Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Tunggu Aku
0
Suka
4,840
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Langit menjatuhkan hujan yang seketika menciptakan suasana sendu. Berderai di permukaan kaca yang memantulkan rupa. Ada aku di sana. Memandang kosong dan pikir yang bercabang.

Ponsel di tanganku masih menggantung. Lima belas menit lalu, kubuka pesan suara darimu. Ada getir di sela suara yang gagal kamu sembunyikan. Membuatku menghela napas. Sekali lagi aku memberikan harapan padamu. Berjanji tuk pulang, tapi akhirnya tak jua ku beri temu.

Di setiap akhir percakapan kita, kamu selalu mengatakan akan selalau menunggu. Hingga dua tahun yang terlawat, tak ada masalah kesetiaan, kecuali aku sendiri yang buatmu kecewa. Ini menyakitkan, tapi izinkan aku meminta maaf atas kesalahan yang sama.

Aku beranjak meninggalkan jendela. Kuambil gitar dari sudut kamar. Duduk di tepi ranjang. Menunggumu menjawab panggilan video dariku. Tak butuh waktu lama, “Sayang... aku senang kamu akhirnya hubungin aku. Kangen tau! Satu minggu lebih kamu nggak kirim kabar. Aku telfon balik juga nggak kamu angkat. Kamu pasti terlalu sibuk. Yaudah, aku kirim pesan suara.” Kamu selalu seantusias ini. Aku suka. Aku tersenyum memandang wajahmu. Rupa yang sedari dulu ingin kuraba. Menyentuhmu nyata.

“Maaf... aku nggak jadi pulang.” Satu kalimat sialan yang harus kukatakan, meski jantung terasa ingin lepas dari tempatnya.

“Iya, nggak pa-pa. Aku ngerti, kok,” ucapmu penuh pengertian, kontras dengan wajahmu yang tak lagi cerah. Perlahan meredup. Matamu tak lagi berbinar.

Jreng! Suara petikan gitar yang tiba- tiba mengembalikan pandangmu.

“Aku pengen nyanyi buat kamu. Ini bukan lagu biasa. Siap-siap aja aku bikin tambah sayang.” Kamu tertawa. Menopang dagu. Nada akustik mulai mengalun mengiringi lagu Dewa 19 yang kunyanyikan. Lagu kangen menjadi pengantar rinduku, semoga sampai ke hatimu.

Di balik ponsel yang menampilkan rona wajahmu, ada kotak kecil berhias pita yang anggun. Di dalamnya, ada harapanku untuk masa depan kita. Semoga secepatnya, aku bisa memasangkan cincin itu di jari manismu. Tunggu aku, sayang. Raga kita memang jauh, tapi hati kita selalu bertaut.

#dalam buku antologi "jarak tanpa tepi"

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Tunggu Aku
tianyan
Novel
The Naked Face
Riri
Novel
Bronze
Delha & Anggara
Edelshia Sallipadang
Novel
Saturn
fatiha azzahra
Novel
Bronze
Neglected
Putri Lailani
Komik
Bronze
Cat As Trophe
baumrumeon
Novel
Jodoh Untuk Prasetyo
Selvi Nofitasari
Novel
The Innocent of Us
Lenny
Flash
Love Inadequately
Liza Aprilia Y
Novel
Gold
The Portrait of a Lady
Mizan Publishing
Novel
Gold
Inestable
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Kita yang Dipaksa Mati Berkali-kali
Adel Yuhendra
Novel
Bronze
Kisah Cinta Di SMA
YUSRON ARDYANSYAH
Novel
Gold
Gloomy Gift
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
DEVAZURA
Wulan Apriani Widodo
Rekomendasi
Flash
Tunggu Aku
tianyan
Novel
Linea Recta
tianyan