Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Berselimut
1
Suka
8,636
Dibaca

Pagi itu terlalu sepi. Mereka belum berbicara soal pameran tunggal kemarin. Mereka malah sibuk merencanakan liburan pada awal bulan besok. Joni mengusulkan mereka pergi ke Jogjakarta.

Siska agak kurang setuju. Ia tidak suka laju kota yang terlalu lambat. Ia mengusulkan pulau dewata. Pulau penuh hiburan, spritual, serta banyak seniman lukis. Joni otomatis mengangguk setuju walau dalam batin ia sama sekali menolak.

Siska segera membuka ponsel lalu memesan tiket. Setelah tiket dipesan, ia memperlihat bukti pembayarannya. Joni mengangguk paham. Ia lanjut mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakan api berwarna biru. Ia merokok sambil menikmati awan putih yang bergulung-gulung di atas langit.

Siska menaruh ponsel dan mencermati betul langit di wajah Joni. Ia merasa ada yang ganjil. Ia beranjak bangkit dan berjalan menghampiri Joni. Mereka bertatap muka dalam keheningan penuh maksud.

"Kamu ada masalah apa sih?"

Joni kembali merokok. Ia masih menikmati betul setiap asap yang masuk keluar dari hidung maupun mulutnya. Sebaliknya Siska begitu sabar menunggu jawaban Joni.

"Kalau kamu belum mau cerita tidak apa-apa. Aku tidak akan memaksa kamu kok. Namun kamu perlu tahu satu hal bahwa aku selalu ada buat kamu."

Joni mematikan rokoknya. Setelahnya ia mendaratkan kecupan mesra di bibir mungil Joni. Mereka saling mentransfer kasih sayang tanpa ikatan bernama. Sampai akhirnya Joni menceritakan adu debat bersama dua seniman besar itu.

Seketika langit di wajah Ria berubah total. Ia geram bukan main. Ia otomatis mengambil hape dan menghubungi seseorang. Joni agak kaget ketika mendengar pembicaraan itu. Pada akhirnya Siska membatalkan semua kontrak pameran musium milik ayahnya dengan kedua seniman besar itu.

"Kamu yakin membatalkan kontrak pameran mereka. Padahal bapak kamu bilang bahwa mereka ada sumber penghasilan musium kalian."

Siska mengangkat bahunya.

"Aku tidak peduli dengan keindahan masa lalu. Aku lebih suka mengukir kesukseskan baru. Di mana kita akan mengukir sejarah seni rupa modern indonesia. Kesenian tidak harus menyajikan kebahagian serta keindahan melulu. Kesenian harus mampu membuka realita, luka, serta dendam kesumat. Itulah tema besar pameran tunggal kamu berikutnya. Kamu mau kan kerja bareng aku lagi."

Joni menganguk yakin. Ia lanjut menatap kedua bola mata gadis matang itu. Ia menemukan kejujuran serta api yang menyala-nyala. Ia tidak ingin memadamkan asa yang sedang meninggi itu. Maka itulah ia menutupi keraguan atas kemampuannya dengan membuat karya yang lebih baik lagi.

"Aku boleh minta satu hal nggak?"

Siska mempersilahkan Joni mengutarakan pendapatnya.

"Aku ingin selama aku berkarya kamu jadi pacar aku, bukan jadi kurator pameran tunggalku. Mau nggak?"

Siska melompat penuh kegirangan sambil memeluk tubuh Joni erat-erat.

"Jadi kita pacaran ni, ya?" ledek Joni.

Siska memukul pundak Joni dengan penuh kemesraan.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Ranum
Merta Merdiana Lestari
Flash
Berselimut
Berkat Studio
Novel
Tanda Lahir
Era Chori Christina
Novel
Bronze
Di Antara Dua Bulan
MonicaLo
Novel
Misi Cinta Paling Sulit Sedunia
Muhammad Haikal
Novel
MetaMorphoo
Zaeni Dwi Octa Pitaloka
Novel
Gold
Mau Minum Obat Seumur Hidup
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Cinta Dua Hati "Novel"
Herman Sim
Novel
FROM EL TO L
Racelis Iskandar
Novel
Bronze
EGOIS
Yutanis
Novel
Bronze
FROM THE PAST
Elz
Novel
Bronze
Not Fair!
Jesslyn Nathalie
Novel
Bronze
JIGAR & RISMA
Ellit Wijaya
Novel
Dream Changes Me
Auli Inara
Novel
Bukan Drakor
Eva yunita
Rekomendasi
Flash
Berselimut
Berkat Studio
Flash
Perang Terbuka
Berkat Studio
Flash
Merinci Segala
Berkat Studio
Flash
Berkomunitas
Berkat Studio
Flash
Merinci segala-gala
Berkat Studio
Flash
Keluar Pulau Dewata
Berkat Studio
Flash
Konsisten Menjalani
Berkat Studio
Flash
Karisma Seniman
Berkat Studio
Flash
Menjadi Bawahan
Berkat Studio
Flash
Pulau Seniman
Berkat Studio
Flash
Kepala Bawah Tanah
Berkat Studio
Flash
Karya Berteriak
Berkat Studio
Flash
Orang Tanpa Penghasilan
Berkat Studio