif!"

"Apa, Bro?"

"Fotoin gue."

Ekor mataku menatap Bang Hanif yang melotot sembari menatap Bang Geo dan aku bergantian. "Wah, gila sih ini. Lo ternyata normal juga."

"Heh apa?! Ajak sendiri lah. Orang lo yang foto." Bang Hanif memberenggut kesal. Aku mengambil buku paket pelajaran selanjutnya, mengabaikan dua cowok yang berdebat di sampingku.

Aku berjenggit kaget ketika rambut kriwilku ditarik. Melotot kesal, "heh! Apaan sih, Bang!"

Hening. Semua melirik ke arahku. Hal yang paling aku hindari seumur-umur. Semua menatapku kaget, jarang-jarang aku bisa sekesal ini.

"Foto."

Hah? Aku tidak salah dengar? Lagi-lagi suara histeris memenuhi ruang kelasku. Heh! Aku lagi kesal ya. Bisa kan diajak baik-baik? Ini jambak rambut.

"Bang, Salsa itu kayak phobia kamera tau. Dia takut difoto," ujak Nadia seperti mengejekku.

Bang Geo mendekat. Menumpukan kedua tangannya di mejaku. Kepalanya merunduk. "Phobia itu harus dilawan. Besok aku ajarin. Sekarang ajuin proposal dulu, foto berdua."

Aku mengernyit. Sedikit tak paham dengan ucapannya. 

"Nih, serasi amat lo berdua. Gue jadi iri."

Bang Hanif menyerahkan kameranya. Bang Geo hanya tersenyum puas, mengacak rambutku. Lalu, berlalu tanpa pamitan, hanya Bang Hanif saja yang mewakili. Aku masih setengah sadar. Sedangkan Nadia sudah jumpalitan tak jelas di sampingku. 

"Cowok pendiam kalo suka sama orang gitu ya?! Aaaaa gue juga mauuuuu."

Phobia itu harus dilawan. Besok aku ajarin. Sekarang ajuin proposal dulu, foto berdua.

Maksudnya apa?

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Heart Blossom
Sy
Novel
Bronze
WISTERIA - Cinta Sang Penguasa
Felice
Flash
Geografi
Safania Elda
Novel
Bronze
Untung Soebedjo
Uki Yudhistira
Novel
Bronze
Suddenly
Bisma Lucky Narendra
Flash
Retaslah Benang Waktu Di antara Kita
zae_suk
Cerpen
Langit dan Jaraknya
Elysiaaan
Novel
Dealing With Queen
Dini Salim
Flash
Bronze
Ketika Harapanmu Berbicara untukmu..
Shabrina Farha Nisa
Cerpen
Pertahanan Diri Luna
Diyah Ayu NH
Cerpen
Bronze
Cinta Dua Cinta
Desy Sadiyah Amini
Novel
Gold
Orion
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Komandan Penakluk Hati
Rena Elysia
Novel
You Are My Flaky
Luca Scofish
Novel
Gold
Raksasa dari Jogja
Bentang Pustaka
Rekomendasi
Flash
Geografi
Safania Elda
Flash
Hati, Jangan Lemah!
Safania Elda
Novel
Bum Your Heart!
Safania Elda