Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Peri-Peri Mungil
2
Suka
4,777
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Malam ini aku tidur lebih awal, dengan kondisi tubuh yang penuh lebam biru keunguan sisa kecelakaan tempo hari. Aku memilih tidur di sofa depan, dan mulai memimpikan peri-peri mungil.

Aku terbang--melayang di antara langit hitam bertabur bintang, di atas pepohonan cemara yang tertata di sepanjang pinggiran pantai. Di sekelilingku ada ratusan peri. Mereka bertubuh kecil, seukuran kecoa barangkali. Namun berbadan ramping, memiliki tangan dan kaki seperti manusia, bersayap, dan yang terpenting tidak berwarna hitam kecoklatan serta tidak pula berantena. Mereka bercahaya. Cahaya yang keluar dari tubuh mungil itu sekilas mirip cahaya kunang-kunang, namun lebih terang dan indah.

Mereka semua--yang berkostum jingga itu mengintari tubuhku. Beberapa berada jauh di depan, menjadi cahaya bagiku sehingga aku dapat melihat jauh ke ujung sana; tepat di ujung pandang yang langitnya tampak rendah. Sementara peri-peri lainnya memutari tubuhku secara acak, seolah dengan begitu mereka dapat membuat aku tetap terbang dengan baik.

Aku tak memikirkan apapun saat itu. Aku tak tahu akan dibawa ke mana, malahan aku tak ingat awal cerita bagaimana bisa bertemu peri-peri itu. Tapi kuyakini aku tengah bermimpi, dan aku menyukai mimpi indah ini, sehingga terbesit di pikiranku bahwa aku tak ingin terbangun.

Kami terus terbang. Mereka tak bersuara, sementara aku mulai asyik dengan kegiatanku mengagumi pemandangan laut yang samar-samar memantulkan bayangan langit malam dan cahaya para peri. Aku mulai merasa memiliki sayap. Kurentangkan kedua tanganku dan mulai mengangkat wajah dengan pongah, seolah aku terbang dengan kekuatan sendiri. Berikutnya, sebuah bunyi bedebam mengagetkanku.

Aku membuka mata. Terkejut mendapati diriku telah berada di lantai yang dinginnya minta ampun. Kurasakan nyeri di bokong serta punggungku bertambah. Ah sial, belum juga sembuh lebam di sekujur tubuhku, kini harus bertambah lagi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Peri-Peri Mungil
A Arpan
Flash
Satu yang Rapuh
Syen Syaputra
Novel
Gold
SIRIUS SEOUL
Mizan Publishing
Novel
Dita dan Tanja
Rifatia
Novel
Hidden feeling
Asri Widyastuti
Novel
Gold
The Red Haired Woman
Mizan Publishing
Novel
Two Regrets
Anisha Dayu
Novel
Bronze
Nganter Istri
Galih Aditya Mulyadi
Novel
Gadis yang Rambutnya Selalu Dikepang Dua
Séa Hana
Flash
APPLY PURPLE LIPSTIK ON MY LIP
Riska Irmayadi
Novel
Bronze
Sekukuh Karang Seluas Samudera
Redy Kuswanto
Novel
Bronze
Prima Cinta Mama
Yasmin Shafa Nadiyah
Novel
Melawan Dunia
Jofanina Fauziah
Cerpen
Peluru di Kepala Pacarku
Mahalawan
Komik
Overspill
Muhammad Qodir Ibrahim Jayakusuma
Rekomendasi
Flash
Peri-Peri Mungil
A Arpan
Novel
Setoples Cinta untuk Alvaro
A Arpan