Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Peri-Peri Mungil
2
Suka
4,833
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Malam ini aku tidur lebih awal, dengan kondisi tubuh yang penuh lebam biru keunguan sisa kecelakaan tempo hari. Aku memilih tidur di sofa depan, dan mulai memimpikan peri-peri mungil.

Aku terbang--melayang di antara langit hitam bertabur bintang, di atas pepohonan cemara yang tertata di sepanjang pinggiran pantai. Di sekelilingku ada ratusan peri. Mereka bertubuh kecil, seukuran kecoa barangkali. Namun berbadan ramping, memiliki tangan dan kaki seperti manusia, bersayap, dan yang terpenting tidak berwarna hitam kecoklatan serta tidak pula berantena. Mereka bercahaya. Cahaya yang keluar dari tubuh mungil itu sekilas mirip cahaya kunang-kunang, namun lebih terang dan indah.

Mereka semua--yang berkostum jingga itu mengintari tubuhku. Beberapa berada jauh di depan, menjadi cahaya bagiku sehingga aku dapat melihat jauh ke ujung sana; tepat di ujung pandang yang langitnya tampak rendah. Sementara peri-peri lainnya memutari tubuhku secara acak, seolah dengan begitu mereka dapat membuat aku tetap terbang dengan baik.

Aku tak memikirkan apapun saat itu. Aku tak tahu akan dibawa ke mana, malahan aku tak ingat awal cerita bagaimana bisa bertemu peri-peri itu. Tapi kuyakini aku tengah bermimpi, dan aku menyukai mimpi indah ini, sehingga terbesit di pikiranku bahwa aku tak ingin terbangun.

Kami terus terbang. Mereka tak bersuara, sementara aku mulai asyik dengan kegiatanku mengagumi pemandangan laut yang samar-samar memantulkan bayangan langit malam dan cahaya para peri. Aku mulai merasa memiliki sayap. Kurentangkan kedua tanganku dan mulai mengangkat wajah dengan pongah, seolah aku terbang dengan kekuatan sendiri. Berikutnya, sebuah bunyi bedebam mengagetkanku.

Aku membuka mata. Terkejut mendapati diriku telah berada di lantai yang dinginnya minta ampun. Kurasakan nyeri di bokong serta punggungku bertambah. Ah sial, belum juga sembuh lebam di sekujur tubuhku, kini harus bertambah lagi.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Seribu Surga Untuk Ibu
Esti Farida
Flash
Peri-Peri Mungil
A Arpan
Novel
Bronze
Something with you
nazar aulia hidayah
Novel
The Carrot Can Fly
Yesno S
Novel
Pilar
Dwi Kurnialis
Novel
Bronze
Anak kolong
Eko Hartono
Novel
Our Galaxy
Pyoo
Novel
Gaitha
Lisa Ariyanti
Novel
Bronze
Aku di Sudut Kota pada 90'
Andhika Fadlil Destiawan
Novel
Kumpulan Kisah Inspiratif
Rifan Nazhip
Novel
Klien Ketiga
Sidik Nugroho
Novel
Gold
KKPK Happy Camp
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Kisah Empat Monyet
ASRUL AZIZ SIGALINGGING
Novel
Gold
The Nutcracker and the Mouse King
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Soledad
Anindya Oli
Rekomendasi
Flash
Peri-Peri Mungil
A Arpan
Novel
Setoples Cinta untuk Alvaro
A Arpan