Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Dhira melepas kaca mata yang Ia pakai, matanya mulai berair setelah membaca setengah dari bukunya. Membaca buku adalah hobi yang sangat digemari gadis berkacamata itu. Gadis ini memilih untuk menghabiskan hari Minggunya di sebuah cafe yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Membaca buku sambil menikmati es cappuccino membuat Dhira betah di cafe itu.
Dhira meletakkan kembali gelasnya ke atas meja, tanpa sengaja ia menyenggol buku yang tadi diletakan disudut meja. Baru ia ingin membungkuk mengambil buku tersebut, tiba-tiba sosok gagah sudah lebih dulu memungut buku itu. Mata Dhira terbelalak, mengapa harus dia lagi.
"Ini bukunya," ucap laki-laki bernama Reno, kakak senior Dhira di kampus. Laki-laki yang sangat dikagumi Dhira.
"Iya, terima kasih kak." Dhira memgambil buku itu dengan pipi yang merona. Bagaimana tidak sudah beberapa hari ini Dhira merasa selalu diperhatikan oleh seniornya itu.
"Aku duduk di sini boleh kan?" Tanpa menunggu persetujuan, Reno menarik kursi dan duduk di depan Dhira.
Gadis itu semakin kaku, dadanya terasa ingin meledak. Sempat terlintas dibenaknya mungkinkah Reno ingin menyatakan perasaan padanya. Namun, dengan cepat ia menepis pikiran itu dan berpura-pura tidak peduli dengan kehadiran Reno.
"Sebentar... eh maaf." Tanpa sengaja Reno menyentuh tangan Dhira yang sedang memegang kacamatanya.
"Dhir, boleh aku bertanya sesuatu?"
"Iya silakan kak," jawab Dhira dengan semangat, sementara jantungnya berdebar lebih kencang dari biasanya.
"Boleh aku tahu merek kacamatamu itu dan belinya di mana? Soalnya aku ingin membeli yang serupa untuk adikku."