Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Tunggu Aku
0
Suka
4,798
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Langit menjatuhkan hujan yang seketika menciptakan suasana sendu. Berderai di permukaan kaca yang memantulkan rupa. Ada aku di sana. Memandang kosong dan pikir yang bercabang.

Ponsel di tanganku masih menggantung. Lima belas menit lalu, kubuka pesan suara darimu. Ada getir di sela suara yang gagal kamu sembunyikan. Membuatku menghela napas. Sekali lagi aku memberikan harapan padamu. Berjanji tuk pulang, tapi akhirnya tak jua ku beri temu.

Di setiap akhir percakapan kita, kamu selalu mengatakan akan selalau menunggu. Hingga dua tahun yang terlawat, tak ada masalah kesetiaan, kecuali aku sendiri yang buatmu kecewa. Ini menyakitkan, tapi izinkan aku meminta maaf atas kesalahan yang sama.

Aku beranjak meninggalkan jendela. Kuambil gitar dari sudut kamar. Duduk di tepi ranjang. Menunggumu menjawab panggilan video dariku. Tak butuh waktu lama, “Sayang... aku senang kamu akhirnya hubungin aku. Kangen tau! Satu minggu lebih kamu nggak kirim kabar. Aku telfon balik juga nggak kamu angkat. Kamu pasti terlalu sibuk. Yaudah, aku kirim pesan suara.” Kamu selalu seantusias ini. Aku suka. Aku tersenyum memandang wajahmu. Rupa yang sedari dulu ingin kuraba. Menyentuhmu nyata.

“Maaf... aku nggak jadi pulang.” Satu kalimat sialan yang harus kukatakan, meski jantung terasa ingin lepas dari tempatnya.

“Iya, nggak pa-pa. Aku ngerti, kok,” ucapmu penuh pengertian, kontras dengan wajahmu yang tak lagi cerah. Perlahan meredup. Matamu tak lagi berbinar.

Jreng! Suara petikan gitar yang tiba- tiba mengembalikan pandangmu.

“Aku pengen nyanyi buat kamu. Ini bukan lagu biasa. Siap-siap aja aku bikin tambah sayang.” Kamu tertawa. Menopang dagu. Nada akustik mulai mengalun mengiringi lagu Dewa 19 yang kunyanyikan. Lagu kangen menjadi pengantar rinduku, semoga sampai ke hatimu.

Di balik ponsel yang menampilkan rona wajahmu, ada kotak kecil berhias pita yang anggun. Di dalamnya, ada harapanku untuk masa depan kita. Semoga secepatnya, aku bisa memasangkan cincin itu di jari manismu. Tunggu aku, sayang. Raga kita memang jauh, tapi hati kita selalu bertaut.

#dalam buku antologi "jarak tanpa tepi"

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Kalau Cinta, Bilang Saja!
Siera76
Flash
Tunggu Aku
tianyan
Novel
Gold
Modus
Bentang Pustaka
Novel
Gold
To Be Lovezone (Snackbook)
Bentang Pustaka
Flash
Bronze
Mr. Pantofel (Membicarakan Adam 7)
Silvarani
Novel
Gold
Pal in Love
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Ijo Tomat: Ikatan Jomblo Terhormat
Falcon Publishing
Novel
Bronze
PLAGUE OF LOVE
Aria Adi Winata
Novel
Forever Every Today
Ana Hening
Novel
Jejak Rasa
129_
Novel
Bronze
Kembara Halimun Timur
FatmaCahaya
Novel
Gold
Defeated by Love
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Luka Naina
fitrihaida
Novel
Bronze
Sang Putri dan Pangeran Pujangga
Ayu Anggun
Novel
Pelangi Meet Awan
Senandung
Rekomendasi
Flash
Tunggu Aku
tianyan
Novel
Linea Recta
tianyan