Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Mereka selalu bilang "Jangan putus asa berjuanglah lebih keras" apa mereka sadar bahwa merekalah alasanku tak lagi ingin berjuang. Aku lelah berjuang kemudian di buang.
Ah seandainya saja aku memiliki cara untuk menghentikan semuanya. Untuk menghentikan semuanya pilihanya hanya dua, nyawaku yang melayang atau nyawa mereka dan aku tak ingin memilih keduanya. Aku ingin cara damai walau itu mustahil.
Seminggu yang lalu mereka mengataiku sampah, apapun yang aku lakukan tidak ada gunannya dan pemikiranku tidak berkembang sejak sepuluh tahun yang lalu. Lima hari yang lalu mereka mengataiku bodoh dan tidak berguna hanya karena aku duduk di depan layar komputer sembari menggambar sesuatu. Tiga hari yang lalu mereka mengataiku bebean kehidupan hanya karena aku tidak menuruti keinginan mereka. Lalu hari ini semua cacai maki itu berpadu menjadi satu dan di ikuti dengan pukulan keras di pungungku.
Mereka selalu mengatakan, aku tidak berusaha dan tak akan pernah mau berusaha. Aku berusaha, berusaha untuk terus hidup dan membangkan di mata mereka. akan tetapi tak peduli seberapa keras aku berusaha mereka tidak akan pernah mau mengakuinya. Karena aku ini anak yang gagal, aku ini hanya seonggok sampah yang menumpang hidup di kolong ranjang mereka.
Ah dan jangan lupakan, tak hanya usahaku yang dikritik seluruh keberadaan ku dikritik oleh mereka. Caraku makan, caraku berbicara, caraku melangkah, caraku diam, caraku berbahagia. Lantas aku harus hidup bagimana? kalau semuanya salah dimata kalian.
Hanya karena aku mengecewkan kalian sekali lantas kalian melihat seluruh hidupku adalah kegagalan, seolah hari esok tak akan datang.
Ini adalah pesta terakhir, hari ini aku akan melaukan segalanya yang membuatku bahagia. karena esok mungkin aku tak akan lagi bernapas untuk menikmati pesta-pesta kebahagiaan lainnya.
Selamat tinggal, semoga kalian berbahagia dengan pesta kehidupan. tanpaku.